١٥

1.9K 166 64
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

*******
"Perempuan adalah ratu, dan layaknya seorang ratu ia begitu berharga begitu dijaga, itu lah perempuan dalam Islam, tapi
dizaman sekarang malah perempuan itu sendiri yang tidak ingin menjaga dirinya dengan membuka aurat dan mengumbar fotonya agar dilihat banyak orang"

-ahmad Daffa hamzah-

**********
M

aaf kalo dalam part sebelumnya banyak bahasa yang tidak kalian mengerti, Insya Allah dipart ini dan di part selanjutnya akan menggunakan bahasa baku, mungkin ada sedikit bahasa daerah tapi sebisa mungkin ada  perjemahannya kok.

**********

Setelah bersantai ria diluar tadi, kini kedua pasutri itu tengah dalam perjalanan menuju sebuah mall atas perintah sang ratu siapa lagi kalo bukan Alya.

Niatnya tadi Daffa akan mengambil bajunya di rumah orangtua Daffa, karena disaat mereka pindahan ia tidak sempat mengambil baju nya.

Namun, apa boleh buat sang istri lebih dulu meminta ditemani untuk sesuatu yang entah apa.

Tak membutuhkan waktu lama mereka pun sampai disalah satu mall besar yang ada dikota ini,"kamu mau beli apa?" Tanya Daffa mengambil tangan Alya untuk ia genggam.

"Nanti juga kamu tau" ucap Alya berjalan masuk.

Keduanya berjalan beriringan dengan tangan Alya dalam genggaman Daffa,"kita makan dulu ya, aku lapar" ajak Alya yang diangguki oleh Daffa.

Keduanya pun masuk kedalam salah satu restoran, mengambil tempat duduk tepat didepan jendela.

"Kamu mau pesan apa?" Tanya Daffa melihat menu makanan didepannya.

"Samain aja" ucap Alya beralih menatap kearah luar.

Tatapan terhenti di satu objek yang mengundang perhatian nya,"lucu banget" ujar Alya menatap dua anak kembar dengan baju yang sama yang tengah berjalan bersamaan dengan orang tuanya.

"Al"

Alya langsung mengalihkan perhatian nya kearah Daffa yang tadi memanggilnya," kenapa" tanya Alya singkat.

"Boleh aku tanya?"

Alya menggaguk" boleh, tanya apa emang"

Terlihat Daffa menghela nafasnya lirih sebelum kembali menatap Alya dengan tatapan lembut nya.

"Kamu engga mau meminta mahar kamu?" Tanya Daffa kenapa Alya.

"Mahar?"

Daffa mengangguk,"sebenarnya ini permintaan Hairy karena dia pernah lihat buku diary kamu dan aku hanya ingin mewujudkan nya saja" jelas Daffa mengambil tangan alya.

Alya diam ditempat menatap Daffa was-was,"j-jangan bilang" gugup Alya.

Daffa tersenyum simpel"ya, aku membeli pesantren disebelah pesantren Al-falah tempat kamu mondok dulu" jawab Daffa enteng.

"T-tapi it-

"Kamu tenang aja, untuk saat ini yang ngurus pesantren nya tetap pemilik yang lama kok, kita bakal pindah setelah kamu siap" jelas Daffa seakan tau isi hati Alya.

JAWABAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang