بسم الله الرحمن الرحيم
*********
"bukankah menjaga lebih baik daripada mengobati? begitulah hakikatmu saat menjadi hamba Allah, menjaga diri dari maksiat lebih baik daripada mengobati pahala yang terkoyak dengan dosa"******
Semua acara telah lama selesai, setelah semua proses yang harus mereka lakukan di KUA tadi kini pasangan baru itu tengah duduk dibangku balkon kamar mereka.
Sedikit cangkung memang, tapi itu hanya berlaku untuk Alya tidak untuk Daffa, lihat saja sekarang. Tanpa ada rasa malunya Daffa malah merebahkan dirinya dipangkuan Alya dengan paha Alya sebagai bantalan nya.
"Al"
"Hm"
"لم يكن حلما ان اكو ن معك، نل كان دعا لي"
(Bersama denganmu bukanlah suatu mimpi, tetapi doaku)
Ucap Daffa, sembari menatap Alya dari bawah. Mengambil tangan Alya lalu ia arahkan kebibirnya dan satu kecupan ia berikan ditangan istri nya itu.
Alya hanya diam, tak ada respon apa-apa dari ucapan Daffa barusan. Ia malah menatap lurus kedepan degan tatapan yang kembali kosong.
Dengan tersenyum tipis Daffa beranjak dari posisinya, menarik tubuh Alya pelan agar masuk kedalam pelukannya. Dengan pelan Daffa mengelus kepala alya.
"ماذا علي أن أفعل؟ خطوة للأمام أو دعك تذهب"
(Apa yang harus aku lakukan?, Melangkah maju atau melepaskan)
Gumam Daffa lirih, bagaimana pun ia tidak boleh egois bukan, Ia memang bahagia dalam hubungan ini tapi bagaimana dengan Alya pikirnya.
Alya langsung melepaskan pelukannya, menatap Daffa lekat. Selepas itu ia langsung kembali memeluk Daffa dengan erat.
"Kita maju sama-sama, bantu aku" ujar Alya tersenyum tipis kearah Daffa.
"Pasti habibati"
Mendengar panggilan Daffa kepadanya Alya langsung menyembunyikan wajahnya didada bidang Daffa.
"Malam esok Ulun handak kemajelis, Pian handak umpat kada?" Tanya Daffa kepada alya dengan logat Banjar ya.
(Malam esok aku mau kemajelis, kamu mau ikut engga)
"Inggh Ulun umpat" jawab Alya sedikit kaku , yang mengundang kekehan geli dari Daffa.
"Masuk lagi, dingin harinya kena garing" Daffa langsung menggendong Alya ala koala berjalan masuk.
(Masuk lagi, dingin harinya nanti sakit)
********
Sedangkan ditempat lain, atau lebih tepatnya dipesantren al-falah. Kini keluarga ndalem tengah berkumpul diruang tamu menatap layar laptop dengan pandangan yang berbeda-beda.
"Semoga laki-laki itu bisa membahagiakan Alya" ujar Uma Khadijah menghapus air mata yang jatuh.
Yah, dilayar laptop itu tengah menampakkan video akad nikah Alya tadi yang baru saja dikirim oleh Hairy atas perintah Uma Khadijah setelah bujuk rayu yang cukup panjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
JAWABAN DOA
Teen Fiction"Hatiku sakit Gus, disaat aku tau bahwa doa ku telah mati syahid ditengah melawan ribuan doa yang juga meminta mu kepada Allah" ~Alya Kinan Arumi. ********* Ini tentang seorang perempuan yang baru saja memutuskan untuk berhijrah, kembali menata diri...