١١

1.8K 158 31
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

********
"Mau sekeras apa pun dirimu melantunkan namanya dalam doa mu, doa itu akan tetap kalah dengan nama seseorang yang sudah tertera rapi didalam lauful Mahfudz nya"
-Alya Kinan Arumi

**********
~4 tahun kemudian

"Bagaimana para saksi, sah?"

"Sah"

Satu hembusan nafas lirih terdengar dari laki-laki yang kini sudah menjabat sebagai Suami itu,"maaf. Maaf kan aku, aku harap kamu bahagia dengan laki-laki lain" batin laki-laki itu lirih.

*********

Banyak yang sudah terjadi diempat tahun terakhir ini, seperti Alya yang kini sudah tidak lagi menjadi santri, namun. Sudah menjadi abdi pesantren.

Sedangkan teman-teman, Anin dan Adel yang melanjutkan pendidikan dibangku perkuliahan, sedangkan bela ia sama seperti Alya mengabdikan diri dipesantren.

Dan ya, satu berita lagi bahwa ayah dan bunda Alya telah pulang disisi Allah bertepatan pulang nya Hairy dari Kairo Mesir satu tahun yang lalu.

Hingga semua perusahaan kini dipegang oleh Hairy, tentu saja saat itu Alya hancur sangat hancur malahan ia sampai masuk rumah sakit selama satu minggu.

Namun, sekarang semuanya sudah terlewati dari Alya maupun Hairy mereka berusaha Ikhlas menerima kepergian sang ayah dan bundanya yang dikarenakan kecelakaan pesawat disaat mereka baru saja menunaikan ibadah haji.

Tentang Gus hasby, Alya sama sekali tidak tau bagaimana kabar nya selama sebulan ini, dikarenakan Uma Khadijah yang menjadi pelantara pengirim pesan keduanya kini tengah berada di Kalsel bersama kiyai Ahmad selama beberapa bulan kedepan.

"Al, kamu sibuk engga?"tanya bela.

Alya mengalihkan perhatian dari buku setoran hafalan kepada bela yang kini sudah duduk didepannya," engga, kenapa?"

"Anterin aku kepasar"

"Loh, engga sama Ning Safa?" Tanya alya bingung biasanya bela akan selalu bersama Ning Safa setiap bertugas kepasar.

"Ning Safa nya sibuk"

"Oo, yaudah ayo"

Keduanya pergi kepasar dengan mengendarai motor Mio yang dipinjam dari salah satu Ustadz disana.

Sesampainya mereka dipasar Alya dan bela langsung berpencar, bela yang bertugas mencari sayur mayur dan Alya yang bertugas mencari ikan-ikan segar.

"Ini orang yang jual ikan mana" ujar Alya bingung.

Ia sudah berputar-putar pasar tapi tidak ada satu pedagang ikan pun disana, hingga kurang lebih setengah menit Alya pun menemukan pedagang ikan didalam pasar yang ramai itu.

"Mang saya mau ikan patin nya" ujar Alya sembari melirik jejeran ikan patin didepannya hingga pandangan tertuju kepada ikan patin yang masih segar nan besar itu.

"Ini aja mang, tolong timbangin" ucap Alya menuju ikan patin itu.

"Aduh, itu udah dibeli orang tadi neng" ujar sang penjual.

JAWABAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang