١٠

2K 161 5
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

********
"Jarak hanya bisa memisahkan dua orang yang saling mencintai lewat  ucapan lisan, namun tidak bisa memisahkan dua orang yang saling mencintai lewat doa"
-Alya Kinan Arumi
*********

Hari-hari liburan Alya dkk pun sudah berakhir dan kini mereka harus kembali menata diri lagi dibangku pesantren.

Semua aktifitas pun kembali berjalan, seperti Alya dan teman-temannya yang kini sedang duduk diam menunggu antrian untuk menyetor hafalannya.

Selang beberapa menit semua santri kembali keasrama karena sehabis bada Dzuhur mereka harus kembali kekelas.

"Assalamualaikum" salam seseorang didepan pintu asrama Alya dan kawan-kawannya.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap Adel membuka pintu kayu itu dan terlihat seorang perempuan bercadar disana.

"Afwan, saya disuruh memanggil ukhty Alya  untuk kendalem menemui Uma Khadijah" jelas gadis itu yang bernama ASSAFA MARIAM NURUL atau sering dipanggil dengan sebutan Ning Safa adik dari Gus hasby, Yap. Uma Khadijah memiliki tiga anak, dua laki-laki dan satu perempuan.

Masing-masing dari mereka terpaut umur satu tahun,"na'am Ning nanti saya sampaikan" ucap Adel.

"Syokrun, kalo gitu saya pamit. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

Adel pun kembali menutup pintu kayu itu, berjalan menuju teman-teman nya yang menatap Adel bingung.

"Kenapa muka kamu tegang gitu?" Tanya anin.

"Kamu tau tadi aku abis ketemu siapa" ujar Adel mendekati Anin.

Anin menggeleng,"kan kamu belum kasih tau Maimunah" kesal Anin.

"Ck, itu Ning safa" ujar Adel.

"Ning safa adeknya Gus hasby?" Tanya bela ikut menimbrung

"Iyo, beda banget loh auranya. Apa lagi Ning Safa kan lanjutin pendidikan ditarim" ujar adel bercerita dengan antusias hingga lupa apa tujuan awalnya tadi.

"Gibah-gibah" ucap alya.

"Ck, Alya mah gagu-

"ASTAGHFIRULLAH"

"aku lupa, kamu tadi dipanggil Uma Khadijah disuruh kendalem Al" ucap Adel.

"Yaudah aku kendalem dulu, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

Sepanjang perjalanan menuju ndalem banyak Santriwati yang menyapa Alya tentu saja disambut hangat oleh sang empu.

Sesampainya Alya di ndalem, Alya langsung disambut hangat oleh Uma Khadijah yang kebetulan tengah duduk diteras ndalem.

"Assalamualaikum Uma" salam Alya menyalimi tangan Uma Khadijah.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, ayo masuk Al"

Keduanya bersama-sama berjalan masuk kendalem, dan terlihat lah perempuan bercadar yang tadi memanggil Alya yang kini tengah duduk tenang dikursi.

JAWABAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang