١٢

1.8K 162 99
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

********
"Seharusnya aku tidak sekecewa ini ketika kehilanganmu, sebab memilikimu saja aku tidak pernah"
-Alya Kinan Arumi-

*********

Ketiganya kini tengah berada dimobil menuju bandara, mengantar bela yang juga mengikuti Alya keluar dari pesantren.

"Al, udah jangan diingat orang yang kaya gitu bikin sakit hati aja" ujar bela.

"Tapi bel, semuanya belum jelas. Siapa perempuan itu siapa tau saudaranya Gus hasby kan" ucap Alya berusaha berpikir positif.

"Dia istri nya dek, Mereka menikah dua Minggu yang lalu. Mereka berdua dekat 2 tahun belakangan dan Gus hasby melamar perempuan itu satu bulan yang lalu dan yah, Mereka langsung menikah" jelas Hairy kepada Alya, dari mana ia tahu semuanya?.

Tentu saja karena koneksi Hairy yang luas memudahkan ia mendapatkan informasi itu walaupun tidak semuanya benar, karena setengah dari penjelasan itu dikarang oleh Hairy sendiri, karena jika Alya tau sebenarnya pasti dia tidak akan bisa melupakan laki-laki itu yang kini sudah memiliki istri.

"ikhlas Al, mau gimana pun kamu engga bakal bisa melawan seseorang yang udah ditakdirkan Allah" ujar bela saat Alya kembali menangis.

"4 t-tahun engga singkat b-bel, s-sakit bel hiks"

"A-aku pikir dia b-bakal tepatin j-janji nya bel hiks sakit bel hiks"

Alya terus saja menangis sesegukan diperlukan bela, bahkan sampai mereka sampai di bandara internasional Soekarno-Hatta.

"Apa aku harus membalas dia Al, supaya kamu tenang" ujar Hairy angkat bicara.

"Engga, biar dia bahagia sama pilihan bang, A-aku ikhl-

"Ikhlas kamu bohong Al, kamu bilang ikhlas tapi kamu engga berhenti nangis dari tadi" ucap bela menyeka air mata alya yang ingin menetes lagi.

"Sekarang bangkit, lupain dia. Ada seseorang yang jauh lebih baik dari dia yang udah Allah takdir kan buat kamu" ujar bela melepaskan pelukannya.

Alya diam sesat, tak lama kemudian ia mengangguk menghapus air mata nya kasar,"kamu benar bel, aku harus bangkit. Aku bisa" ucap Alya melangkah keluar mobil.

Meninggalkan Hairy dan bela yang tak memutuskan perhatian dari Alya yang kini tengah menyemangati dirinya sendiri diluar sana.

"AYO ALYA KAMU BISA, LUPAIN DIA, KAMU BISA ALYA"teriak Alya diluar sana.

Untung saja diparkiran bandara saat ini tengah sunyi kalo tidak pasti banyak orang yang menganggap Alya tengah tidak waras.

"Dia menutupin lukanya dengan bertingkah kaya orang gila bang" ucap bela menggeleng kepala heran.

"Dia hebat kalo masalah nutupin luka bel, bahkan Sampai sekarang saya saja tidak tau sebanyak apa luka yang dia punya" ujar hairy berjalan keluar menyusul Alya yang sudah berjalan masuk kebandara.

"Dia hebat, tapi dia rapuh" lirih bela mengambil tasnya.

**********

JAWABAN DOATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang