Di sebuah ruangan dimana seseorang sedang menatap fokus layar yang ada di depannya dengan serius.
Dengan sifat dinginnya dan tatapan tajamnya yang masih melekat padanya.
Terdengar ketukan pintu ruanganya tak lama asistenya pun masuk. Memberi tahu bosnya jika setelah ini ada meeting di luar kantor.
" Ms. sarocha setelah ini anda ada meeting diluar" ucapnya
" Iya baik lah" ucapnya dengan dingin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ya dia adalah freen Sarocha Chankimha ceo di perusaahnya sendiri sarocha company yang berkembang pesat sehingga berada di nomer dua setelah perusahan ayahnya.
setelah lulus kuliah freen mendirikan perusahaannya sendiri tanpa campur tangan ayahnya walau perusahaannya ada di urutan no dua setelah ayahnya.
tapi dia sudah bangga dengan dirinya banyak pengorbanan yang freen lakukan untuk sampai di titik ini Dan akan terus berkembang kedepannya.
Jika kalian berfikir hidup di sini freen merubah sifatnya kalian salah. freen semakin dingin kepada sekitarnya tatapan tajamnya yang selalu mengintimindasi orang yang melihatnya membuat dia di takuti karyawannya.
Dia sangat Workaholic terkadang orang tuanya marah padanya di selalu berkerja menutup dirinya dari dunia luar.
Hanya dunia bisnis lah yang ada di kepalannya. Dan dia sekarang sering sekali ke club malam menghabiskan malamnya hanya dengan minuman keras.
Di umurnya yang sekarang tak jarang orang tuanya mengenalkannya pada anak rekan bisnisnya tapi freen selalu menolaknya.
ada disaat orang tuanya mengajaknya makan bersama dan ternyata mereka ingin menjodohkannya.
. . . Flashback . .
Freen pov
" Sayang hari ini kamu ke rumah ya" ucap mami di sebrang telpon
" Mami aku sangat sibuk aku pulang ke apartemen aja ya" ucapku sungguh aku sangat lelah hari ini.
" Sayang kali ini aja apa kamu gak rindu sama mami" kata mami.
" Mami bukannya aku seminggu lalu pulang, ya sudahlah freen akan pulang" lebih baik aku menuruti ucapannya.
Sesampai rumah aku bertemu kedua orang tuaku. Mereka sedang duduk di ruang keluarga dengan santainya Aku duduk di tengah" mereka biar saja siapa suruh mereka bermesraan di depanku. Aku memeluk mami yang ada di sampingku ya inilah sifatku jika bersama keluargaku.
" Nah ini anak kebanggaan papi" ucap papi
"Ayok kita bersiap-siap" ucap mami mengelus kepalaku.
" Kemana mi aku lelah" ujapku jujur.
" Makan diluar hanya sebentar" ucap papi.
" Baiklah" ucapku malas dan beranjak dari dudukku untuk bersiap-siap.
