kali ini aku akan pergi karena hari ini aku libur kerja, aku rindu panti sudah lama aku tak kesana.
Setelah siap- siap aku pun menuju mobilku dan mulai menjalankannya. Aku mengarahkan mobilku menuju supermarket aku ingin membawa sesuatu untuk anak-anak panti di sana.
Aku berkeliling mencari yang aku butuhkan ku rasa hari ini cuaca cukup bagus tidak terlalu panas.
Aku melihat troli belanjaan yang aku dorong sedari tadi rasanya sudah cukup aku pun berjalan menuju kasir dan membayarnya.
Setelah barang-barang yang aku beli tadi sudah ku masukan dalam mobil. Aku pun melanjutkan kembali mobilku menuju panti sesampainya aku memarkirkan mobilku dan berjalan masuk, dari jauh ibu panti menyambutku dengan senang.
" Sudah lama tak melihatmu nak freen" ucapnya tersenyum padaku.
" Iya bibi sudah lama freen gak kesini bibi sehat" ucapku
" Bibi sehat freen ayo masuk" ucapnya.
aku pun berjalan masuk melihat mereka tampak bahagia membuatku senang aku pun ikut tersenyum.
dari sini aku banyak belajar tentang rasa bersyukur akan hidupku hanya dengan melihat mereka, setidaknya aku sangat beruntung dengan hidupku sekarang.
Aku mulai berjalan di koridor panti menuju ke taman belakang melihat anak-anak sedang bermain.
dan aku memilih Berdiri di bawah pohon melihat ke depan di mana anak-anak sangat gembira. Aku pun lagi-lagi tersenyum sepertinya hari ini aku banyak tersenyum.
Dari sini aku melihat seseorang berambut panjang dan dia mulai menyibak anak rambutnya dengan sangat anggun.
Wanita itu sedang bermain dengan seorang anak perempuan dia berada di seberang tempat aku berdiri hanya di batasi taman bermain yang ada di panti ini.
Dia duduk tertawa saat bermain bersama anak perempuan itu"dia sangat cantik". Tapi tak lama seorang pria menghampirinya ikut bermain dan tertawa bersama nya. "Mereka sangat serasi" ucapku dengan senyum tipis ku.
Melihat apa yang mereka lakukan dan tertawa bahagia seperti itu membuatku ikut bahagia dan ada sedikit iri saat melihat mereka bersama.
Aku menghela nafasku mulai membenarkan posisi topiku dan masih menatap ke depan melihat sepasang kekasih mungkin sedang tertawa bersama atau mereka suami istri.
Tiba tiba aku di kagetkan ibu panti yang berdiri di sampingku.
" Apa kamu senang hari ini nak freen " ucapnya
"Iya bibi sudah lama freen tidak melihat mereka tertawa bahagia seperti itu tanpa memikirkan apa pun bukan" ucapku tersenyum padanya.
" Hem baguslah kamu sering-seringlah kesini freen" ucapnya.
" Bibi boleh aku bertanya" ucapku dengan ragu.
" Tanyakan saja nak freen" ucapnya tersenyum padaku.
" Siapa mereka bibi" ucapku menunjuk dua orang yang ada di sana.
" Ow dia adalah para dokter yang sering kesini nak freen ada apa nak freen apa kamu mengenalnya" ucap bibi. Hem jadi mereka dokter.
" Tidak apa bibi mereka sangat serasi menurutku" ucapku.
" Ah begitu" ucapnya.
tapi pengurus panti menghampiri kita memanggil ibu panti beliau pun meninggalkanku karena ada yang mencarinya.
Aku pun kembali melihat sepasang orang itu lagi dengan perasaan bahagia, sedih, tak terima, entahlah apa yang aku rasa sekarang apa boleh aku merasakan hal itu sedangkan aku bukan siapa-siapanya.
tiba-tiba handphoneku berbunyi panggilan masuk ternyata mami aku pun mengangkatnya.
" Kenapa mam" ucapku menunduk sambil mengerakkan kakiku bermain dengan batu yang berada di sisi kakiku.
"Kamu ada di mana sayang" ucapnya
" Aku ada di panti mami aku sudah lama tah berkunjung berhubung hari ini aku libur jadi aku di sini, kapan mami pulang" ucapku karena mami sekarang ada di luar kota bersama papi.
"Besok sayang ya udah salam sama ibu panti ya" ucapnya
" Iya mam" ucapku lalu menutup telponnya.
Aku masukkan handphoneku ke dalam saku celana ku dan menatap ke depan lagi aku pun di buat terkejut saat dia menatapku, jantungku berdetak dengan cepat saat pandangan kami bertemu.
Tak jauh berbeda dengannya aku bisa melihat dia pun ikut terkejut menutup mulutnya saat aku menatapnya.
Dari sini aku melihat pria itu memegang pundaknya membuat tatapan kami terputus saat dia menatap pria itu aku pun memilih untuk segera pergi dari sini.
Aku terus berjalan menuju arah pakiran setelah berpamitan dengan ibu panti tadi. Aku pun masuk menghidupkan mobilku dan mulai menjalankannya membelah jalanan. Sepanjang perjalanan aku memikirkanya tatapan mata itu.
Tak terasa aku sampai di rumah masuk kekamar membersihkan badanku setelah selesai aku pun duduk di blakon kamarku.
Menatap ke depan "apa dia suaminya" tampaknya dia sangat bahagia.
Dia terlihat "sangat cantik" aku pun memegang dadaku jantungku berdetak hanya memikirkannya.
apa ini kenapa dengan jantungku berdetak dengan cepat apa aku memiliki penyakit jantung apa perlu aku memeriksakannya.
Atau karena dia yang aku lihat tadi di panti aku sudah lama tidak merasakan detak jantung seperti ini saat memikirkan seseorang. Hanya satu orang lah yang bisa membuatnya berdetak lebih cepat.
. . . .
Hayo siapa yang di liat oleh freen
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.