Angin berhembus sedikit tenang,aroma pagi hari dan sinar terbit matahari tidak terlalu panas,seorang pemuda dengan tatapan kosongnya duduk di bangku taman dengan berbagai pikiran yang berkecamuk,menghidupkan sebatang rokok dan menghirupnya.
"Flashback"
"Kita harus melakukan pengangkatan janin sekarang,jika dibiarkan janinnya tidak bisa terselamatkan,detak jantung janin juga tidak stabil,dan setelah saya periksa lebih lanjut,janin anda memiliki kelainan fisik dan cacat jika tidak dilakukan segera kemungkinan terburuk bayinya bisa meninggal,mohon tanda tangan surat ini"Sahut dokter tersebut.
"M-meninggal?" Lirihnya
Hati vano seakan tercabik,hatinya sakit mendengar keadaan anaknya, dia seorang ayah dan dia tidak bisa melakukan apa apa terhadap anaknya,ini adalah dosanya tapi kenapa dosa besar ini membalas kepada anaknya!!
"A-apa anda bisa menyelamatkan istri dan anak saya,saya akan membayar berapa pun itu,saya juga memiliki perusahaan anda bisa mengambilnya jika mau,tapi saya mohon Selamatkan mereka,hanya mereka yang saya punya,tolong" Lirih pemuda tersebut,air matanya terus meluruh kebawah,dokter tersebut hanya menatap sendu."Anak muda saya tahu bagaimana perasaan kamu, tapi ini bukanlah hal mudah yang seperti kamu pikirkan,ini menyangkut nyawa seseorang,saya hanya dokter perantara nya tuhan,cukup berdoa dan meminta lah kepada Allah,kamu juga masih terlalu remaja untuk memikirkan hal sulit seperti ini,kamu seorang ayah,bijaklah dan dewasalah untuk berpikir,jangan terus menangis,istri dan bayi mu membutuhkanmu."balas dokter itu.
"Iya tapi itu hanya kemungkinan terkecil kan dok?,istri sama anak saya pasti akan baik baik saja,iya kan dok" Balasnya memaksa
Vano menundukkan kepalanya,pikiran buruk terus berkeliaran,bagaimana jika anna dan anaknya meninggalkannya,tidak tidak itu tidak akan terjadi,poros kehidupannya akan hilang,mungkin dia akan bunuh diri,hari itu juga.
"Flashback of"
Hembusan asap terus keluar,ini adalah karma yang telah ia lakukan,membunuh seseorang dan dosa dosa besarnya lainnya yang pernah ia lakukan dan ini balasannya,Tapi kenapa harus mereka berdua,kenapa tidak dirinya saja,kenapa kenapa dan kenapa,jika mereka pergi ia akan ikut,ia tidak mau sendiri dan kehilangan dua cahaya nya.
Vano menampar pipinya berharap bahwa ini hanyalah mimpi buruk semata.
Plak,Plak
Dan sakit.
Sekali lagi air mata nya luruh untuk sekian kali.
"Jika ini sebuah hukuman maka berikan padaku" Lirih nya.
Plak,Plak
Vano terus menampar pipinya sekali lagi,berharap ada yang bisa membangunkannya dari mimpi buruk ini.
"VANO" teriak ryan
"LU GILA BRO,GILA!!!!,BANGSAT!BUKAN KAYA GINI CARANYA,LO PIKIR DENGAN KAYA GINI,ANNA BISA BANGUN? ENGGA! DIA SEDIH LIAT LO KAYA GINI,LO UDAH JADI ORANG TUA VANO,AYAH SEORANG AYAH VANO,TAPI PIKIRAN SAMA OTAK LO DANGKAL,SHOLAT MINTA SAMA ALLAH BUKANNYA NAMPAR DIRI SENDIRI TOLOL~--"
"Jauhin tangan lo"--!!
Vano menatap Ryan dengan tatapan kosong.
Ryan menggelengkan kepalanya.
"Ryan gue takut--"
"Van semuanya pasti baik baik aja,lo jangan berpikir negatif kaya gitu,bro lo harus kuat,anna dan bayi lo pasti selamat," Ucap Ryan menenangkan,sambil menepuk pelan punggung Vano.
Tatapan Vano menyendu.
"Vano kita ini teman lo,barangkali kalau mau cerita lo bisa sama kita kita,jangan terus mendam kesedihan lo dan merasa paling kuat disini" Ucap leo yg berjalan menuju mereka bersama revo.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE WIFE
Roman pour Adolescents"Anna Lain kali hati hati ya sayang,jangan nakal,kamu aktif terus udah tau ada dede masi aja gitu" "Gkda gkda,kamu di rumah aja atau kakak kurung!" "Kakak sayang anna,Kalo anna pergi,ajak kakak sama dede juga ya" "Jangan nelungkup sayang,dedenya keg...