Bab 28 fakta lain

249 41 0
                                    

_𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆_

SEMALAM SEBELUMNYA.

Pangeran Victor menatap ayahandanya lekat yang duduk tepat di depannya, tanpa merubah pandangannya ke arah makanan yang telah dihidangkan. Raja Ghuryn yang merasakan hawa tatapan segera mengalihkan pandangannya ke arah anak semata wayangnya. "Ada apa pangeran Victor? Mengapa kau menatapku seperti itu."

Pangeran Victor langsung menundukkan pandangannya beralih menatap makanan yang telah dihidangkan untuknya. "Tidak ada."

Raja Ghuryn masih menatap anaknya datar tanpa ada ekspresi yang menjelaskan tatapan itu. "Selesaikan makanmu, setelah ini aku akan bicara padamu." Raja Ghuryn adalah Raja yang penuh ketelitian bahkan perkataannya pun harus sembunyi-sembunyi agar para pengawal dan pelayan yang berada di sekitar ruangan makan tidak mendengarkan, bahkan tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.

Pangeran Victor hanya mengangguk pelan, setelah itu tidak ada lagi suara bersahutan dari keduanya di meja makan malam ini, hanya suara dentingan alat makan yang tercipta di meja hingga acara makan malam telah selesai. Raja Ghuryn menyapukan sapu tangan yang sebelumnya berada di pangkuannya, ia letakan ke atas meja makan pertanda telah selesai menyantap makanannya.

Raja Ghuryn kembali menatap anaknya, namun pangeran Victor masih menundukkan pandangannya. "Datanglah keruanganku!" Kemudian langsung bangkit menggeser kursi meninggalkan pangeran Victor sendiri di meja makan sebesar itu.

Melihat kepergian sang ayah, pangeran Victor segera bangkit mengikutinya, tak lupa meletakkan sapu tangannya di atas meja bertanda telah selesai.

Sesampainya di ruangan, Raja Ghuryn segera duduk di tempatnya. Tak lama putra satu-satunya tiba tepat di depannya.

"Apa yang ingin papa bicarakan padaku?"

"Kau harus menikahi Putri Rubliena Aendevour." Tatapan Raja Ghuryn sama sekali tak dapat dijelaskan seolah santai mengucapkannya tanpa beban.

Pangeran Victor sangat heran dengan ucapan tersebut hingga dahinya membentuk lipatan kecil. "Sebenarnya apa yang papa inginkan?! Waktu itu papa bilang sendiri papa tidak setuju ketika aku berniat menikahi Putri Rubliena, Mengapa sekarang papa berubah pikiran? Apa tujuan papa?"

Raja Ghuryn mengalihkan pandangannya ke arah lain tepatnya pada sebuah lukisan yang melekat pada dinding ruangan tersebut. "Kau sudah besar anakku. Seharusnya kau mengerti apa maksudku!"

"Tatap aku pa! Dan katakan maksud papa!"

Raja Ghuryn beralih menatap anaknya tepat di matanya secara intens. "Dunia kerajaan tidak ada cinta selain cinta pada rakyat, kau harus mengerti itu."

Pangeran Victor menghembuskan nafasnya kasar dengan menampakan satu sudut bibirnya yang tertarik. "Maksud papa cinta Rubliena padaku hanya omong kosong?"

"Kau sudah besar, harusnya pikiran kamu lebih terbuka! Dunia orang besar tidak hanya cinta, camkan itu pangeran Victor!"

Victor menampakan ekspresi wajah yang tidak peduli dengan ucapan sang ayah. "Kenapa? Apa papa pikir putri Rubliena dekat denganku hanya batu merah itu? Jika memang benar, lalu apa gunanya batu merah itu pa? Kenapa papa menitipkannya padaku dan harus menjaga batu itu? Ada apa dari batu itu pa? Mengapa sampai sekarang aku tidak tahu?"

Cahaya Transmigrasi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang