Bab 41 Monster

183 29 9
                                    

_𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆_

Monster-monster raksasa yang menghadang Natya dan Pangeran Victor mendekat dengan langkah-langkah berat, mengguncang tanah. Suara erangan mereka menggema seperti guntur membuat atmosfer semakin tegang. Pohon-pohon di sekitar mereka bergetar, dan dedaunan gugur akibat getaran yang mengerikan. Natya menatap pangeran dengan perasaan takut, entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

Pangeran Victor paham tatapan itu, dan segera menarik lengan Natya, berusaha berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan diri. Dan para monster kembali meraung marah, tangan-tangan besar mereka mencoba meraih makhluk 2 makhluk kecil dibawah, membuat guncangan hebat.

Natya dan pangeran Victor menghindari tangan-tangan besar dengan tubuh tergoncang.

"Pangeran!"

Teriakan Natya membuat pangeran Victor mempererat genggaman tangan dan terus berlari menghindari tangan-tangan besar. Mereka melewati tanaman dengan daun-daun besar juga melompati akar pohon yang menjulang.

Raungan para monster terdengar keras saat tidak dapat melihat mereka, membuat daun-daun bergoyang. Pangeran Victor tak sengaja melepas genggaman tangannya. Membuat Natya berpegangan pada batang tumbuhan. "Apa yang akan kita lakukan pangeran?"

"Aku tidak tahu selain kabur. Ayo!" Pangeran Victor kembali berlari.

Natya mengangguk, mulai berlari dibelakang pangeran Victor. Namun guncangan berkali-kali membuatnya kesusahan hingga dirinya terjatuh. Saat berusaha berdiri, tubuhnya seolah terguncang hebat, membuatnya tidak mampu berdiri, tanah ini seolah trampolin saat tangan monster menghantam tanah. Monster yang berada di belakangnya melihat kesempatan ini dan langsung mendekapnya dengan cengkeraman kuat, hampir saja menghancurkan tubuh mungil Natya.

Pangeran Victor yang melihat Natya dalam bahaya, berbalik dengan cepat. Dengan penuh keteguhan, ia mencoba menolong Natya dengan pukulan keras ke kaki monster raksasa. Namun, dampak pukulan itu nyaris tak terasa oleh monster yang begitu besar. Pangeran Victor merasa putus asa saat monster itu mulai mencoba memasukkan Natya ke dalam mulutnya yang besar dengan lidah yang bercabang seperti belati.

Mereka berdua berteriak keras, terutama Natya yang melihat mulut monster terbuka lebar. Saat monster itu mulai memaksa untuk menelannya, suasana menjadi semakin tegang dan mencekam. "AAAARGH..!"

Sedangkan pangeran Victor langsung diangkat oleh monster lainnya. Pangeran berteriak, merubah tubuhnya. Namun bukannya berubah menjadi besar, tubuhnya malah menyusut, membuatnya putus asa. Ketika harapan telah hilang, dari kejauhan terdengar suara raungan yang sangat kuat. Raungan itu begitu menggema sehingga membuat tanah bergetar. Semua monster langsung menoleh kearah suara tersebut, mata mereka penuh dengan keterkejutan.

Monster yang sempat Natya obati, terlihat begitu kecil di antara monster-monster ini, bagaikan seukuran anak-anak berdiri dengan gagah berani. Raungan yang ia keluarkan mengandung kekuatan yang luar biasa, dan semua monster lainnya seketika menundukkan diri, hormat kepada monster kecil itu, dan tanpa sengaja melepaskan 2 makluk kecil dari ganggaman tangani. Getaran tanah yang kuat mereda, dan suasana tegang yang sebelumnya menjadi sunyi.

Natya dan Pangeran Victor segera berlari menjauh dari monster-monster yang tunduk hormat untuk berlindung dibelakang monster yang sempat mereka tolong. Mereka bahkan tidak percaya dnegan apa yang dilihat. Bagaimana mungkin monster besar tunduk pada monster yang ukurannya sepertiga tubuh mereka?

Cahaya Transmigrasi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang