_𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆_
Pagi harinya, Natya berjalan menuju rumah desa milik kerajaan Ventera, dengan menggendong kelinci kecilnya. Semoga saja pangeran Victor tidak mengira dirinya telah pulang dari sana.
"Putri!"
Terdengar suara familiar ditelinganya membuatnya menoleh. "Eina?" Matanya terbelalak tak percaya melihat mereka berdua berjalan dibelakangnya. "Mengapa kalian kemari? Bukankah aku menyuruh kalian untuk pulang keistana."
"Benar, kami sempat akan pulang tapi.." Eina menghentikan kalimatnya, dia tidak bisa mengakatannya.
"Kami diserang," jawab Adnan langsung.
"Diserang?" Wajah Natya berubah menjadi panik. "Keadaan kalian bagaimana?"
"Kami berhasil menyelamatkan diri Tapi, kusir tewas terbunuh akibat banyaknya panah yang menusuk badannya." Adnan kembali menarik nafas untuk kembali menjelaskan. "Kurasa mereka mengincarmu."
Natya menelan ludahnya, ia tidak salah dengar 'kan? Sekarang otaknya mulai stres. "Lalu aku harus bagaimana?"
"Aku akan selalu menjagamu putri." Eina memegang tangan Rubliena untuk saling menguatkan.
"Terimakasih Eina. Tapi kamu juga harus menjaga dirimu."
"Eina ijinkan aku berbicara dengan putri, hanya berdua."
Eina mengangguk, mengiyakan Adnan dan menjauhi mereka.
Setelah Eina menjauh Adnan mulai berani mengatakan apa yang ia pikirkan. "Ini waktu yang tepat untuk bicara."
"Katakan saja, ada apa?"
"Mengapa kamu berpura-pura mencintai pangeran Victor?" Pertanyaan yang aneh membuat Natya makin heran apa maksud lelaki itu. "Kamu tidak mungkin mencintainya bukan? Kamu baru mengenalnya."
"Maksudmu apa? Lagipula aku tidak perlu membuktikan itu padamu. Jika aku memang benar mencintainya bagaimana? Apakah salah?"
"Ku jelaskan padamu, waktu kamu kembali untuk menjemputku di istana Ventera. Aku mendengar apa yang tidak kau dengar." Adnan menghela nafas sejenak kemudian melanjutkan kalimatnya. "Pangeran Victor sengaja membuatmu jatuh cinta padanya, kamu tahu untuk apa? Dia melakukannya hanya untuk tahta bukan cinta. Memangnya kamu tak merasa aneh? Dia melamarmu didepan semua kalangan bangsawan saat kalian baru saling kenal. Itu waktu yang sangat singkat Natya! Jangan sampai mau beneran suka dengan pangeran itu!"
"Tapi perilaku Victor selalu baik padaku. Apa yang harus aku curigai?"
"Jangan bodoh didunia lain!"
"Sudahlah, aku tidak mau membahas ini. Aku akan menemui pangeran Victor. Jika kamu ikut silahkan, jika tidak kembalilah keistana!"
"Lebih baik kami ikut denganmu agar kamu selalu aman."
***
Sesampainya dirumah Victor. Natya segera membuka pintu rumah. Namun anehnya, Pangeran Victor tidak mengunci pintu, apa dia menunggunya semalaman?
"Pangeran Victor pasti sudah menungguku." Natya melirik Adnan sebelum memasuki rumah.
Natya memasuki rumah tanpa suara, dia akan mengejutkan pangeran Victor, membuatnya merasa khawatir dan bahagia. Natya menelusuri kamar pangeran, namun tidak melihat pangeran ada disana, apakah pangeran Victor tidur di kamarnya karna merindukannya? Natya tersenyum sendiri memikirkan tingkah panik Victor semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Transmigrasi✓
FantasiJiwa Natya memasuki dunia antah berantah yang hanya terdapat dalam cerita dongeng fantasi. Perkenalkan namanya Natya Bia Alexian. Dirinya yang usai kabur dari asrama bertemu dengan sosok laki-laki yang membantu dirinya. Bingung akan bermalam dimana...