Pagi hingga sore hari Jisung menjaga Minho didalam kamar Minho. Sepanjang waktu Minho tertidur pulas.
Saat Minho membuka matanya, ia melihat Jisung tertidur dengan posisi duduk disamping ranjangnya. Ia melihat tangannya yang menggenggam tangan Jisung, begitupun sebaliknya.
Entah karena sakit atau efek obat, Jisung terlihat sangat manis.
Minho perlahan menarik tangannya dan menyentuh rambut Jisung yang menutupi matanya.
Rambut Jisung terasa sangat halus, lalu tanpa sadar dirinya mengusap kepala Jisung yang masih tertidur.
"Unghhhh...."
Minho tersentak dan langsung menjauhkan tangannya.
Jisung terbangun dan mengusap matanya lalu melihat Minho yang sudah bangun dengan mata yang menatapnya.
"Kak Minho udah enakan?"
"Hm"
"Syukurlah... Bentar ya, aku ambilkan sup dulu"
GREP
"Jisung"
"Eh? Iya kak?"
"Jangan lama-lama"
"O-oh, i-iya"
Jisung bingung dengan sikap Minho saat sakit. Namun ia segera ke dapur untuk mengambil sup.
"Aaa... Aku suapin"
Minho terdiam, masih nampak berfikir namun akhirnya ia membuka mulutnya.
"Ji, udah makan?"
"Aku? Belum haha, belum laper sih"
"Kamu makan sekarang, saya udah kenyang"
Jisung mengerutkan alisnya sejenak. Minho menggunakan kata saya dan kamu, bukan gue dan lo lagi.
Jisung akhirnya menyentuh dahi Minho yang ternyata sudah tidak panas lagi.
"Iya, nanti. Kak Minho minum obat dulu ya"
Jisung kembali menyuapi Minho satu butir obat dan minuman. Lalu Minho kembali merebahkan badannya.
"Aku turun dulu ya?"
"Kemana?"
"Makan kak, tenang aja nanti aku naik kesini lagi kok"
Minho mengangguk dan melihat Jisung berjalan keluar dari kamarnya. Entah mengapa rasanya sangat tidak rela jika Jisung jauh darinya.
Ia mulai menyalakan kembali ponselnya. Penuh dengan email, pesan, dan juga panggilan masuk dari sekretarisnya yang membantu menyusun jadwal.
Minho menghela nafasnya lalu kembali meletakkan ponsel diatas nakas, ia masih enggan memeriksa ponselnya saat ini.
Setelah hampir setengah jam Minho bosan menunggu, akhirnya Jisung kembali masuk.
"Lama"
"Eh?"
"Gak, gak apa-apa. Kamu disini saja"
"Iya, aku temenin kak Minho hari ini"
"Kenapa hari ini saja?"
"Maksudnya bagaimana?"
"Saya maunya k-"
Tiba-tiba terdengar suara bel pintu berbunyi. Jisung dan Minho terdiam sejenak. Lalu Jisung segera turun.
"Hai, Minho ada?"
"Kak Minho? Umm... Ada, tapi maaf anda siapa ya?"
"Aku Lia, Choi Lia. Teman Minho. Aku tadi ke kantor tapi ternyata Minho ngga ada dan aku coba kesini aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY • ((MINSUNG)) • [END]
FanfictionMinho membenci saudara tirinya, Jisung. Namun berakhir dengan ia yang jatuh hati pada Jisung. Disclaimer: 🔹BxB 🔹100% fiction 🔹Pics from pin/ctto 🔹🔞 🔹Harsh words 🔹Toxic relationship Jangan membenci karakter yang aku bangun disini ya karena ini...