Musim dingin telah tiba. Hari ini cuaca sangat dingin, salju sudah menebal. Jisung dan Chan sedang sibuk untuk mencari wedding organizer terbaik. Jisung tak terlalu mempermasalahkan dekorasi dan sebagainya, namun Chan sangat menginginkan yang terbaik untuk pernikahannya dengan Jisung nanti.
Karena dirasa cuaca makin ekstrim, Chan dan Jisung memilih untuk menginap di hotel terdekat saja. Beruntung fasilitas hotel ini sangat baik.
Jisung memilih untuk berendam air hangat sebentar agar ia bisa segera beristirahat dengan nyaman.
Namun saat ia akan mengganti pakaiannya, tiba-tiba tangan Chan memeluk pinggang rampingnya, berpindah mengusap perut Jisung.
"Ji, aku nggak nyangka akan segera menikah dengan kamu"
Tangan Chan beralih pada punggung tangan Jisung dan menciumnya dari belakang.
"Aku juga, kak"
"Ya sudah, ayo segera istirahat. Kamu pasti lelah kan?"
"Yah... sedikit"
Chan dan Jisung menenggelamkan badan mereka dalam selimut tebal dengan tubuh saling berdekapan. Hangat dan nyaman yang mereka rasakan satu sama lain.
Mungkin karena ikatan yang sudah mereka bangun sebelumnya. Sejak permasalahan itu, ia juga sedikit tenang karena tidak ada konflik lagi. Hal itu yang membuat Jisung menerima Chan kembali dan berjalan ke jenjang yang lebih serius.
Jisung berharap banyak pada Chan. Semoga Chan benar-benar lelaki yang ditakdirkan untuknya.
Keesokan harinya Chan mengantar Jisung pulang. Saat dijalan, ponsel Chan berbunyi. Chan segera mengangkat teleponnya.
"Halo? Ada apa?"
"...."
"Apa maksudmu?"
"...."
"Jangan lakukan! Jangan bodoh!"
"...."
"Oke! Aku kesana segera!"
Chan mematikan sepihak panggilannya. Sedangkan Jisung sedari tadi memperhatikan Chan.
"Siapa?"
"Orang kantor. Bikin masalah aja"
Chan terlihat gelisah sepanjang perjalanan. Saat Jisung mengajaknya bicara pun ia hanya menjawab seadanya lalu kembali diam.
"Kamu langsung ke kantor?"
"Iya. Ada yang bikin ulah. Harus segera diselesaikan. Aku pergi dulu ya, sayang"
"Iya kak, hati-hati"
Chan segera pergi dari sana.
Dilain tempat, tepatnya di kantor. Chan berjalan sangat cepat dan menemui orang yang membuatnya gelisah sepanjang jalan.
"Seungmin!"
"Halo, kak"
"Gak perlu basa basi, maksud kamu apa bicara seperti itu?!"
"Semua ini terjadi juga gara-gara kamu, kan?"
"Mau kamu apa sih?! Urusan kita udah selesai!"
"Aku mau kamu"
Seungmin mendekat dan berusaha menggoda Chan. Wajahnya ia buat seolah ia sangat menginginkan Chan sekarang juga.
Jemarinya mulai bermain di wajah, telinga, leher, dan dada Chan.
Sialnya Chan terpancing permainan Seungmin dan jatuh padanya. Seungmin hanya menyunggingkan senyumannya. Ia berhasil menaklukkan kembali sosok Chan yang berusaha melupakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY • ((MINSUNG)) • [END]
FanfictionMinho membenci saudara tirinya, Jisung. Namun berakhir dengan ia yang jatuh hati pada Jisung. Disclaimer: 🔹BxB 🔹100% fiction 🔹Pics from pin/ctto 🔹🔞 🔹Harsh words 🔹Toxic relationship Jangan membenci karakter yang aku bangun disini ya karena ini...