Hyunjin baru saja selesai dengan pekerjaannya. Ia mengecek ponsel yang sedari tadi berada di tasnya.
Ia melihat ada pesan dari Jisung yang mengajaknya ke bar Coloreum. Sudah beberapa jam dan Hyunjin berniat menyusulnya karena sejujurnya ia khawatir jika Jisung ke bar sendirian.
Setelah cepat-cepat mandi dan bersiap, Hyunjin melaju ke bar tempat dimana Jisung berada.
Setibanya disana, ia berkeliling bar mencari sosok Jisung namun tak menemukan keberadaannya.
Ia menggunakan seluruh akal sehatnya untuk berfikir. Kemungminan terburuknya adalah apakah mungkin Jisung melakukan ONS. Hyunjin pun berinisiatif untuk pergi mengecek ke beberapa kamar yang disediakan disana.
Tak banyak, hanya lima kamar tersedia.
Tak lama ada beberapa kamar yang pintunya terbuka secara bergantian dan muncul lelaki serta perempuan keluar dari kamar yang berbeda.
Hyunjin pun menghubungi Jisung. Suara musik tak seberapa keras karena letak kamar yang cukup jauh dari tempat DJ berada.
Ia memasang pendengarannya dengan tajam agar bisa mendengar dering telepon Jisung berbunyi. Tak lupa Hyunjin berjalan dari ujung ke ujung dengan gestur menguping. Ya, beberapa orang memperhatikan Hyunjin namun ia tak peduli.
"Gotcha!"
Hyunjin mendengarnya. Di kamar paling ujung, ia membuka pintu kamar itu dan menemukan Jisung tergeletak diatas ranjang.
"Shit!"
Hyunjin segera menggendong dan membawa Jisung keluar dari bar.
"Ji, kita pulang sekarang. Aku antar kamu ke rumah"
Jisung menggumam dan menggelengkan kepalanya. Hyunjin baru tersadar jika Jisung menangis hingga sisi matanya memerah. Ujung bibirnya sedikit terluka.
Hyunjin merasakan sesuatu yang tak beres. Namun ia menepis sementara pikirannya dan membawa Jisung ke apartemennya.
Setelah sampai, Hyunjin merebahkan Jisung di kamarnya. Jisung masih terlihat lemah dan keadaannya sangat berantakan.
"Ji, maaf ya aku akan mengganti pakaianmu"
Tak ada respon dan Hyunjin melepas seluruh pakaian Jisung. Hatinya sangat miris saat melihat beberapa tubuh Jisung yang menampilkan beberapa luka serta kissmark.
Ia ingin sekali memberitahu Minho, namun ia befikir mungkin besok saja agar Jisung beristirahat dengan tenang. Lagi pula jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.
Terpaksa juga Hyunjin membersihkan tubuh Jisung dengan washlap karena ada beberapa bercak sperma.
Sekali lagi Hyunjin merasa sakit melihat keadaan Jisung.
Setelah selesai, Hyunjin menutup tubuh Jisung dengan selimutnya dan keluar dari kamar. Ia berniat tidur di sofa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY • ((MINSUNG)) • [END]
FanfictionMinho membenci saudara tirinya, Jisung. Namun berakhir dengan ia yang jatuh hati pada Jisung. Disclaimer: 🔹BxB 🔹100% fiction 🔹Pics from pin/ctto 🔹🔞 🔹Harsh words 🔹Toxic relationship Jangan membenci karakter yang aku bangun disini ya karena ini...