3. Jelaously

1.6K 143 10
                                    

"Ji, lo naik mobil gue, cepetan"

"T-tapi temenku mau jemput, kak Minho langsung berangkat aja"

"Lo kok ngatur gue"

"Aku udah janji sama temenku kak, maaf"

Minho terlihat marah dan meninggalkan Jisung begitu saja. Ia pun bingung sekali lagi mengapa ia peduli pada Jisung?

Minho tak mengambil pusing dan langsung tancap gas menuju sekolahnya.

Sementara Jisung baru saja menaiki mobil temannya itu.

"Hari ini kamu manis, seperti biasa, namun lebih manis"

Pipi Jisung bersemu merah. Baru kali ini ia dipuji seperti itu.

"A-ah, terima kasih kak"

"Haha, ya sudah kita berangkat sekarang"

Selama perjalanan, Jisung diselimuti keheningan. Ya memang seperti biasa, namun kali ini ia beranikan diri untuk bertanya.

"Um.. kak, kamu mau kuliah dimana?"

"Ah, aku tak akan ambil pusing sih. Biasanya dari sekolah sudah ada beberapa pilihan universitas setelah semua nilai ujian keluar"

"Oh, begitu..."

"Kamu mau sekolah dimana setelah ini?"

"Ditempat kamu, kak. Hehe"

"Wah, sayang banget aku udah lulus waktu kamu jadi siswa baru disana"

"Emangnya kamu ga bosan apa liat aku terus?"

"Wajahmu ga pernah bosenin, tiap hari semakin cantik"

"Ih, buaya banget kamu kak"

"Kakak muji kamu malah dikata buaya"

"Hahaha... Um.. ngomong-ngomong kakak kenal siswa bernama Lee Minho nggak? Seangkatan sama kamu, kak"

"Lee Minho? Hmm.. kayanya kakak tau, kenapa?"

"Ng-nggak apa-apa kak, tanya aja"

"Ya sudah deh, kita sampai. Semangat sekolahnya ya, Ji"

Lelaki itu mengusap lembut kepala Jisung. Jisung ingin berteriak sekarang juga.

"T-terima kasih kak. Kakak juga ya, hati-hati dijalan"

Jisung melihat mobil lelaki itu melaju, lalu ia dengan riang berjalan menuju kelasnya.

"Minho, aku boleh bareng nggak pulangnya?"

"Ga bisa, gue harus jemput seseorang"

"Ih, siapa? Kamu kok jahat sih!"

"Dih, lo bukan pacar gue ya. Ga usah ngerasa sok paling tersakiti!"

Minho pun berjalan melewati gadis itu. Tak peduli dengan hentakan kaki gadis yang sedang marah padanya.

Minho memang populer di kalangan lelaki maupun perempuan. Paras yang menawan hati serta ia pandai menjaga image selama bersekolah.

Termasuk tak mengakui jika Jisung adik angkatnya. Teman-temannya hanya tau jika ia anak tunggal, terkecuali Chan dan Changbin.

Bukan malu, namun ia sedari dulu membenci Jisung.

Namun saat Jisung sedang dekat dengan salah satu siswa di sekolahnya, ia pun merasa marah tanpa ia ketahui apa alasannya.

"Guys! Nanti malam jam tujuh datang ke pesta gue ya! Bawa pacar atau gebetan lo ga apa-apa asal kalian ga bawa barang aneh-aneh aja!"

Teriakan salah satu temannya membuayarkan lamunan Minho. Ia sebenarnya malas, namun sepertinya datang ke pesta bukanlah hal buruk. Ia ingin membuang pikiran jeleknya itu.

STAY • ((MINSUNG)) • [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang