10. Feeling

1.1K 93 5
                                    

Jisung membelalakkan matanya. Ia tak tau harus merespon seperti apa.

"Tidak mungkin, kak. Kak Minho selama ini tidak menyukaiku bahkan membenciku. Tidak mungkin kak Minho mempunyai perasaan itu"

"Minho yang memberitahuku, Jisung"

Jisung terdiam, ia berusaha mencerna semuanya.

"Aku akan bicara dengan kak Minho nanti"

"Aku harap bisa mendengar berita baik"

Jisung hanya menganggukkan kepalanya, lalu Lia berpamitan dan Jisung kembali ke meja Hyunjin tadi.

"Hyun, aku akan pulang sekarang"

"Eh? Tiba-tiba?"

"Aku harus menemui kak Minho"

"Ayo aku antar pulang"

Setibanya di rumah, Jisung langsung melepas sabuk pengaman dan bergegas turun dari mobil.

"Hyunjin, terima kasih ya. Hati-hati dijalan"

"Okay. Bye Ji"

Jisung buru-buru masuk dan meninggalkan Hyunjin begitu saja. Namun ia tak mau berfikir apa-apa karena Jisung akan datang padanya jika membutuhkan teman cerita.

Jisung berjalan cepat untuk mencari keberadaan Minho. Ternyata Minho berada di ruang tengah bersama beberapa lembar kertas dan laptop yang menyala.

"Kak, bisa kita bicara?"

"Hm. Bicara saja"

"Ini soal kak Lia"

"Kenapa?"

Untuk kali ini Jisung merasa geram. Ia berjalan mendekat dan membalikkan laptop Minho.

"Kak Minho sudah gila?! Kenapa menyuruhnya aborsi?!"

Akhirnya Minho hilang fokus pada apa yang ada dihadapannya. Ia menoleh dan berdiri dihadapan Jisung.

"Kamu gak tau apa-apa Jisung"

"Kak Lia datang, dia bicara semuanya...."

Jisung sangat merasa berat ingin berucap kalimat selanjutnya. Bibirnya bergetar takut.

"......bahwa kak Minho juga punya perasaan padaku, lebih dari sekedar kakak adik. Apa itu benar?"

Minho mengeraskan rahangnya lalu tiba-tiba berjalan menuju garasi. Jisung mengikutinya namun tak berhasil mengejarnya karena Minho sudah lebih dulu masuk kedalam mobil.

Namun Jisung tak habis akal dan menghadang mobil Minho.

"Jika kamu menghalangiku, aku tak akan segan berbuat kasar, Jisung"

Jisung melihat tatapan tajam Minho. Ia pun berjalan menjauhi mobil dan membiarkan Minho pergi.






Tok

Tok

Tok

Cklek

"Minho?"

Minho masuk dan menarik tangan Lia dengan kasar.

"Kamu ini kenapa?!"

"Aku yang harusnya bertanya! Kenapa kamu ngomong ke Jisung!"

"Kenapa? Kamu takut Jisung tau, tapi sekarang dia sudah tau betapa brengseknya kamu, Minho!"

"Jisung sudah tau jeleknya diriku, Lia. Kamu berharap apa?"

"Tapi belum tentu dia bisa menerima fakta kalau kamu suka sama adikmu sendiri"

STAY • ((MINSUNG)) • [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang