Part 13

203 31 17
                                    

Gunawan sudah ada di rumah Rara, ia datang lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Menunggu memang membuatnya semakin tidak sabar, lalu ia memutuskan untuk lebih cepat bertemu dengan Rara.

Assalamualaikum "Gunawan masuk ke dalam rumah Rara setelah sebelumnya dipersilahkan oleh art

Waalaikumsalam, tunggu sebentar ya dek, saya panggilkan neng Raranya dulu "ucap art dan diangguki Gunawan

Walaupun ini bukan yang pertama tapi gugupnya masih sama. Dua tahun lalu Gunawan pernah dua kali datang kerumah ini, pertama saat mengantar Rara pulang dan kedua saat menjenguk Rara. Awalnya Gunawan hanya mengantar Rara sampai depan gerbang rumah, tapi karena berpapasan dengan orangtua Rara akhirnya Gunawan diminta untuk mampir dulu kedalam rumah. Itu pertama kalinya Gunawan bertemu dengan kedua orangtua Rara.

Maaf ya lama, habisnya kamu bilang jam 2 jadi aku belum siap-siap "ucap Rara yang baru saja menghampiri Gunawan setelah membiarkannya menunggu selama 15 menit

Gapapa. Tante sama om? "ucap Gunawan

Mamah Papah lagi ke Malang, kunjungan dari RS, mereka titip salam untuk kamu "sahut Rara

Salam kembali ya. Mereka tahu kamu pergi sama aku? "tanya Gunawan

Iyalah, aku kan harus ijin "jawab Rara

Santai dong Dhe, aku kan cuma nanya "goda Gunawan

Rara hanya mendelik. Gunawan melihat jam tangannya, masih cukup waktu untuk bicara berdua dengan Rara. Ini adalah kesempatan yang baik menurutnya, ia tidak mau menyia-nyiakannya.

Sebelum kita berangkat, boleh kita ngobrol dulu? Ada yang mau aku luruskan "tanya Gunawan hati-hati

Boleh, apanya yang diluruskan? "sahut Rara

Aku minta maaf untuk kejadian dua tahun lalu, tapi kalo boleh tahu kenapa kamu tiba-tiba jauhin aku? "tanya Gunawan, suasana seketika berubah menjadi serius dan agak mencekam

Sebelum menjawab, Rara menarik nafas panjang lalu menghembuskannya. Saat Gunawan bertanya dadanya terasa sesak, nafasnya terasa berat. Jujur saja kejadian itu membuat Rara tidak bisa melupakannya sampai sekarang.

Harusnya aku yang minta maaf karena tiba-tiba menjauh tanpa memberi tahu kamu alasannya dan itupun bukan karena kesalahan kamu "lirih Rara

Aku gak pernah menyalahkan kamu Dhe. Sebenarnya aku sudah mendengar alasannya dari Putri dan teman-teman kamu, tapi apa boleh aku mendengarkan versi kamu? "tanya Gunawan lembut

Terimakasih, tapi tetep aku yang salah "Rara tersenyum manis membuat Gunawan terpana. Beberapa detik mereka saling pandang dan melempar senyum.

Jadi cerita yang sebenarnya gimana? "tanya Gunawan lembut

𝙁𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠 𝙤𝙣

Ciee.... Jadi kamu udah dibolehin pacaran Ra? "tanya Putri

Boleh, asal tidak mengganggu sekolah dan ada batasannya "jawab Rara

Gunawan gagu gak waktu ketemu ortu kamu? "tanya Nabila penasaran

Gagu sih enggak, cuma gugupnya kelihatan, padahal Papah mamah nanya sewajarnya aja "sahut Rara

Ra dicariin Teh Sindy, itu ada didepan kelas "ucap Aulia yang baru saja datang

Teh Sindy siapa Aul? Aku gak kenal "Rara mengerutkan dahinya

Aku juga gak tahu Ra, temuin aja mungkin penting "saran Aulia

Rara duduk dari bngkunya dan menemui orang yang menunggunya di depan pintu kelas.

Siang Teh "sapa Rara pada dua orang yang berada didepannya

Tetap MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang