Part 19

182 32 12
                                    

Menurut kamu gimana, aku harus balas jangan surat dari Kak Dimas? “tanya Rara

Hmmm…. Lebih baik kamu bales sih, kalo kamu biarin terus dia akan semakin berharap sama kamu “ucap Gunawan

Berharap? “beo Rara

Iya, dengan kamu selalu menerima surat dia secara gak langsung kamu kasih dia harapan. Bisa aja dia berpikir kamu seneng dengan surat-surat dia “jelas Gunawan

Iya juga sih kamu bener. Terus aku tulis apa disuratnya “ucap Rara

Ya terserah kamu, yang penting kata-katanya gak menyakitkan “ucap Gunawan

Iya deh, aku juga cape hampir tiap hari dapet surat dari dia. Kasian juga dia karena selama ini kan yang tahu isi suratnya bukan cuma aku tapi seisi kelas X.1 “Rara terkekeh

Lagian kamu juga bolehin siapa aja baca suratnya “ucap Gunawan

Ya kan aku gak mau bikin kamu salah paham "goda Rara

Masa sih? Kamu kok sweet banget "balas Gunawan

Hehehe... Kamu kan tahu aku gak suka yang gitu-gitu, malah geli jadinya “ucap Rara tak suka

Terus Kak Rio gimana? “tanya Gunawan

Gimana apanya? “tanya Rara balik

Kan kamu mau balas suratnya Kak Dimas, kalo Kak Rio? “tanya Gunawan

Nanti aku minta tolong Teh Avi aja, kalo tiba-tiba aku ngomong langsung sama orangnya kan jadi kesannya aku yang kegeeran “ucap Rara

Yaudah apapun yang terbaik menurut kamu pasti aku dukung “ucap Gunawan dengan senyum manisnya

Berdua aja kalian “tiba-tiba Ranti datang dari arah samping bersama dengan Nisa dan Dian

Untung aku gak jantungan ya "kesal Rara

Lagian ngobrolnya serius amat, ngomongin apa sih? "tanya Ranti penasaran

Ngomongin kalian gak datang-datang, kita udah ada 10 menit dsni “ucap Rara

Kebiasaan deh emang mereka telat mulu “timpal Dian

Mereka memutar matanya dengan malas, apa Dian tidak sadar dengan ucapannya. Saat ini mereka sedang berada disebuah gedung olahraga disalah satu daerah. Tempat ini di sewa khusus oleh anak-anak X.1 untuk latihan bersama. Setelah ditentukan squad tim masing-masing waktu itu dirumah Indra, mereka menjadikan waktu luangnya untuk latihan bersama. Tiap hari jum’at dan sabtu lebih tepatnya, karena ekstrakulikuler pun sudah diliburkan menjelang ujian akhir semester.

Tidak lama kemudian teman-teman mereka mulai berdatangan dan menjadi lengkap. Setelah melakukan pemanasan, kemudian mereka berpisah sesuai tim nya masing-masing. Karena jumlah anak laki-laki di kelas ini hanya ada 12 orang, mereka harus rela terlibat dalam beberapa cabang olahraga.

Kalian balikan ya Ra? “tanya Dian

Enggak Di “jawab Rara

Dian dan Rara berada dalam satu tim di voly, Putri terpisah berada di tim basket. Sebenarnya Rara juga ada di tim basket tapi hanya menjadi cadangan karena ditakutkan jadwal pertandingannya bentrok.

Iya juga gapapa Ra “ucap Dian

Emang enggak Di, kita itu memperbaiki hubungan yang sempat buruk aja "ucap Rara

Ya apapun itu aku ikut seneng sih lihatnya. Padahal kalian cocok tahu "ucap Dian

Makasih loh "sahut Rara

Tapi ya Ra bukan cuma aku aja yang curiga, temen-temen sekelas juga nyangkanya kalian jadian, gimana enggak akhir-akhir ini kalian makin deket “jelas Dian panjang lebar

Tetap MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang