Jangan ngelayap dulu, langsung anterin pulang “Meli menepuk pundak Gunawan dari arah belakang
Astagfirullah… ngagetin aja “umpat Gunawan
Neng pulang duluan ya “ucap Meli tanpa menghiraukan ucapan Gunawan
Hati-hati Mel “ucap Rara
Jangan bilang aneh-aneh sama mamah “Gunawan sedikit berteriak karena Meli sudah agak jauh dari mereka, Meli hanya mengacungkan jari jempol kanannya saja tanpa menoleh
Yuk “ucap Rara
Sore itu sesuai janjinya kemarin, Gunawan akan mengantarkan Rara pulang. Jika kalian kira suasana di sekolah masih ramai, tentu jawabannya tidak. Mereka sengaja menunggu yang lain pulang terlebih dahulu. Perjalanan dari sekolah ke rumah Rara biasanya hanya memakan waktu 10 menit, tapi sore itu butuh waktu hampir 20 menit baru Rara sampai di rumahnya. Gunawan memang sengaja memperlambat laju kendaraannya. Sesekali mereka saling melempar candaan selama perjalanan.
Masuk dulu yuk “ajak Rara saat mereka sudah sampai di depan pintu gerbang rumah Rara
Gak enak ah bau keringet “ucap Gunawan
Hehehe… iya juga sih, lumayan menyengat nih “goda Rara sambil menutup hidungnya dengan jari
Tapi kamu suka kan? Buktinya dari tadi gak protes “sahut Gunawan
Iya-iya… “ucap Rara malas
Jadi besok aku jemput jam berapa? “tanya Gunawan
Jam 1 aja, seperti biasa kamu yang ijin ke mamah sama papah “ucap Rara
Kalo aku ijinnya bawa kamu ke rumah aku di bolehin gak kira-kira? “Gunawan menaik turunkan alisnya
Mau ngapain? “Rara mengerutkan dahinya
Kenalan sama papah mamahku juga dong “ucap Gunawan
Belum waktunya “lirih Rara
Apa? “kali ini Gunawan benar-benar tidak mendengarnya
Gak ada. Udah sana pulang, mandi “ucap Rara dengan sedikit mendorong lengan Gunawan
Ngusir nih? Nanti kangen loh “goda Gunawan
Kan besok ketemu lagi “ucap Rara
Tapi besok gapapa kamu datangnya bareng aku? “tanya Gunawan memastikan
Emang kenapa? Kamunya gak mau bareng sama aku? “ucap Rara
Aku kan gak bilang gitu, tapi emangnya kamu udah siap di ledekin sama temen-temen? “tanya Gunawan
Gak ada masalah “ucap Rara
Tapi kenapa kalo mau pulang bareng harus nunggu sekolah sepi dulu, hayo? “tantang Gunawan
Iya ya, kenapa coba “Rara pun tak habis pikir
Dih aneh “ucap Gunawan
Ohya, aku udah tahu siapa si pengirim surat dan si penebar bunga itu “ucap Rara
Siapa? “sungguh Gunawan sangat penasaran
Penulis surat itu kak Dimas ketua IRMAS dan yang ngirim bunga Kak Rio ketua Futsal sekolah kita “ucap Rara
Sungguh Gunawan tak menyangka, ia hanya bias menggeleng-gelengkan kepalanya.
Kenapa? “tanya Rara
Aku gak salah dong kalo minder “ucap Gunawan
Salah! Kan aku udah bilang kemarin, aku gak suka kamu begitu “kesal Rara
Mereka kurang apa Dhe, popular iya, ganteng i… “ucapan Gunawan terpotong
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Menunggu
RomanceJodoh memang rahasia Tuhan. Tapi Tuhan juga mengharuskan kita untuk berikhtiar dan menjemput jodoh itu. Berdoa adalah satu-satunya cara untuk merayu Tuhan agar jodoh itu datang.