Part 18

203 38 14
                                    

Jangan ngelayap dulu, langsung anterin pulang “Meli menepuk pundak Gunawan dari arah belakang

Astagfirullah… ngagetin aja “umpat Gunawan

Neng pulang duluan ya “ucap Meli tanpa menghiraukan ucapan Gunawan

Hati-hati Mel “ucap Rara

Jangan bilang aneh-aneh sama mamah “Gunawan sedikit berteriak karena Meli sudah agak jauh dari mereka, Meli hanya mengacungkan jari jempol kanannya saja tanpa menoleh

Yuk “ucap Rara

Sore itu sesuai janjinya kemarin, Gunawan akan mengantarkan Rara pulang. Jika kalian kira suasana di sekolah masih ramai, tentu jawabannya tidak. Mereka sengaja menunggu yang lain pulang terlebih dahulu. Perjalanan dari sekolah ke rumah Rara biasanya hanya memakan waktu 10 menit, tapi sore itu butuh waktu hampir 20 menit baru Rara sampai di rumahnya. Gunawan memang sengaja memperlambat laju kendaraannya. Sesekali mereka saling melempar candaan selama perjalanan.

Masuk dulu yuk “ajak Rara saat mereka sudah sampai di depan pintu gerbang rumah Rara

Gak enak ah bau keringet “ucap Gunawan

Hehehe… iya juga sih, lumayan menyengat nih “goda Rara sambil menutup hidungnya dengan jari

Tapi kamu suka kan? Buktinya dari tadi gak protes “sahut Gunawan

Iya-iya… “ucap Rara malas

Jadi besok aku jemput jam berapa? “tanya Gunawan

Jam 1 aja, seperti biasa kamu yang ijin ke mamah sama papah “ucap Rara

Kalo aku ijinnya bawa kamu ke rumah aku di bolehin gak kira-kira? “Gunawan menaik turunkan alisnya

Mau ngapain? “Rara mengerutkan dahinya

Kenalan sama papah mamahku juga dong “ucap Gunawan

Belum waktunya “lirih Rara

Apa? “kali ini Gunawan benar-benar tidak mendengarnya

Gak ada. Udah sana pulang, mandi “ucap Rara dengan sedikit mendorong lengan Gunawan

Ngusir nih? Nanti kangen loh “goda Gunawan

Kan besok ketemu lagi “ucap Rara

Tapi besok gapapa kamu datangnya bareng aku? “tanya Gunawan memastikan

Emang kenapa? Kamunya gak mau bareng sama aku? “ucap Rara

Aku kan gak bilang gitu, tapi emangnya kamu udah siap di ledekin sama temen-temen? “tanya Gunawan

Gak ada masalah “ucap Rara

Tapi kenapa kalo mau pulang bareng harus nunggu sekolah sepi dulu, hayo? “tantang Gunawan

Iya ya, kenapa coba “Rara pun tak habis pikir

Dih aneh “ucap Gunawan

Ohya, aku udah tahu siapa si pengirim surat dan si penebar bunga itu “ucap Rara

Siapa? “sungguh Gunawan sangat penasaran

Penulis surat itu kak Dimas ketua IRMAS dan yang ngirim bunga Kak Rio ketua Futsal sekolah kita “ucap Rara

Sungguh Gunawan tak menyangka, ia hanya bias menggeleng-gelengkan kepalanya.

Kenapa? “tanya Rara

Aku gak salah dong kalo minder “ucap Gunawan

Salah! Kan aku udah bilang kemarin, aku gak suka kamu begitu “kesal Rara

Mereka kurang apa Dhe, popular iya, ganteng i… “ucapan Gunawan terpotong

Tetap MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang