Part 20

191 31 12
                                    

Hari-hari terus berlalu, Rara sudah berbicara dengan Avi mengenai Rio. Rara meminta tolong agar Avi memberitahukan kepada Rio untuk tidak mengirimkan lagi bunga untuk Rara. Entah apa yang disampaikan oleh Avi, sehari setelah Rara meminta tolong Rio tidak lagi menabur bunga diatas meja Rara. Rara juga sudah mengirimkan surat balasan untuk Dimas dan tentu segera dibalas. Balasannya agak mengejutkan waktu itu, bukan hanya untuk Rara tapi juga untuk Gunawan.

"Mungkin saat ini kita belum diizinkan untuk memiliki rasa yang sama, saya masih berharap jika nanti di masa depan kita akan bertemu diharapan yang sama"

Jadi maksudnya dia akan tetap nunggu kamu? "pekik Gunawan

Ya mana aku tahu "Rara mengangkat kedua bahunya

Lagian, jodohkan siapa yang tahu "ucap Putri

Ya jangan sampelah, kita harus jodoh "ucap Gunawan tak terima

Perjalanan kita masih panjang, baru juga mau naik kelas XI, gak usah dipikirin dulu "sahut Rara

Berarti kamu mau berjodoh sama dia? "tanya Gunawan

Ya enggak gitu... "sebelum selesai Gunawan sudah memotong ucapan Rara

Terserah kamu "Gunawan pergi begitu saja

Al.. Tunggu hey "Rara pergi menyusul Gunawan yang tidak menghiraukan panggilannya

Sahabat kamu tuh Ul "umpat Meli

Sepupumu "sahut Faul

Pacaran juga enggak kok Gun posesif banget sih "ucap Nia

Gak ngerti deh, si Rara juga mau-maunya cuma ttm gak ada hubungan yang jelas "timpal Ridwan

Emang aneh mereka tuh, mau sampe kapan coba begini "ucap Meli yang tak habis pikir dengan kedua sahabatnya

Sampe ada orang lain yang suka sama keduanya dan bener-bener ngejar mereka, mampus deh tuh "kesal Putri

Sabar yank, sabar "Ridwan mengusap punggung Putri sekilas

Sementara Meli, Nia dan Faul malah tertawa.

******************************************

Al tunggu ih "Rara berhasil meraih tas ransel Gunawan dari belakang

Apa "Gunawan menghenyikan langkahnya

Kebiasaan, dikit-dikit cepet marah, malesin "kesal Rara

Kalo males kenapa kesini "ketus Gunawan

Gak tahu diuntung ya ni cowok "balas Rara

Awwss... Sakit Dhe "ringis Gunawan karena telinganya terkena jeweran Rara

Lepas Dhe, malu tuh dilihatin banyak orang "ucap Gunawan dengan nada memohon

Biarin aja, biar pada tahu kalo kamu itu nakal "keukeuh Rara

Iya-iya ampun, lepas ya "Gunawan menyatukan kedua tangannya kehadapan Rara

Saat itu juga melepaskn jewerannya, karena sebenarnya ia juga kesulitan meraih telinga Gunawan yang lebih tinggi darinya.

Sekarang kamu harus tanggung jawab "Gunawan menarik lembut tangan Rara

Tanggung jawab apa? "Rara mengerytkan dahinya

Temenin aku jalan-jalan sampe rasa panas ditelingaku hilang "ucap Gunawan

Modus "umpat Rara

Ternyata sedari tadi Aulia memperhatikan tingkah laku Gunawan dan Rara. Awalnya ia berniat menghampiri Gunawan dan Faul yang sedang duduk berdua. Saat Aulia sudah dekat, ternyat Rara dan yang lain sudah berada bersama Gunawan dan Faul, akhirnya Aulia hanya memperhatikan mereka. Aulia tidak ingin berdebat dengan Putri dan Ridwan yang sudah tahu perasaannya kepada Gunawan. Selama ini  benar-benar Aulia seperti tidak bisa menyentuh Rara, karena di jaga ketat oleh Putri, Ridwan dan Faul.

Tetap MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang