Hari-hari terus berlalu, Rara sudah berbicara dengan Avi mengenai Rio. Rara meminta tolong agar Avi memberitahukan kepada Rio untuk tidak mengirimkan lagi bunga untuk Rara. Entah apa yang disampaikan oleh Avi, sehari setelah Rara meminta tolong Rio tidak lagi menabur bunga diatas meja Rara. Rara juga sudah mengirimkan surat balasan untuk Dimas dan tentu segera dibalas. Balasannya agak mengejutkan waktu itu, bukan hanya untuk Rara tapi juga untuk Gunawan.
"Mungkin saat ini kita belum diizinkan untuk memiliki rasa yang sama, saya masih berharap jika nanti di masa depan kita akan bertemu diharapan yang sama"
Jadi maksudnya dia akan tetap nunggu kamu? "pekik Gunawan
Ya mana aku tahu "Rara mengangkat kedua bahunya
Lagian, jodohkan siapa yang tahu "ucap Putri
Ya jangan sampelah, kita harus jodoh "ucap Gunawan tak terima
Perjalanan kita masih panjang, baru juga mau naik kelas XI, gak usah dipikirin dulu "sahut Rara
Berarti kamu mau berjodoh sama dia? "tanya Gunawan
Ya enggak gitu... "sebelum selesai Gunawan sudah memotong ucapan Rara
Terserah kamu "Gunawan pergi begitu saja
Al.. Tunggu hey "Rara pergi menyusul Gunawan yang tidak menghiraukan panggilannya
Sahabat kamu tuh Ul "umpat Meli
Sepupumu "sahut Faul
Pacaran juga enggak kok Gun posesif banget sih "ucap Nia
Gak ngerti deh, si Rara juga mau-maunya cuma ttm gak ada hubungan yang jelas "timpal Ridwan
Emang aneh mereka tuh, mau sampe kapan coba begini "ucap Meli yang tak habis pikir dengan kedua sahabatnya
Sampe ada orang lain yang suka sama keduanya dan bener-bener ngejar mereka, mampus deh tuh "kesal Putri
Sabar yank, sabar "Ridwan mengusap punggung Putri sekilas
Sementara Meli, Nia dan Faul malah tertawa.
******************************************
Al tunggu ih "Rara berhasil meraih tas ransel Gunawan dari belakang
Apa "Gunawan menghenyikan langkahnya
Kebiasaan, dikit-dikit cepet marah, malesin "kesal Rara
Kalo males kenapa kesini "ketus Gunawan
Gak tahu diuntung ya ni cowok "balas Rara
Awwss... Sakit Dhe "ringis Gunawan karena telinganya terkena jeweran Rara
Lepas Dhe, malu tuh dilihatin banyak orang "ucap Gunawan dengan nada memohon
Biarin aja, biar pada tahu kalo kamu itu nakal "keukeuh Rara
Iya-iya ampun, lepas ya "Gunawan menyatukan kedua tangannya kehadapan Rara
Saat itu juga melepaskn jewerannya, karena sebenarnya ia juga kesulitan meraih telinga Gunawan yang lebih tinggi darinya.
Sekarang kamu harus tanggung jawab "Gunawan menarik lembut tangan Rara
Tanggung jawab apa? "Rara mengerytkan dahinya
Temenin aku jalan-jalan sampe rasa panas ditelingaku hilang "ucap Gunawan
Modus "umpat Rara
Ternyata sedari tadi Aulia memperhatikan tingkah laku Gunawan dan Rara. Awalnya ia berniat menghampiri Gunawan dan Faul yang sedang duduk berdua. Saat Aulia sudah dekat, ternyat Rara dan yang lain sudah berada bersama Gunawan dan Faul, akhirnya Aulia hanya memperhatikan mereka. Aulia tidak ingin berdebat dengan Putri dan Ridwan yang sudah tahu perasaannya kepada Gunawan. Selama ini benar-benar Aulia seperti tidak bisa menyentuh Rara, karena di jaga ketat oleh Putri, Ridwan dan Faul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Menunggu
RomanceJodoh memang rahasia Tuhan. Tapi Tuhan juga mengharuskan kita untuk berikhtiar dan menjemput jodoh itu. Berdoa adalah satu-satunya cara untuk merayu Tuhan agar jodoh itu datang.