Part 17

213 36 21
                                    

Gun.. Gunawan "teriak Aulia

Kenapa? "Gunawan menghentikan langkahnya

Bareng "ucap Aulia

Gunawan tidak menjawab, ia meneruskan langkahnya yang sempat terhenti.

Gun temen aku ada yang suka loh sama kamu "Aulia memulai obrolan

Oh "jawab Gunawan singkat

Oh doang? "kesal Aulia

Terus? "ucap Gunawan datar

Dia cantik tahu, putih bersih, anak pmr, nanti aku kenalin ya "lanjut Aulia

Gak perlu, makasih "sahut Gunawan

Tapi dia pengen kenalan sama kamu "rengek Aulia

Tapi akunya gak mau, aku gak mau Rara marah "Gunawan sengaja menekan kata Rara

Emang kalian balikan? Kan enggak "ucap Aulia malas

Gunawan tidak ingin menjawabnya lagi, ia mempercepat langkah kakinya meninggalkan Aulia. Setelah obrolan di cafe waktu itu, esoknya Faul dan Ridwan segera memberitahu Gunawan tentang Aulia yang ternyatabmenyimpan rasa untuknya. Sejak saat itu, Gunawan menjadi kurang respect pada Aulia. Entah kenapa Gunawan merasa Aulia tidak menghargai Rara sebagai sahabatnya.

Ck.... Susah banget tu orang di deketin. Putri sama Nabila juga sekarang halang-halangi aku terus buat deket sama Gunawan "gerutu Aulia

Sesampainya didepan kelas, Gunawan langsung dihadang oleh Ridwan dan Faul yang memang sudah menunggunya.

Ngapain tu bocah? "tanya Ridwan

Caper "singkat Gunawan

Makin genit aja dia sama kamu "ucap Faul

Entahlah "Gunawan mengangkat kedua bahunya, lalu ia melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelas

Mau kemana kau "Ridwan menarik tas Gunawan

Ngapain sih tarik-tarik? Aku mau masuk "kesal Gunawan

Pinjam buku tugas MTK dong "Ridwan menampilkan senyum pepsodentnya

Kebiasaan "Gunawan menoyor pelan kepala Ridwan

Karena aku lagi happy jadi dengan senang hati kau boleh nyontek "Gunawan mengeluarkan buku dari tasnya lalu diberikan kepada Ridwan

Jangan lama-lama, istirahat giliran aku yang nyontek "ucap Faul

Ah kau gak usah nyontek, nanti kau langsung minta caranya aja sama dia "elak Ridwan

Masalah nyontek aja berantem, aku masuk dulu udah kangen sama bidadari aku "ucap Gunawan lalu pergi meninggalkan mereka

Ridwan dan Faul saling berbisik, pagi ini mood Gunawan sudah kembali ceria, tidak seperti kemarin yang uring-uringan.

Dapet vitamin kayaknya semalem "tebak Faul

Pasti "sahut Ridwan

Benar saja saat pertama kali kakinya menginjak lantai kelas, matanya langsung tertuju pada seorang wanita yang ternyata juga tengah menatapnya. Rupanya Rara sudah tahu Gunawan akan memasuki kelas. Pandangan mereka bertemu, senyum pun terukir dibibir keduanya. Kata "sayang" yang tadi malam mereka dengar masih terngiang-ngiang ditelinga. Entah ada yang memperhatikan atau tidak, mereka tidak perduli.

Beberapa detik Gunawan masih mematung ditempatnya, melihat hal itu ide jahil Faul pun muncul.

KEBAKARAN "teriak Faul tepat ditelinga Gunawan

Astagfirullah “Gunawan terlonjak

Suara tawa terdengar bergemuruh disana, teman satu kelasnya menertawakan Gunawan. Dengan kesal Gunawan menjewer telinga Faul yang masih berdiri disebelahnya. Dia benar-benar kesal kali ini karena sudah dipermalukan oleh sahabatnya.

Tetap MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang