👑 🐯 👑
🌸🌸🌸
"Ya, Yang Mulia, saya masuk ke kamar hotel yang salah dengan kesadaran tidak penuh dan saya pelakunya."
Persidangan itu berlangsung lebih cepat dari yang dikira oleh siapapun, termasuk Seokjin, yang kini duduk di samping Sera dalam bilik kayu di ruangan itu. Untuk menjaga privasi korban pelecehan, identitas dan wajah Sera tidak pernah terekspos sedikit pun oleh publik.
Berbeda dengan pelaku, Taehyung kini tengah menghadapi tatapan jijik dan muak dari orang-orang yang ada di ruang persidangan. Matanya yang sekelam telaga terlihat pudar, pucat, dengan ekspresi wajah merana dan tertekan. Seolah-olah darahnya berhenti mengalir, pupil mengecil, saat hakim akhirnya memutuskan hukuman untuknya.
"Terdakwa Kim Tae Hyung, terbukti bersalah atas tindak pelecehan pada korban. Dijatuhi hukuman 10 tahun tahun penjara dan denda 150 juta won dengan masa potongan tahanan maksimal tiga tahun."
Taehyung memandang kosong pada palu hakim yang terangkat dan mengetuk keras tiga kali. Dia tidak bisa merasakan apa-apa, dunianya membeku, pendengarannya tuli, orang-orang disekitar terasa pudar lamat-lamat.
Dia berjalan tertunduk di antara dua petugas yang menggiringnya keluar dari ruangan, lalu sesosok gadis kurus dengan tubuh sedingin salju tiba-tiba menghambur ke arahnya, tersedu sedan memeluknya.
"Saranghae—"
Kalimat itu berbisik teramat lirih di telinga Taehyung, sebelum sosok itu terengut paksa dari jangkauannya. Dia menoleh sebentar, menatap nanar Raina yang akhirnya terjatuh tidak sadarkan diri di belakang sana. Dia mengepalkan kedua tangan sekuat tenaga, memalingkan muka, menarik kedua kaki terus berjalan. Meski dia tahu, di depan sana tak ada lagi masa depan yang tertulis untuknya.
Sementara dari dalam bilik Sera memaku, nyaris seorang diri—ditemani petugas kepolisian, karena Seokjin bergegas keluar membawa Raina yang pingsan. Dokternya itu terlihat sangat panik, bahkan tampak tidak peduli padanya meski dia mengeluh sakit perut. Sera meremas perutnya sendiri seraya berdiri, keluar bersama petugas menuju ruangan yang dikhususkan untuknya.
Sera buru-buru berdiri saat pintu ruangan terbuka, senyum yang awalnya merekah saat Seokjin muncul di muka pintu mendadak lebur dalam sekejab.
"Sera, Yoongi akan mengantarmu ke rumah dokter Aerin, untuk sementara kau tinggal di sana," kata Seokjin sangat cepat, nyaris membuatnya terlihat tidak bernapas.
"Kenapa aku," kalimat Sera menggantung begitu saja, tahu-tahu Seokjin sudah berbalik dan menghilang di balik pintu dan digantikan oleh sosok Yoongi yang asing.
Sera baru dua kali bertemu Yoongi, jadi dia cuma mengangguk pelan waktu mereka akhirnya naik mobil yang sama menuju rumah dokter Aerin. Dalam perjalanan yang terasa begitu lama perut Sera sakit lagi, bayinya bergerak-gerak sampai menekan ulu hati. Dia meringis tertahan, tapi memutuskan tidak mengeluh pada Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom Tears
FanfictionPesta lajang yang membawa bencana. -- Berawal dari rencana konyol Kim Seok Jin kepada sahabatnya Kim Tae Hyung, berakhir membawa malapetaka yang tidak berkesudahan. Menyebabkan satu korban tidak terduga. Dirundung rasa bersalah pada korban, Seokjin...