👑 🐱 👑
🌸🌸🌸
"Kenapa kau menemuiku sekarang?" tanya Yoongi pada Seokjin, agak sinis. "Mau pamer kalau kesehatan Sera membaik dan hari ini gadis itu keluar dari rumah sakit?"
"Aku tahu kau tidak setuju, tapi Sera butuh suasana baru untuk memulihkan traumanya. Dia tinggal bersama Andrea dibawah pengawasanku, gadis itu tetap mengikuti terapi sampai aku yakin dia siap dengan hidup barunya."
"Kau tampak sangat memperdulikan pasienmu, Jin."
Seokjin memandangi Yoongi dengan gusar. Bukankah tujuan utamanya adalah melunasi hutang kesalahan dan memperbaiki kekacauan? Supaya orang-orang yang tidak terlibat bisa terbebas dari kesalahan konyol yang dilakukannya di pesta lajang.
"Aku memang peduli, sudah tugasku."
"Bilang saja kau ingin membuat Sera menjauh lalu melupakan kasusnya, sebelum aku mengambil alih gadis itu. Licik sekali."
Dalam kelelahannya, tadi pagi Seokjin telah mengizinkan dirinya sendiri sekali lagi bertindak egois sebelum Jimin atau mungkin Yoongi mengacaukan rencananya.
Dia membuat keputusan bahwa Sera keluar dari rumah sakit pukul sembilan dengan status baik dan serangkaian obat penunjang kesehatan, berbekal bantuan Andrea, dia meminta asistennya membawa Sera ke salah satu apartemennya. Seokjin bahkan tidak mau repot-repot bertanya, bagaimana cara Andrea meyakinkan Sera untuk tinggal bersama.
Dan, batin Seokjin sambil menatap Yoongi sekali lagi, yakin kalau semua yang dia rancang untuk Sera atau pun Raina bisa memecahkan semua masalah. Seokjin berasumsi bahwa Sera segera melupakan traumatik itu, saat Raina dan Taehyung mengikat janji suci pernikahan.
Yoongi benar, Kim Seokjin sangat licik, namun demikian Seokjin tetap yakin Yoongi menjadi satu-satunya teman yang percaya dengan keputusannya dan tidak akan menghalang-halangi langkah yang dia ambil, setidaknya untuk saat ini. Sebab setelah jeda tujuh menit terbelenggu keheningan, Yoongi memilih pergi dari hadapan Seokjin, menolak mendengar ucapan terima kasih Seokjin di belakang sana.
Sepeninggalan Yoongi dari ruangan, Seokjin mengembuskan napas lega super panjang, berkali-kali, mencoba berdamai pada pergulatan batin yang terus menyiksa sejak fakta pelecehan itu terkuak.
Dia harus tetap berada pada keyakinan rencananya, Andrea akan membantu, untuk sementara dia akan menyisihkan urusan Raina dan Taehyung. Lagi pula, pikir Seokjin, hubungan dua sejoli itu tidak akan pernah berakhir. Dia tahu betul watak Raina, apa lagi Taehyung.
Sambil mengirim pesan pada Andrea untuk tidak jauh-jauh dari Sera, dia mengalihkan perhatian pada botol obat tanpa label di atas meja kerja. Dengan dugaan akurat efeknya tidak buruk, toh umur janin Sera baru hitungan minggu.
Seokjin sempat memikirkan cara lain agar bayi di rahim Sera tidak pernah lahir, namun dia kesulitan mencari alasan tepat agar Sera bersedia naik ke meja operasi. Desahan panjang menutup rencana busuk itu, Seokjin menjatuhkan diri di kursi kerja. Sekarang dia tampak seperti bajingan tengik yang hati nuraninya telah busuk dan mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom Tears
FanfictionPesta lajang yang membawa bencana. -- Berawal dari rencana konyol Kim Seok Jin kepada sahabatnya Kim Tae Hyung, berakhir membawa malapetaka yang tidak berkesudahan. Menyebabkan satu korban tidak terduga. Dirundung rasa bersalah pada korban, Seokjin...