Kisah kehidupan baru yang jisung jalani setelah kejadian dimana dia di kecewakan oleh orang orang yang dia sayangi.
Serta perjuangan para hyungnya yang menginginkan maknae mereka kembali dan memaafkan mereka.
"jie hyung minta maaf, kau tau kan h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1 MINGGU KEMUDIAN. . .
Hari ini adalah hari dimana jisung dan ketiga hyung nya itu pulang lagi ke korea, sedari pagi jisung sudah berdrama ini itu.
Entah dia bangunnya di telat telatin, mandi di lamain, sampai pakai baju sengaja pendek agar di suruh gunta ganti.
Jisung sengaja melakukan itu karena dia benar benar tidak ingin pulang ke korea, tapi apalah daya, yuta selalu punya cara agar jisung tidak bisa berkutik lagi.
Hingga kini sampailah di korea, jisung sedari tadi di mobil terus murung, dia diam saja tidak bicara sama sekali.
"Jie mau makan dulu?" Tanya taeyong
Jisung menggeleng
"Kenapa hmm? Kau masih memikirkan keluarga kandung mu?" Tanya taeyong
"Bubu jie tidak mau di sini, jie mau di jepang saja" cicit jisung
"Jie. . . Dengarkan bubu, kau tidak boleh seperti ini sayang, kau boleh marah pada hyung kandung mu tapi tidak sampai berlebihan" tutur taeyong
"Tapi mereka juga jahat pada jie" rengek jisung
"Lalu jika mereka jahat padamu kau harus balik jahat juga begitu? No no jie, itu tidak benar. Lagipula bukan kah kau cerita jika ada orang yang selalu ada bersamamu dan mendukungmu, siapa nama sahabatmu itu hyung lupa" kata taeyong mengingat ingat
"Hyuka" jawab jisung
"Nah iya hyuka, dia selalu ada untukmu kan? Masa kau tega meninggalkannya juga? Kasihan dong dia, pasti dia sedih sekali kamu hilang beberapa bulan ini, dan emmm papamu, papa kedua mu itu, dia juga pasti sangat sedih bukan? Dia pasti akan merasa jika dia yang bersalah karena dia yang membawa dongpyo dan mamanya itu" jelas taeyong memberi pengertian pada jisung
Jisung terdiam, taeyong benar. Bagaimanapun harusnya dia setidaknya menghubungi papa leo dan hyuka agar tidak khawatir padanya.
"Bubu" pekik jisung
"Apa?" Tanya taeyong
"Boleh tidak kita mampir dulu ke suatu tempat" kata jisung
"Hah? Kemana?" Tanya taeyong
"Boleh tidak?" Tanya jisung lagi tanpa menjawab pertanyaan taeyong