[26] KHANSA'S DESTINY

2.7K 273 18
                                    

Tok tok tok

"Itu ada yang ngetuk bang," Ujar Khansa memberitahu Khanza.

"Sebentar," Sontak Khanza langsung bangkit dan membuka pintu kamarnya.

Cklek

"Aunty? Ada apa?" Tanya Khanza ketika melihat kedatangan Rayna didepannya.

"Za, nenek sama kakek sudah datang, ajak Khansa temui mereka di ruang tamu," Bisik Rayna tepat ditelinga Khanza.

Khanza mengangguk, "Nanti Khanza sama Khansa kesana, ty."

"Ya sudah, aunty tunggu di ruang tamu ya nak, tadi nenek mencari kamu," Setelah mengatakan itu, Rayna langsung bergegas pergi menuju ruang tamu.

Khanza menghampiri Khansa yang tengah duduk ditepi ranjang, "Tadi siapa, bang?" Tanya Khansa mendongak menatap Khanza.

"Aunty, tadi dia bilang nenek sama kakek sudah pulang,"

Sudut bibir Khansa terangkat lebar-lebar, "Sasa mau ketemu nenek sama kakek, bang!" Girangnya.

Khanza terkekeh, "Ayok,"

***

"Mana Khanza nya Rayna?" Tanya wanita paruh baya tersebut, nenek Dyah yang tak lain adalah nenek dari Khanza dan Khansa.

"Sabar umi, sebentar lagi juga dia kesini. Khanza bakal bawain seseorang, pasti umi sama abi bakal seneng banget lihat kehadiran dia," Ujar Rayna yang sudah tidak sabar.

Kening nenek Dyah tersebut mengernyit bingung, "Seseorang? Siapa?"

"Nanti juga kalian tahu kok,"

Tak tak tak

Suara langkah kaki mulai terdengar, seorang laki-laki dengan gadis dibelakangnya yang menunduk, mereka mulai menuruni anak tangga menuju ruang tamu.

"Assalamu'alaikum nek, kek," Ucap Khanza.

"Wa'alaikum salam, nak."

Mata nenek Dyah menyipit memperhatikan gadis yang berada dibelakang Khanza, "Siapa itu Khanza?"

Khanza tersenyum lebar, "Tebak dong, nek!"

"Khanza kamu tidak macam-macam kan? Kenapa kamu berdeketan sama perempuan?" Tanya pria paruh baya, yang tak lain adalah kakek Usman, suami dari nenek Dyah.

"Astagfirulloh gak baik kek nuduh lho,"

"Terus itu siapa sih? Mana nggak pakek gamis lagi, kerudung di lilit gitu," Sindir nenek Dyah.

Deg

Belum apa-apa, hati Khansa sudah tergores dengan omongan neneknya, sakit? tentu.

Khansa mendongak, lalu ia berucap, "Ini Khansa nek,"

Tentu jawaban Khansa membuat nenek Dyah dan kakek Usman tersentak kaget, "K-khansa?"

Khansa tersenyum tipis, kakek Usman bangkit, ia langsung mendekap tubuh Khansa dengan erat, "Ini cucu kakek?"

Khansa mengangguk, "Iya kek, ini Khansa cucu kakek sama nenek," Ujar Khansa.

Kakek Usman langsung melepaskan pelukannya pada Khansa, lalu ia beralih menatap istrinya, setelah itu ia langsung menatap Khansa kembali, "Maaf ya, kakek tidak pernah menjenguk kamu, Khansa."

KHANSA'S DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang