[06] KHANSA'S DESTINY

2.8K 232 5
                                    

Bell pulang telah berbunyi, seluruh murid SMA STARLA langsung membubarkan diri, begitupun dengan Khansa yang kini sedang membereskan buku-bukunya.

"Kalian belum pulang?" Tanya Khansa pada Gladys dan Naomi.

"Kita nungguin lo, lah." Ujar Gladys.

"Kalian duluan aja, gue mau ke kelas Gibran dulu. Paling tuh anak masih ada di kelasnya,"

Gladys mengangguk mengerti, "Ya udah kalau gitu, gue sama Naomi duluan ya, Sa?"

Khansa mengangguk, "Iya, hati-hati."

Gladys dan Naomi pun langsung bergegas keluar kelas, kini sisa Khansa yang berada di kelas sendiri, "Eh Khansa belum pulang?" Tanya bu Aisyah, selaku guru agama.

Khansa menoleh, "Eh ibu? Belum bu, ini mau keluar kok. Ibu kok bisa di sini?"

"Itu, ibu mau ngambil buku absen yang ketinggalan," Ujar bu Aisyah, memasuki kelasnya mengambil sebuah buku, yang dirasa itu adalah buku absen.

"Ayok, keluarnya bareng aja sama ibu." Ajak bu Aisyah seraya tersenyum ramah.

Khansa mengangguk sopan, "Boleh bu,"

Kini bu Aisyah dan Khansa pun berjalan beriringan keluar kelas, jika ada orang yang melihat pasti mereka mengira bu Aisyah dan Khansa adalah adik kakak, nyatanya bu Aisyah sangat terlihat awet muda, guru Agama Islam itu sangat cantik dengan khimar yang panjang menutup dada.

"Eh, bu Aisyah?" Ujar seseorang menghampiri bu Aisyah dan Khansa.

"Bu Ghea?"

"Ibu mau ke kantor?"

Bu Aisyah mengangguk, "Ya sudah, bareng saja sama aku bu." Ajak bu Ghea.

"Eh, Khansa duluan kalau begitu bu." Pamit Khansa pada kedua ibu guru dihadapannya ini.

Bu Ghea sadar akan keberadaan Khansa, "Eh ada Khansa, oh ya! Kamu dari kemarin kenapa belum ke ruang ibu Sa?" Tanya bu Ghea.

"Memangnya ada apa bu?" Tanya Khansa bingung.

"Astagfirulloh, memangnya teman sekelasmu tidak ada yang memberi tahu toh? Kamu belum ulangan harian Sastra Indonesia,"

Khansa menepuk keningnya, ia lupa akan hal ini. Gladys telah memberi tahu jika ia dipanggil ke ruang guru untuk menemui bu Ghea.

"Oh, Gladys udah ngasih tahu kok bu. Cuma Khansa kelupaan," Ujar Khansa cengengesan.

Bu Ghea menggelengkan kepalanya pelan, "Ya sudah ayo ikut ibu ke ruang guru, kamu harus mengisi nilai ulangan harianmu yang kosong Sa."

Khansa mengangguk patuh, senakal-nakal dirinya, Khansa tetap mempertahankan nilainya apalagi nilai raport, bahkan Khansa bisa dibilang cukup pintar, ia sering masuk dalam peringkat ke-3 besar.

"Baik bu," Jawab Khansa.

Kini Khansa, Bu Ghea, dan Bu Aisyah berjalan beriringan menuju kantor guru. Khansa mengurungkan niatnya untuk bertemu dan meminta penjelasan pada Gibran, ia memilih menyelesaikan ulangan hariannya terlebih dahulu.

***

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 16.30 WIB. Khansa baru menyelesaikan ulangan harian Satra Indonesia, "Terima kasih ya Khansa telah mengerjakan ulangan hariannya," Ujar bu Ghea pada Khansa.

"Seharusnya Khansa yang bilang terima kasih sama ibu, karena ibu udah mau ngingetin Khansa buat mengerjakan soal ulangan harian. Kalau ibu nggak ngingetin paling nilai Harian Khansa kosong dimata pelajaran ibu," Ucap Khansa.

KHANSA'S DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang