Chapter ini aku ketik panjang ya gais, jadi nikmati dan di harapkan komen si setiap paragraf.
Di chapter ini banyak plot twist, jangan kaget ya...
Vote 150
Komen 400Gasinnnnnnn💅
Happy Reading! ❤
***
"Althar, gue mau pulang." Khansa menyimpan mangkuknya di nakas, Althar mendongak menatap Khansa, "Pulang? Terus nanti di rumah kamu sama siapa, Sa?"
"Gue sendiri," Khansa tersenyum getir, "Kalau gitu kamu mending nginep di sini aja dulu,"
Khansa menggeleng tak setuju, "Gue mau pulang, gue nggak mau ngerepotin lo dan bu Aisyah, Al."
"Ini udah malem Khansa, kamu nginep aja sehari, besok saya baru antar kamu pulang," Khansa menghela nafas pasrah, "Maksa banget sih!" Cibir Khansa menatap sinis pada Althar.
"Ini juga demi kebaikan kamu," Althar meraih vitamin di nakas, "Minum, biar sehat."
Khansa berdehem, ia lalu mengambil vitamin dari tangan Althar, "Bismillahirrahmanirrahim.." Khansa langsung meneguk vitamin tersebut lalu ia meraih gelas dan langsung meminumnya setengah gelas.
"Sekarang kamu tidur, jangan begadang," Titah Althar pada Khansa.
"Ini kan kamar lo--"
"Nggak masalah, saya bisa tidur di kamar tamu," Khansa menggeleng, "No, mending gue aja yang tidur di sana,"
"Gak usah Khansa, nggak apa-apa." Tekan Althar membuat hati Khansa tak enak, "Lo kenapa sih baik banget sama gue? Seperhatian itu?" Tanya Khansa bingung.
"Karena gue cinta sama lo, Khansa." Ingin sekali Althar menjawab seperti itu, namun sayangnya ia hanya bisa menjawabnya dalam hati.
"Al?"
"Ya, karena manusiawi kan? Saya berkeperimanusiaan, masa ada orang lain pingsan saya diemin, gak mungkin kan?" Alis Althar naik sebelah, "I--iya sih," Khansa mengangguk, ia beralih membuka hoodie milik Khanza karena gerah.
"Sa?"
"Iya?"
"Kamu buronan rumah sakit ya?" Ucapan Althar membuat Khansa tersentak kaget, "Lho, kata siapa lo? Nggak kok,"
Althar berdehem, "Baju yang kamu pakai-- baju rawat rumah sakit, Khansa."
Khansa menunduk menatap baju yang ia kenakan, ya baju biru muda yang biasa orang sakit gunakan ketika di rawat inap. Sial, Khansa tidak ingat jika dirinya sedang memakai baju milik rumah sakit.
"Terus? Kalau iya kenapa?"
"Kamu kabur dari rumah sakit?" Khansa mengangguk tanpa beban, "Kenapa kabur?"
"Ya nggak apa-apa dong, suka-suka gue."
"Khansa, jika ada masalah itu harus di selesaikan dengan kepala dingin. Jadi jangan main kabur, kasian orang yang sudah menjaga kamu di sana pasti sedang panik karena kamu menghilang begitu saja,"
"Gue nggak peduli,"
"Khansa--"
"Gue mau tidur, ngantuk." Althar menghela nafas, "Ya sudah tidur aja," Khansa berdehem, ia kembali membaringkan tubuhnya di kasur milik Althar.
"Selamat malam, Khansa. Have a nice dream," Ujar Althar, lalu ia berbalik badan dan perlahan keluar dari kamarnya lalu ia menutup pintu.
Khansa menatap langit-langit kamar milik Althar yang bernuansa biru gelap seperti langit malam, "Semoga bang Khanza nggak nyariin Khansa," Gumam Khansa, lalu ia mulai memejamkan kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KHANSA'S DESTINY [END]
SpiritualSequel off Love Till Jannah Di follow dulu sebelum baca. Judul sebelumnya: Istiqamah With Husband Bebas, mau baca LTJ dulu gapapa, mau langsung baca ini juga gapapa, mangga🥰 Pastikan sebelum baca sudah follow terlebih dahulu, jangan lupa ramaikan! ...