[38] KHANSA'S DESTINY

2.2K 275 270
                                    

Eitss, sebelum baca budayakan vote yaa, nah abis baca budayakan komen jugaa kalau kalian mau cerita ini di update dengan cepat dan biar cepat end.

Follow instagram aku yaa @ceritazahraa aku bikin AU tentang LTJ di sana.

Aku mau caper boleh ndak? Caper sama readers zahra yang baik bangett, tolong promosikan cerita aku, terserah di mana saja. Dan sekalian suruh penerbit yang bagus buat minang cerita aku, supaya cerita aku cepat di jadikan novel dan bisa kalian pelukkk!!❤

Terima kasih banyak yaa, insha Allah jika kalian melakukannya, semoga Allah yang membalas kebaikan kalian, lopyuuu💐❤

Happy Reading-!!❤

***

"Astagfirullah aladzim, ya Allah, ya rab.."

"Hey, bangun kalian berdua!!" Teriak para santriwati tampak terkejut melihat keberadaan Khansa dengan Batha yang berada dalam satu toilet.

Khansa mengucek kedua matanya, tubuhnya sangat sakit sekali, kepalanya terasa sangat berat, perlahan ia membuka kedua matanya dengan sempurna. Khansa tergelonjak kaget ketika melihat banyaknya para santri yang mengerumuni dirinya, Khansa langsung sigap bangun dan melihat kearah sampingnya yang terdapat---Batha.

Batha masih terlelap tidak menyadari jika dirinya dan Khansa tengah kepergok berdua, "Astagfirullah, ning Khansa. Gini ya kelakuan ning? Berduaan tidur semaleman sama laki-laki yang bukan mahram, mana di toilet lagi," Santriwati tersebut mengedikkan bahunya bergidik ngeri, "Naudzubillah,"

Khansa menggeleng keras, "Nggak, ini nggak seperti yang kalian lihat!" Elak Khansa mencoba membela diri, "Alah, maling mana ada yang ngaku." Cibir santriwati lainnya.

"Pantesan di usir nyai Dyah, oh ternyata begini toh kelakuannya, amit-amit deh,"

Khansa diam membisu, percuma ia membela diri, tidak ada saksi semalam, yang ia tahu hanyalah dirinya dan Batha yang terkunci di toilet ini.

"Cepat laporkan Kyai sama Nyai, ayo!!"

"Aku yang lapor deh! Aku ke ndalem dulu, kalian jaga tuh mereka berdua awas sampai kabur!"

"Iya buru, tenang aja."

Khansa menggeleng panik, "Jangan! Jangan di laporkan!" Tidak mempedulikan omongan Khansa, santri tersebut langsung berlari menuju ndalem.

Khansa melirik Batha, kemudian ia menggoyangkan badan Batha, "Bath, bangun!! Batha!"

"Ayo cekal tangan dia, was-was takut kabur!!" Santriwati lain pun dengan cepat mencekal kedua lengan Khansa membuat sang empu memberontak, "Apaan sih lo?! Lepas gak?!"

"Khansa?!" Batha terbangun, ia sigap terduduk di lantai, lalu menatap panik pada Khansa, "Bath, gimana ini?" Lirih Khansa menatap sedih pada Batha.

"Santriwan, tolong jaga si Batha!" Ujar salah satu santriwati, dengan cepat para santriwan pun ikut memcekal pergelangan Batha.

"Khansa?!" Begitu mendengar namanya di panggil, Khansa langsung mendongak.

Deg!

KHANSA'S DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang