Terhitung sudah 8 bulan Acha tinggal bersama pasutri itu, wanita itu sangat senang karena diperlakukan baik oleh Ken dan Kayla. Bahkan sekarang ia juga mempunyai banyak teman.
Pasangan suami istri itu pun semakin hari semakin lengket bagai perang.
Hal itu membuat Gema yang melihatnya pun menatap malas, "Bisa ga kalau mau romantis-romantisnya di kamar aja." Sindir Gema.
Ken melotot, "Rumah elu? Makanya jangan jomblo."
Ya, begini suasana rumah setiap hari. Gema memang selalu datang ke rumah mereka, katanya bosan dirumah. Bahkan bagi Gema ini adalah rumahnya sendiri.
"Gue setia buat anak lo om, mini kak Kayla ahaha ga sabar beberapa hari lagi lihat jodoh gue,"
Ken langsung melempar Gema dengan bantal seolah tak terima dengan omongan makhluk halus itu.
"Sayanggg... aku nggak mau dan nggak sudi dia sama calon baby kita," adu Ken seperti anak kecil lalu memeluk Kayla.
Geme menatap jijik Ken, memalukan sebagai laki laki.
"Kakak cantik, aku kayak kakak udah langsung cabut tulang leher. Sabar banget sih jadi istri om mesum, calon jodoh aku kayaknya sama sabarnya kayak kamu deh kak," ucap Gema sambil tersenyum manis.
"Sekali lagi lo ngomong anak gue jodoh lo, beneran gue tebas pala lo bocil," geram Ken.
Kayla memutar bola mata malas mendengar pertengkaran yang tak kalah habisnya ini, hari-hari hanya dengan adu mulut Ken dan Gema.
"Lama-lama Acha nikahin kalian berdua ya," ucap Acha yang membawa sebuah piring berisikan cake yang baru saja dibuatnya.
Gema langsung mendekat, lelaki itu memang sangat menyukai masakan Acha dan Kayla menurutnya sangat pas dimulut. Selain numpang bermain disini Gema juga numpang makan, ia juga sekarang mulai jarang makanan yang cepat saji.
"Eummm, enak bangett. Ka Acha yuk jadi mami gue aja biar bisa masakin gue tiap hari,"
Plak
Acha memukul bahu Gema, "Sembarangan kamu."
"Eh Cha muka kamu kelihatan pucet banget," ujar Ken melihat wajah sahabatnya seperti kurang sehat.
Kayla langsung menghampiri Acha lalu memastikanya, "Nggak panas malah dingin banget, are u okai?"
"Nggak papa, mungkin cuma kelelahan aja,"
Sejak waktu itu memang Acha tidak ingin mengobati dirinya, itu sudah keputusannya. Dia juga memang sudah berpasrah diri karena menurutnya ia sudah menemukan bahagianya.
"Kamu istirahat gih, lihat kayaknya baby kecapean deh," Kayla mengusap perut Acha yang hampir sama besar dengan perutnya.
Kayla mengode Ken untuk mengantar kan Acha ke kamar, kalian jangan salah sangka. Ken sudah menganggap Acha sebagai adiknya sendiri.
Gema yang melihat cara jalan Acha pun tertawa geli, "Cara jalannya sama kayak kakak cantik, lucu."
"Namanya juga ibu hamil,"
"Aku boleh pengang perutnya nggak?"
"Boleh, sini dia mau di elus sama calon suaminya. Hahaha,"
Gema pun ikut tertawa, "Asik udah di restuin nih sama bundanya,"
Tangan Gema bergetar, dengan hati-hati ia mengelus perut Kayla. Rasanya senang sekali seperti dulu ia mengelus perut ibunya sebelum benar-benar pergi bersama adiknya.
"Kakak aku janji bakal jaga baby ini, soalnya dulu ga sempet jaga adekku dia milih pergi duluan sebelum aku jaga dia," ucap Gema dengan wajah sendu mengingat kejadian 10 tahun silam membuat hatinya sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ken & Kayla 2 [END]
HumorKen & Kayla [NEW LIFE] Hanya cerita sederhana rumah tangga Ken dan Kayla.