S2: Chapter 15

1K 80 21
                                    

"Acha, kamu hamil?"

Acha tak menjawab, tidak lama kemudian perempuan itu tak sadar kan diri di dalam pelukan Niko.

"Nona Acha pingsan pak,"

"Kamu siapin mobil, kita ke rumah sakit sekarang," ucap Ken mengambil alih mengendong tubuh Acha, raut khawatir tampak jelas di wajah Ken.

Ken mondar-mandir di depan pintu ruangan menunggu Acha di periksa, otaknya masih mencerna kata kata yang dilontarkan Acha tadi. Apakah benar perkataan Acha?

Berbeda dengan Niko, ia pusing melihat bosnya sedari tadi mondar-mandir. Tidak capek apa, Niko saja yang melihatnya capek.

Ceklek

Munculah dokter wanita yang habis memeriksa Acha, "Suaminya Nona Acha?"

"eh iya dokter?"

"Seperti nya Nona Acha hanya mengalami cemas berlebihan mungkin efek kehamilan," jelas dokter itu

Kaget? Jelas Ken kaget, mendengar apa yang dikatakan dokter tadi Ken masih berharap ini mimpi. Atau mungkin Acha sudah menikah?

"Hamil dok?"

"Lho bapak baru tau ya? Selamat ya pak atas kehamilan istri nya, saran saya bawa ke dokter kandungan biar di periksa keadaan kandungannya,"

Ken hanya mengangguk kikuk, "Saya boleh masuk dok?"

"Boleh kok, Nona Acha juga sudah sadar,"

Tanpa sepatah dua kata lagi, Ken langsung masuk dan ingin meminta penjelasan Acha.

"Zozo.." lirih Acha memeluk Ken.

Ken langsung melepaskan pelukan Acha, "Acha kamu udah nikah?"

Acha menatap polos Ken lalu menggeleng, "Acha kan tungguin Zozo, katanya mau nikahin kalo Acha butut dan ikut bunda ke Amerika."

Acha masih mengingat janji itu?

"Terus siapa ayah bayi itu?"

"Bayi apa Zo?"

"Kamu tau kamu hamil Cha, siapa ayahnya?"

"Zo—zo it-uu"

Ken memengang pundak Acha, tatapannya seperti meminta penjelasan dari wanita yang ada di hadapannya itu.

Acha menggeleng, ia mulai gemetar.

"SIAPA RIACHA?!!!"

"A—cha gak tahu, everything happened so fast,"

"Terus siapa yang mau bunuh bayi ini?"

Lagi-lagi Acha menggeleng, ia takut melihat Ken yang seperti ini. Jujur Ken sangat seram.

"Oke kalau kamu gamau jujur, aku pergi sekarang," ancam Ken ingin pergi.

Acha mencekal tangan Ken, "Acha bakal ceritain. Tapi jangan tinggalin Acha."

Ken mengangguk, mulai mendengarkan Acha bercerita. Sampai tidak sadar bahwa sudah malam dan pasti Kayla sedang menunggu.

◼️◼️◼️

Aurel sudah tertidur, gadis kecil itu sebelumnya tidak mau tidur dan ingin menunggu Ken pulang. Tapi dengan segala bujukan Kayla akhirnya Aurel nurut.

Giliran Kayla yang menunggu Ken pulang, ia sudah coba menelpon berkali kali tapi tidak angkat, chat pun hanya centang satu.

Kayla benci, ia kembali mengingat memori dimana dulu Ken pulang terlambat karena ah sudah lah ia tidak ingin memikirkan hal buruk itu lagi.

"Kamu dimana sih Ken?"

Pintu terbuka menampilkan pria yang sedari tadi ditunggu-nya. Kayla bernafas lega, melihat Ken baik-baik saja.

"Sayang, kamu belum tidur?" tanya Ken.

Kayla langsung memukul Ken, "Kamu kira aku bisa tidur nyenyak sebelum kamu pulang? Aku telpon ga diangkat, chat juga ga dibales."

"Maaf."

"Kalau pulang telat setidaknya kabarin aku, otak aku tadi ga bisa mikir sesuatu yang positif tadi." Kayla masih memeluk suaminya itu.

"Maafin aku sayang, tadi baterai aku lowbat. Jadi ga sempet ngabarin kamu, tadi aku sibuk banget,"

"Kamu bohong kan mas?"

Sayangnya pertanyaan itu hanya mampu Kayla tanyakan pada dirinya sendiri.

"Yang penting kamu baik-baik aja itu udah cukup buat aku, kamu ganti baju. Biar aku siapin makanan," ucap Kayla melepaskan pelukannya.

"Ga usah Kay, aku tadi udah makan di kantor," Ken tersenyum menatap Kayla.

Kayla mengerutkan keningnya, sejak kapan Ken mau makan malam di kantor. Semenjak menikah dengan Ken mau setelat apapun lelaki itu pulang selalu makan malam bersama Kayla.

Apa ada yang di sembunyikan?

◼️◼️◼️

Kayla membuka perlahan matanya, melihat jam menunjukkan pukul 5 pagi. Menoleh ke sampingnya hanya ada Aurel sedangkan sang suami kemana?

Ia perlahan mulai beranjak dari ranjang, ia mencari sang suami ternyata Ken sedang membuat sarapan.

"Kok ga bangunin aku?"

"Morning sayang, nih aku udah siapin nasi goreng cinta spesial buat kamu,"

Bukannya terharu karena sang suami sudah rela bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan makanan, ibu hamil itu malah memeriksa dahi sang suami.

"Kamu ga panas, kok tiba-tiba mau bangun pagi gini," ucap Kayla yang masih heran.

Ken mencium kening istrinya, "padahal aku pengen kayak cowok cowok romantis di luaran sana lho."

"Kamu ga lagi ngelakuin sesuatu hal kan?"

"Eng-ga, kamu nih curiga banget sama aku," Ken yang masih menyiapkan sarapan.

Kayla mengangguk saja, ia masih memperhatikan Ken yang dengan telaten menyiapkan alat alat untuk sarapan.

"Udah kamu duduk diam disitu, aku bangunin Aurel aja," ujar Ken.

Kayla hanya diam, jujur selama ini mau seromantis apapun seorang Ken Aditama. Ia paling tidak biasa bangun pagi begini, apalagi cuma bangun menyiapkan makanan, itu bukan Ken banget.

Di tengah lamunannya itu Ken dan Aurel ternyata duduk di meja makan.

"Onti kok ngelamun?" tanya Aurel membuyarkan lamunan Kayla.

"Ah sayang maaf, onti masih ngantuk haha,"

"Ga baik ngelamun pagi-pagi, susunya juga jaga lupa diminum,"

"Iya-iya"

"Oh iya aku lupa bilang kamu, sebentar kayaknya aku bakal lembur ada masalah di kantor dari kemarin jadi kalau aku telat pulangnya kamu tidur duluan aja ya Kay. Jangan nungguin aku kasihan Dede bayinya,"

Apa ucapan itu sebenarnya atau hanya buaian?






Oke oke segini dulu aku langsung up kalo ga bakal lupa haha maaf ya ga ada double up. Sepertinya ini bakal jadi singkat aja deh ceritanya pusing mau dibawa kemana ahaha

Aku usahain update cepat lagi, walaupun ini agak lama yaa tapi ga sampe sebulan hehehe

Ken & Kayla 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang