S2: Chapter 12

904 62 0
                                    



Hallo!!! Kangen gakkk???
Jangan lama lama ya langsung aja!!!






Wajah Ken sedari tadi di tekuk, dirinya berdiam diri menyaksikan dua perempuan berbeda umur sedang tertawa bersama menikmati tontonan yang sedang tayang di televisi.

"Enak bener gue nahan laper mereka berdua malah enakan tertawa," ketus Ken.

Ken menghentakkan kaki duduk di samping Kayla, "Sayang aku laperrrr."

Kayla sama sekali tak menanggapi perkataan sang suami, berdosa.

"Sayangggg,"

Kayla melirik sinis, "Masak sendiri, tadi aku masak di gangguin sekarang malah ngerengek."

"Tapi kamu juga mau kan," goda Ken menaik turunkan alis.

"Apaan sih ada Aurel disini, jaga bicaranya,"

Sedangkan Aurel tetap tenang sesekali tertawa melihat kartun yang ia tonton, tanpa memedulikan kedua pasangan suami istri yang sedang berbicara karena ia pun tak tahu mereka membicarakan apa.

"Kamu mah, aku laper,"

"Iya-iya bentar," Kayla pergi memasak untuk suami tercintanya.

Ken melihat Kayla yang sudah menjauh kemudian ia mendekat pada Aurel, "Cil."

Aurel sama sekali tidak menoleh masih fokus pada kartun. "Aurel cantik," panggil Ken sekali lagi.

"Iya ankelll?" Jawab anak gadis itu cepat.

"Nih anak kecil bisa aja, sabar Ken sabar. Aurel mau uncle kasih hadiah gak?"

Aurel yang mendengar kata hadiah langsung mengangguk antusias, "MAUUU!!"

Ken tersenyum licik, gampang sekali merayu anak ini, "Aurel ke kamar uncle, nih terus bobo yah ini udah siang, nah kalo Aurel dah bangun ankel kasih hadiah."

"Kata mama, Aulel ndak boleh jauh-jauh dari ontii,"

Pria bermarga Aditama itu langsung melototkan matanya kaget penuturan anak kecil itu, bisa-bisanya mbaknya menyuruh Aurel seperti itu!!

"Awas lu mbak!" batin Ken.

Ken menghembuskan nafas panjang, ia sudah pasrah. Huh!

Sampai aroma makanan tercium oleh hidungmya, "Ini mas makannya," ucap sang istri membawa makanan untuk suami tercinta.

"Kamu suapin ya?"

Kayla hanya menggeleng melihat tingkah suaminya itu, tapi ia tetap menuruti perintah bayi gedenya.

"Ankel kayak anak kecil," celetuk Aurel melihat Ken yang di suapin.

"Biarin, wle," Ken memeletkan lidahnya.

Aurel tertawa dan berkata, "Haha kayak monyet." Dan saat itu juga Kayla ikut tertawa.

Lelaki itu cemberut dan langsung pergi begitu saja membuat kedua perempuan berbeda umur itu berhenti tertawa memandang Ken yang menjauh.

Aurel menoleh ke arah Kayla, "Ankel marah ya onti?"

"Aunty juga gak tau, Ankel kamu aneh,"

Mata gadis kecil itu tiba-tiba berair,"Ankel marah sama Aulel pasti, hiks Aulel salah onti."

"Eh kok kamu nangis? Gak kok unclenya gak marah sama Aurel, nanti aunty cubit unclenya,"

"Aurel mau ke Ankel,"

"Iya-iya ayok kita ke ankel," Kayla mengandeng Aurel karena tidak mungkin wanita itu menggendong Aurel dengan keadaannya sekarang.

Dapat di lihat sekarang Ken sedang bermain ponselnya, sepertinya sedang bermain game.

Aurel mendekati Ken, anak gadis itu langsung memeluknya dan menangis sesenggukan, lelaki yang di peluk gadis kecil itu bingung tiba tiba saja keponakannya sudah memeluknya sambil menangis. Ia menoleh ke arah sang istri meminta penjelasan.

"Gara-gara kamu," ucap Kayla tanpa suara.

Ken melotot, "Kok aku?" Jawabnya tanpa suara juga, dibalas Kayla dengan mengedikkan bahu.

"Aurel kenapa sayang?" Tanya Ken pelan-pelan membalas pelukan gadis kecil itu.

"Maafin Aulel, ankel. Aulel salah hiks bikin ankel malah sama Aulel," jelas Aurel masih sesenggukan.

"Aurel gak bikin salah apa-apa sama uncle, udah yah jangan nangis," bujuk Ken.

Perlahan tangis Aurel mulai mereda, ia mendongakan kepalanya, "Tapi tadi ankel mukanya kayak marah."

"Gak kok, nih buktinya Uncle senyum," kata Ken sambil tersenyum manis kearah keponakan nya, dibalas pelukan erat oleh Aurel.

Kayla yang melihat adegan manis di depannya, terkekeh kecil. Lucu sekalii mereka berdua, Kayla membayangkan kalau Aurel adalah anak mereka pasti sangat bahagia.

◼️◼️◼️

"Aurel udah tidur?" Tanya Kayla saat sang suami menghampiri nya.

Ken memeluk Kayla dari samping, istri itu sedang menonton televisi. "Udah, makanya aku kesini."

"Kamu kenapa sih manja banget," Kayla mengelus kepala suaminya.

"Gak tau aku tuh pengen dekat kamu aja,"

"Kamu ngidam ya?"

"Kamu yang hamil masa aku yang ngidam Kay,"

"Iya mas, aku tuh baca di internet kalau suami tuh bisa ngidam,"

"Hm iya iya aku ngidam,"

"Ngalahnya kelihatan banget,"

Ken hanya tersenyum, bisa di bayangkan andai saja waktu itu ia tak pulang ke Indonesia mungkin sekarang ia tidak bisa menikmati momen ini.

"Mas, anak kita pasti selucu Aurel ya?"

"Selucu kamu sih,"

Kayla tersenyum geli, "apasih,"

"Iya selucu kamu, kamu kan bunanya. Udah cantik, imut, baik, dan galak."

"Aku gak galak ya mas!!"

"Hah? Aku gak denger, apa tadi kamu galak? Iya galak banget!"

Ken tertawa puas melihat wajah sang istri yang kesal karenanya. Wajah Kayla itu sangat enak di pandang dan tidak membosankan bagi Ken.

Cara Kayla kesal, tertawa, menangis, manja, itu sangat menarik di mata Ken. Lelaki itu berpikir kenapa dulu ia membenci Kayla lebih tepatnya musuhan sama Kayla.

Sekarang malah wanita yang di bencinya sedang mengandung anak pertama mereka. Ia merasa beruntung di jodohkan Kayla walaupun pacar sahabatnya sendiri.

"Jangan melamun mas,"

"Iya istriku,"

"Agak geli ya,"

"Mau aku panggil kamu bunda? Kayak dulu," tanya Ken dengan wajah jahilnya.

Kayla langsung menabok suaminya, "Itu gak banget kayaknya."

Ken terkekeh, "Lucu kalo dibayangkan."

"Bukan lucu tapi geli,"

"Siapa coba yang godain pertama kali?" ujar Ken mengingat kejadian waktu di ancam sama Nino. (Ada yang masih ingat? *Di dalam mobil)

"Jangan diingat bisa gak sih?"

"Ululu istri aku,"

"Ululu suami aku."

Kemudian mereka berdua tertawa bersama, tawa-tawa kecil ini mempererat hubungan mereka. Maybe? we never know.

◼️◼️◼️

Maaf ilang ilang Mulu sayanya hehe..
Gak janji tapi diusahakan untuk gak terlalu lama upnya.

Ken & Kayla 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang