saat ini aku telah sampai di Danau. tampak disana Dernan tengah duduk di pinggir danau.
"Dernan" panggil ku sembari duduk di dekatnya.
"udah sampai? cepet juga" ucap Dernan.
"lo nunggu lama?" tanyaku.
"engga juga, tapi lumayan sih"
"tadi motor gue gak bisa keluar"
"oh, yaudah gakpapa"
"der" panggilku.
"apa?"
"lo lupa?" pertanyaanku membuat Dernan tersenyum.
"ayo naik kapal" ajak Dernan. aku kesal karena Dernan tidak mengerti perkataanku. aku meminta kepastiannya tapi kenapa dia malah mengajakku menaiki kapal? ah ya sudah lah ikuti dia saja. saat ini kita berdua sedang menaiki kapal, Dernan yang mendayung dan aku yang menikmati pemandangan nya. disini tidak panas, karena banyak pohon-pohon yang menutupi sinar matahari dan disini udaranya juga sejuk.
"der, gimana menurut lo kalau gue ceritain lo ke mamah sama papah?" tanyaku pada Dernan. aku hanya ingin tau tanggapan dari Dernan saat aku menceritakan segalanya tentang dia pada orang tuaku.
"lo cerita ke mereka?" tanya Dernan, dari nada bicaranya sepertinya dia tidak suka.
"engga. misalnya aja" bohong. padahal aku sudah bercerita tentang kamu Dernan.
"jangan dulu, aku belum siap" jawaban dari Dernan membuatku menghela nafas pelan. bukan kah itu berarti Dernan tidak serius? pikirku.
"fay, coba hadap sini" suruh Dernan. memang sebelumnya aku menghadap ke depan dan Dernan posisinya dibelakangku jadi secara sengaja aku memunggunginya. aku berbalik badan dan menatap Dernan.
"kenapa?" tanyaku.
"inget gak janji kita buat tanggal 22?"
"iya"
"mau?"
saat ini perasaanku benar-benar bingung, antara aku harus menerima atau tidak. aku takut jika Dernan akan menyakitiku, namun aku tidak bisa bohong kalau aku mencintainya.
"lo bisa serius kan?"
"gue serius fay, gue gak akan ngecewain lo"
"lo bisa janji?"
"aku bisa janji fay" ucap Dernan meyakinkanku. dan dia mengubah lo-gue menjadi aku-kamu?
"aku bisa nerima kamu asal kamu gak akan nyakitin aku" jawabanku membuat Dernan sontak berdiri dan hal itu membuat kapal yang awalnya tenang-tenang saja jadi terombang-ambing. hal itu membuatku segera mencengkram pinggiran kapal dengan erat.
"dernan, duduk!" ucapku dengan nada sedikit membentak.
"hehe, aku seneng kamu mau fay" ucap Dernan dengan cengiran khasnya. lalu dia kembali duduk dan kembali mendayung.
"hari ini, detik ini, kamu jadi milik ku fay. tanggal 22 Desember 2022. di danau spesial ini. aku gak nyangka akhirnya bisa dapetin kamu sayang" ucap Dernan dengan semangat. apa? kalimat terakhirnya? sayang? hal itu membuat kupu-kupu yang ada diperutku berterbangan, atmosfer saat ini benar-benar menyenangkan.
"aku juga seneng bisa dapetin kamu, aku beruntung dapetin kamu ay" ucapanku membuat Dernan tersentak kaget dengan ekspresi yang dia buat selucu mungkin, hal itu membuatku tertawa lepas.
"kamu tadi bilang apa? ayy? ayy? ay ay?" tanya Dernan dengan semangat membuatku mengangguk disela tawaku.
"WOI PENGHUNI HUTAN INI. GUE SEKARANG JADI MILIK FAYNA. JANGAN ADA YANG GANGGU DIA. GUE SAYANG SAMA DIA" teriak Dernan dengan sangat keras membuatku kembali tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
EGO
Short Storyapakah kalian akan bertahan jika kalian menjadi aku? mempunyai lelaki yang manis diawal pahit diakhir. lelaki yang penuh dengan emosi, suasana hati yang gampang berubah, EGO yang begitu besar, gengsi, dan tidak mau mengalah. wanita mana yang sanggup...