"mah, kapan fay balik?" tanya ku pada mamah. saat pagi telah tiba, aku mulai terbangun dari tidurku. hari ini sudah ketiga harinya aku terbaring di brankar rumah sakit.
"kamu makan dulu, habis itu boleh pulang" saut papah. sejak kemarin aku memang tidak ingin makan, karena saat aku mencoba untuk makan, yang ku rasakan malah mual.
"nenek kemana?" tanyaku saat tak melihat nenek sama sekali.
"nenek pulang tadi malem" jawab papah.
"fay pengen pulang mah" rengekku. mamah mendekati brankar ku.
"kalau fay pengen pulang, fay harus makan yang banyak. biar dibolehin pulang sama dokter" ucap mamah.
"tapi fay mual terus" ucapku sembari cemberut.
"dipaksa sayang, daripada perut kamu nanti gak ada isinya" kata mamah.
"nih makan dulu, tadi papah beliin bubur" ucap papah sembari menyodorkan sendok yang berisi bubur. aku menerima suapan itu. rasanya mual tapi ku paksa terus agar bisa cepat pulang. aku tak suka suasana di rumah sakit.
aku terus makan saat suapan dari papahku terus berlanjut. walaupun sedikit mual tapi terus ku paksa.
"udah pah, mual" rengekku.
"yaudah, nanti di makan lagi" ucapan dari papah ku angguki.
aku mulai mengambil handphone ku. selama aku dirumah sakit, aku tidak mendapat notifikasi favoritku sama sekali. aku juga tidak memberikannya pesan karena aku ingin tau seberapa pentingkah aku di kehidupan nya.
aku mulai menghela nafas berat.
"kenapa?" tanya papah sembari melirik handphone ku.
"apa fay harus ngabarin Dernan kalau fay dirawat di rumah sakit?" tanyaku pada papah.
"harus dong, dia kan pacar kamu" aku manggut-manggut mendengar jawaban dari papah. kemudian aku membuka chat room ku dengan Dernan dan menuliskan beberapa pesan.
Fayna Margaretha
ay
kmu tau kan aku dirawat di rs?
gmn kbar kamu?
knp gk pernah chat aku?Dernan tidak membalas karena dia sedang tidak aktif, pikirku dia sedang sibuk. hari ini sekolah sedang libur karena hari sabtu. di SMA hari sabtu dan minggu adalah hari libur. mungkin saja dia sedang sibuk dengan urusannya.
"fay, nanti papah sama mamah harus kerja. kamu ditemenin sama Bang Ramdhan ya" ucap mamah, dia sedang membereskan beberapa barang-barang yang berserakan. Bang Ramdhan, dia kakak sepupu ku.
"iya" jawabku singkat.
"bentar lagi palingan dia dateng" kata papah dan ku jawab anggukan.
"makan lagi ya" pinta papah namun ku jawab gelengan.
"fay kenyang pah" jawabku.
"baru makan sedikit loh" ucap papah.
"nanti dilanjut makan sama bang Ramdhan ya?" perkataan dari mamah ku angguki.
"SAMLEKOM" suara menggelegar itu berasal dari laki-laki bertubuh tinggi. bukan Bang Ramdhan, tapi bang Yuma. bang Yuma memasuki ruangan ku, disusul pula oleh bang Ramdhan dibelakangnya
"Yuma, kamu ikut juga to?" tanya mamah.
"yaya dong mah, bang Yuma ini akan selalu sedia untuk cebong manja satu ini" ucapan bang Yuma membuatku cemberut.
jika kalian bertanya siapa bang Yuma, dia adalah teman dari bang Ramdhan. bang Yuma orangnya sangat mudah akrab dengan orang lain. dia juga dianggap sebagai anggota keluarga di keluargaku dan keluarga bang Ramdhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EGO
Short Storyapakah kalian akan bertahan jika kalian menjadi aku? mempunyai lelaki yang manis diawal pahit diakhir. lelaki yang penuh dengan emosi, suasana hati yang gampang berubah, EGO yang begitu besar, gengsi, dan tidak mau mengalah. wanita mana yang sanggup...