(13) "KECEWA TAPI TAKUT"

0 0 0
                                    

hari ini adalah tanggal 25 yang artinya besok 26. besok pertandingan turnamen akan dimulai. masalahku dan Dernan juga sudah selesai. kami menyelesaikan masalah itu dengan baik.

"besok aku gak boleh ikut ya ay?" tanyaku pada Dernan. saat ini aku sedang duduk berdua dengan Dernan dibangkunya.

"kan aku udah bilang, disana cowok semua. aku gak mau kamu kenapa-kenapa karena mereka"

"bella bilang kalau cewek boleh ikut kok"

"boleh, tapi disana gak ada cewek ay. suporter nya cowok semua"

"bella sama yana ikut, kenapa aku gak boleh sih" gerutuku dengan kesal. bagaimana bisa Dernan bilang jika suporter hanya laki-laki? lalu Bella dan Yana? memang kemarin mereka berdua bertanya padaku.

"fay lo gak ikut nemenin turnamen?" tanya Yana padaku. saat itu kebetulan aku, Bella dan Yana sedang dikantin.

"gak dibolehin sama Dernan" jawabku.

"kenapa gak dibolehin? padahal gue berharap banget lo ikut, nanti kita bisa foto bareng kalau udah selesai pertandingannya" ucap Bella.

"kata Dernan suporter nya cowok semua?"

"enggak tuh, Gentha bilang banyak ceweknya. gue aja disuruh nemenin dia" ucap Yana.

"iya, gue juga disuruh ikut sama Detha" ucap Bella.

liat lah. Bella dan Yana saja mengatakan jika suporter nya bukan hanya laki-laki saja. mereka juga ingin menemani pacarnya masing-masing, lalu aku kenapa tidak diizinkan oleh Dernan?

"ayo lah ay, aku pengen liat kamu main. ya?"

"nanti ada siaran di YouTube ay, kamu nonton aja"

"bodo ah ngambek" ucapku lalu aku cemberut membuat Dernan terkekeh gemas. dia mengusap kepalaku sambil sesekali mencubit pipiku.

"gak usah sok marah kalau marahnya cuma bentar doang" aku tak menggubris perkataan yang keluar dari mulut Dernan itu. Dernan menatapku dalam sembari tersenyum-senyum. Shit! wajahku memerah, aku menahan senyum mati-matian.

"kalau mau senyum jangan di tahan" ucap Dernan sembari menoel pipiku.

"paan sih" ucapku dengan cuek. tapi masih menahan senyum.

"yaudah deh"

"apa ay?" tanyaku dengan semangat.

"menurut kamu apa?"

"aku boleh kan ikut kamu turnamen?"

"bukan itu" aku kembali cemberut dan membuang mukaku.

"coba hadap sini dulu" tak ada pergerakan dariku membuat Dernan merangkulku lalu bersandar pada bahuku. HELP ME

"deg-degan banget baru dirangkul juga" Dernan bisa kepedean juga ya. tapi memang benar, jantungku sedang tidak bisa diajak kerjasama.

"nanti ke danau mau?" ajak Dernan. tapi aku tetap diam.

"kita gak ngapa-ngapain disana, kita cerita-cerita biasa. mau?" Dernan menatapku.

"oke" jawabku cuek.

"gitu dong. udah ah ngambeknya ntar keburu tua"

"biarin"

"ay, kamu tau kan aku gak mau kamu kenapa-kenapa sayang"

"ya"

"aku gak bisa jaga kamu karena aku main, aku harap kamu ngertiin ya"

"ya"

"Der, warung yuk" ajak Hanan pada Dernan.

"sekarang? belum istirahat" jawab Dernan.

"jamkos juga" balas Hanan.

EGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang