(10) "MASA LALU"

4 1 0
                                    

dua minggu rasanya berlalu dengan cepat, banyak sekali aktivitas yang ku lakukan, entah itu tidur, rebahan, membaca novel, bermain, dan masih banyak lagi terutama chat an dengan Dernan. cowok itu benar-benar manis, dia seolah-olah menjadikanku satu-satunya didunia ini. Dernan Dirgantara dia bisa merebut hatiku dengan sepenuhnya. hati yang awalnya enggan untuk mencintai lelaki, namun sekarang Dernan mampu merubah hal itu.

tak terasa liburan telah berakhir, hari ini hari senin tanggal 2 Januari 2023. dimana hari pertama aku kembali masuk sekolah, dan hari pertama aku berangkat sekolah di tahun ini. banyak sekali harapanku ditahun ini, termasuk bahagia dengan Dernan. aku sangat berharap Dernan tidak mengecewakan ku dan dia tidak akan menyakitiku.

"lama ya upacaranya" aku mengeluh pada Dizza yang berbaris disampingku. saat ini memang sedang menjalankan upacara bendera yang rutin dilaksanakan pada hari senin. Dernan, dia tetap berbaris didepanku dan selalu siap menjadi peneduhku.

"namanya juga upacara" ucap Dizza.

"lo mah enak bisa berlindung, lah gue berlindung sama siapa coba" ucap Alsya dengan kesal padaku.

"tuh Roshi kan nganggur" perkataanku membuat Alsya mendecak kesal.

"dia udah punya pacar fay" ucap Alsya.

"kalau dia belum punya, lo mau kan sama dia?" godaku.

"ya engga lah, gila aja lo" jawab Alsya membuatku tertawa kecil.

"kamu mundur sedikit. kemarin kamu barisnya juga terlalu maju" ucap OSIS padaku, tegas. aku pun langsung mundur, namun OSIS itu mendapat tatapan tajam dari Dernan.

"dia kepanasan, biarin. emang ganggu lo?" ucap Dernan kepada OSIS itu dengan sinis.

"ay..."

"enggak, seenggaknya kalau mau pacaran nanti pulang sekolah jangan waktu upacara" ucap OSIS sebelum melangkah pergi.

"jangan gitu lagi, dia nyuruh aku mundur karena emang aku yang salah" ucapku pada Dernan.

"kamu kepanasan ay" balas Dernan, lalu aku tersenyum karena cowok itu begitu perhatian denganku. "gak jelas banget tuh OSIS, keliatan banget belum pernah pacaran" cibiran yang keluar dari mulut Dernan membuatku tertawa kecil.

"kenapa ketawa? salting yaa?" goda Dernan sembari menoel pipiku.

"engga tuh biasa aja" bohong, padahal didalam hati aku ingin berteriak sekencang-kencangnya, bahkan pipiku memerah karenanya.

"heleh.." Dernan menggodaku lagi, hingga membuat senyuman yang kutahan-tahan buyar karena ulahnya.

"tuh kan, makanya kalau mau senyum jangan ditahan nanti malah jadi gas" ucap Dernan membuatku terkekeh. tahu kan kalian apa itu gas yang dimaksud?

tak terasa upacara hampir selesai, aku dan siswa-siswi yang lain segera menuju ke kelas masing-masing untuk mengikuti mata pelajaran. 2 minggu aku tidak memasuki kelas dan melaksanakan KBM, rasanya ada yang kurang dan saat ini saat nya aku merasakan kembali KBM.

"finally akhirnya 2 minggu selesai juga, dan gue ketemu sama lo fayna" ucap Dizza dengan semangat lalu memelukku.

"apaan sih Za, alay lo" ucapku pada Dizza membuat Dizza cemberut.

"yaelah fay, gini-gini lo pasti gak bisa hidup tanpa gue. secara gue tuh udah cantik, pinter, rajin menabung dan tidak sombong"

"iyain aja biar cepet"

"HPnya dikumpulin sekarang" suruh Detha pada semua anak kelas 10 MIPA 1. disekolahku memang seperti itu, disaat ada jam yang tidak menggunakan handphone maka handphone wajib dikumpulkan, begitupun sebaliknya, jika ada jam pelajaran yang menggunakan handphone maka guru mapel itu harus meminta izin pada guru piket untuk meminjam handphone. tujuannya agar saat guru menerangkan, murid-murid mendengarkannya bukannya asik bermain handphone.

EGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang