(2) "LATIAN BERDUA"

12 0 1
                                    

Dernan sudah pulang sejak tadi, pikirku dia sudah perjalanan pulang. aku dan teman-temanku yang lainnya pun bergegas untuk pulang. saat aku tiba di lobi, aku dihampiri oleh Dernan dan Bryan.

"kalian ngapain masih di lobi?" tanyaku pada mereka berdua.

"dia ngebet banget pengen nungguin lo katanya" kata Bryan, ucapan Bryan membuat Dernan menyenggol lengannya.

"kata siapa? gue cuma pengen pulang bareng aja, bukan pengen nungguin dia" jawab Dernan namun matanya mengarah ke aku.

"yaudah, ayo pulang udah sore" ajakku pada Dernan. lalu kita bertiga melangkah keluar dari area sekolah. aku jalan beriringan dengan Dernan, dan Bryan membuntuti kita di belakang. saat sampai di parkiran, ternyata masih banyak juga orang-orang diparkiran.

orang-orang menatapku dengan pandangan yang sulit dijelaskan. dan saat aku menatap Dernan dan Bryan secara bergantian, aku baru tersadar mengapa orang-orang menatapku aneh, hal itu karena aku pulang bersama mereka berdua. Dernan yang memang dikenal karena wajahnya yang manis dan jago futsal, sementara Bryan yang dikenal karena wajahnya yang putih bersih dan sedikit tampan.

"orang-orang kenapa pada ngeliatin gue sih" ucapku dengan kesal. lalu Dernan yang menyadari aku berbicara seperti itu, dia langsung merangkulku. iya merangkul badanku yang kecil ini.

"biasa manusia-manusia iri dengki melihat lu pulang bareng kita berdua" jawab Dernan. lalu aku menatap Dernan dengan heran.

"padahal gue lihat-lihat kalian berdua biasa aja, kok bisa banyak yang suka?"

"masa biasa aja sih fay? muka gue aja udah kayak Christiano Ronaldo gini" ucap Dernan menyombongkan diri sembari menyugar rambutnya. Dernan pun melepaskan rangkulannya.

"nah, muka gue juga udah kayak artis-artis korea. masa lo bilang biasa aja?" ucap Bryan sembari berpose ala-ala artis korea.

"najong" ucapku malas sembari memutar bola mata malas.

"udah ah, gue mau balik" ucapku pada mereka berdua. aku sudah siap untuk pulang. helm sudah ku kenakan, motor juga sudah dikeluarkan dari area parkiran.

"yaudah hati-hati, nanti kalau sampai rumah kabarin" ucap Dernan dan ku angguki. setelah itu aku mulai mengendarai motorku. cuaca di sore hari ini sangat mendukung. lumayan panas namun hal itu justru membuatku takjub karena langit yang sangat cantik, seolah-olah menyambutku.

kurang lebih setengah jam aku mengendarai motor hingga sampai ke rumah. sesampainya dirumah, aku bergegas untuk mengganti pakaian dan mengambil beberapa perlengkapan yang akan aku bawa untuk latian nanti. setelah bersiap-siap, aku pun bergegas untuk keluar rumah lalu aku menyiapkan motor dan juga helm yang akan aku kenakan. kemudian dirasa sudah siap, aku pun mencancap gas menuju ke tempat futsal Gading.

butuh waktu kurang lebih 15 menit sampai ditempat tujuan. aku pun segera menyusul teman-teman ku yang tengah berkumpul di kafe Gading, mereka ternyata sudah sampai dan berkumpul, ternyata aku yang paling terlambat dan ditunggu saat ini.

"lama banget sih lu, ditungguin juga" cibir Dizza padaku.

"yaelah nunggu bentar doang" jawabku malas.

"lo darimana sih fay? lama banget" ucap Zaskia.

"dari rumah lah" jawabku kesal.

"udah-udah" kata Detha sang ketua kelas yang berusaha menormalkan keadaan. "ini udah sampai semua kan?" tanya Detha.

"lah, emang Dernan udah dateng?" tanyaku pada Detha.

"udah sayy" jawab Dernan dengan keras. ternyata Dernan sudah sampai dan dia mendengar perkataan ku? malunya akuu.

EGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang