|| Nasib Ken

183 15 2
                                    

Ken menatap punggung Ahnjong yang berjalan menuju belakang rumah menyusul Bundanya.

"Ken," panggil Hana pada akhirnya, membuat Ken menoleh menatap Hana yang terlihat tidak baik-baik saja.

"Lo kenapa?" tanya Ken menatap Hana. Bahkan ia tidak senggan untuk menangkup pipi Hana.

"Siapa yang nyakitin lo?" tanya Ken.

Hana menggeleng, tidak ada yang menyakiti dirinya. Namun, sedetik kemudian air matanya luruh.

"Kok nangis?" heran Ken jelas-jelas gadis itu bilang tidak ada yang menyakiti dirinya.

Gue nangis gara-gara lihat lo Ken, lihat lo enggak bahagia jauh lebih sakit daripada perasaan gue yang bertepuk sebelah tangan dengan lo. Batin Hana.

Menurut Hana lebih menyakitkan melihat orang yang kita cintai tidak mendapatkan kebahagiaan.

"Enggak usah nangis kalau enggak ada yang nyakitin," ujar Ken tegas, tangan besarnya mengusap air mata Hana yang tidak berhenti untuk mengalir.

"Gue cuma khawatir Ahnjong hilang, enggak taunya ada di rumah lo," jawab Hana membuat Ken merasa bersalah tidak menjelaskan terlebih dahulu dan memilih mengakhiri sesi telepon mereka.

"Sorry gue enggak sengaja," ucap Ken melepaskan tangannya yang menangkup pipi Hana.

"Ahnjong di belakang sama Bunda gue."

"Lagian jadi bocah kok cengeng," cibir Ken membuat dia mengaduh ketika Hana melewati dirinya dan dengan sengaja menginjak kakinya.

"Hana kampret, awas lo!" teriakan Ken membuat Ahnjong dan Sarah terkejut, pasalnya suara bocah itu menggema nyaring sampai luar rumah.

Tidak lama kemudian, Hana berhenti di hadapan Ahnjong dan Bunda Ken dengan napas yang tersengal-sengal.

"Lo kenapa Han?" tanya Ahnjong penuh selidik.

"Habis ngerjain Ken," jawab Hana dengan cengiran di bibirnya.

Ahnjong hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia sudah mengerti sifat Hana dan Ken seperti Tom & Jerry tidak pernah akur sedikitpun.

"Selamat siang Tante," ujar Hana menyapa Sarah.

"Selamat siang juga, udah lama datang atau baru saja?" tanya Sarah menerima tangan Hana yang hendak mencium telapak tangannya.

"Sebenarnya dari tadi, tapi ngerjain Ken dulu."

"Masuk dulu yuk, ini udah selesai semua!" ajak Sarah berjalan memasuki rumah bersama dengan Ahnjong dan Hana.

Namun ketika sampai pintu, Ken menghentikan langkah Ahnjong. Sehingga Sarah dan Hana berjalan duluan menuju ruang tamu.

"Kenapa Ken?" tanya Ahnjong serius.

"Kenalin gue sama calon suami lo," ucap Ken seperti mencari penyakit untuk dirinya sendiri.

"Mau ngapain?"

"Mastiin aja kalau pilihan lo benar," ucap Ken membuat Ahnjong menatap tajam.

"Gue bukan anak kecil ya," ujar Ahnjong.

Ken merangkul bahu Ahnjong menuju ruang tamu. "Iya gue tahu, tapi gue khawatir kalau enggak mastiin dengan mata kepala gue sendiri," ucap Ken.

"Gue sahabat lo, gue sayang sama lo, maka gue enggak mau lo menderita. Jadi gue harus lindungi lo, kenalin ya?"

"Besok aja," ujar Ahnjong duduk bersebelahan dengan Ken, ia terlihat biasa aja dengan tangan Ken yang terus nangkring di bahunya.

"Tumben hari ini pada kumpul di rumah Bunda, biasanya juga keluar jalan-jalan," sahut Sarah membawa kue kering dan duduk di sebelah Hana yang enggan menatap dua sejoli yang terlihat begitu mesra di matanya.

Young Dad || JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang