|| Rencana Honeymoon

449 18 3
                                    

Senyum Jaehyun merekah dengan tangan yang merangkul pinggang istrinya posesif.

Tadi, saat mereka berdua hendak menjemput Jeno di rumah orang tua Jaehyun.

Secara tiba-tiba, Mama Jaehyun itu menahan Jeno yang hendak dibawa pulang.

Dengan alasan ingin memberikan pengantin baru waktu, Jaehyun setuju saja namun Ahnjong merasa tidak enak jika harus menitipkan Jeno selama seminggu.

"Honeymoon yuk!" ajak Jaehyun tidak ingin menyia-nyiakan waktu. Berhubung tidak ada Jeno, karena jika ada Jeno istrinya itu akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan anak mereka.

"Honeymoon kemana?" tanya Ahnjong menatap Jaehyun yang tidak berhenti tersenyum.

"Terserah kamu, aku ngikut kemanapun kamu mau," jawab Jaehyun tersenyum.

Ahnjong mendengus, mereka berdua sudah berada di rumah tanpa membawa Jeno pulang.

Meski Jeno tadi sempat merengek, dengan bujukan akan memberikan Jeno adik, Jeno tidak merengek ikut pulang.

Justru menyuruh kedua orang tuanya ingin segera membuatkan dia adik.

Dan disinilah sekarang Ahnjong duduk di ruang keluarga rumah mereka, dengan Jaehyun yang sejak tadi merengkuh pinggangnya posesif.

"Jauh-jauh deh," ucap Ahnjong melepaskan tangan Jaehyun yang berada di pinggangnya, ia merasa sesak karena suaminya itu sejak sampai rumah terus menempel pada dirinya.

"Kamu mau Honeymoon kemana?" tanya Jaehyun menatap Ahnjong serius.

"Ke Bali aja," jawab Ahnjong membuat Jaehyun mengangguk, toh dia akan ikut kemanapun Ahnjong pergi tanpa berniat protes sama sekali.

"Aku cari tiketnya," ucap Jaehyun.

Ahnjong menoleh menatap Jaehyun yang serius dengan ponselnya. "Kamu enggak ada pekerjaan gitu?" tanya Ahnjong, ia takut jika saat ini Jaehyun memiliki banyak pekerjaan.

"Aku kosongin jadwal selama satu bulan ke depan," ucap Jaehyun, ia rela meninggalkan pekerjaan demi keluarga barunya.

Ia ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan Ahnjong sebelum menghabiskan waktu dengan pekerjaannya.

Jaehyun tidak ingin menduakan Ahnjong dengan pekerjaannya.

"Aku serahin semua pekerjaan sama Shabrina, kalau butuh tanda tangan aku suruh dia kesini."

Ahnjong mengangguk, toh dia juga diuntungkan dengan Jaehyun yang mengosongkan jadwal selama satu bulan penuh.

"Berangkat, malam ini ya."

Ahnjong menatap Jaehyun sebal. "Besok aja," ucap Ahnjong membuat Jaehyun menggeleng kepala dengan tegas.

"Aku sudah pesan tiketnya," ucap Jaehyun mengangkat ponselnya.

"Aku masih capek loh mas," ujar Ahnjong menyandarkan kepalanya di bahu Jaehyun.

"Khusus malam ini libur," jawab Jaehyun mengusap kepala Ahnjong, ia juga kasihan jika istrinya itu sampai jatuh sakit.

"Beneran malam ini?" tanya Ahnjong memastikan.

Jaehyun mengangguk. "Terus yang mau packing barang-barang kita siapa?" tanya Ahnjong menatap Jaehyun penuh selidik.

"Kita berdua," jawab Jaehyun membuat Ahnjong sedikit bernapas lega.

Namun legaan napas Ahnjong tidak bertahan lama, karena ketika mereka packing barang.

Justru Jaehyun menyerahkan semuanya kepada Ahnjong dengan alasan takut berantakan.

Ahnjong menekuk wajahnya, ia menatap Jaehyun penuh permusuhan. "Kenapa?" tanya Jaehyun, sebenarnya ia tahu tapi ia pura-pura tidak tahu.

Young Dad || JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang