25

1.2K 189 23
                                    

Sangat memuaskan. Hanya tinggal beberapa jahitan lagi yang harus dia selesaikan, serta tambahan pernak-pernik untuk memperindah segalanya.

Tak sia-sia usaha Suran selama ini bila hasilnya akan sememukau yang terlihat. Dari semua karya yang pernah tangannya ciptakan, ini merupakan gaun paling sulit dan hebat yang ia kerjakan.

Yang harus dilakukan sekarang adalah melihat secara nyata bagaimana karyanya dipergunakan.

Hinata.

Suran membutuhkan Hinata sekarang, sebab, ukuran yang ia pakai dalam pembuatan gaun inu adalah ukuran tubuh Hinata.

Panjang umur! Baru saja memikirkannya, wanita tersebut telah menampakkan diri dari balik pintu.

Sejenak, Hinata dibuat terperangah seketika.

"Bagaimana, Hinata? Cantik, bukan? Sudah kubilang, aku akan membuat sesuatu yang sangat menakjubkan!"

"Ini hebat sekali, Suran. Kau benar-benar membuatnya dengan luar biasa."

"Benar, 'kan?!" Suran menyentuh sisi pinggang gaun buatannya dengan penuh cinta, lalu, memandang pada Hinata bersama binar senang. "Cobalah, Hinata."

Sontak, Hinata terkejut. Sedikit terseret saat Suran membawa tubuhnya agar kian merapat.

"Kenapa harus aku?"

"Karena aku membuatnya dengan ukuran tubuhmu. Aku ingin melihat kau memakainya." Suran tersenyum lembut. "Memang belum selesai sempurna, tapi, aku ingin menilai  lebih dulu bagaimana ketika gaun ini sudah terpakai."

"Aku tak yakin. Kenapa waktu itu harus memakai ukuran tubuhku? Kau tidak berniat menjualnya?"

"Tidak. Aku membuat ini sebagai ajang pelatihan diri."

"Seharusnya, sejak awal, kau buat dengan ukuran tubuhmu sendiri. Percuma kalau begini."

"Percuma bagaimana?"

"Karena ukuran tubuh kita tak sama. Kau tidak akan bisa memakainya."

"Kalau begitu, biar kau saja yang nanti akan memakainya."

Mendadak saja, Hinata terdiam. Lirikan matanya turun ke bawah bersama langkah mundur yang terurai beberapa jejak.

Suran menaut alis ketika aura Hinata terasa berubah dari sebelumnya.

"Hinata?"

Tak ada tanggapan. Hanya seulas senyum yang ditampilan untuk mengukir lengkungan tipis pada garis bibir secara miris.

"Cobalah, Hinata."

Hinata tetap tak begitu yakin. Tetapi, melihat besarnya keinginan Suran, membuatnya menjadi luluh dan menuruti -- meski dengan berat hati.

Ketika bagaimana ujung gaun menyentuh permukaan lantai dan membingkai dirinya dalam keanggunan yang tak terelak, Hinata hanya bisa membisu.

Mata rembulan memandang terpukau pada raga di depan sebuah cermin, yang menampilkan bagaimana dirinya yang kerap terbungkus pakaian sederhana nan biasa saja, kini, berputar tiga ratus enam puluh derajat sangat berbeda.

Indah sekali. Telah kesekian kali Suran menyerukan hal serupa sejak Hinata memutuskan memakai kain besar tersebut, pun sejak itu pula Hinata seakan hanyut dalam kehampaan.

Semua memang terlihat sangat luar biasa, tapi, ... apa gunanya?

"Kau sangat cantik, Hinata."

Komentar Suran hanya dibalas senyuman getir. Tak ingin berlama-lama, Hinata segera melepas kembali segalanya secepat dan sehati-hati yang dibisa.

With You: A Faux Pas? [ NaruHina ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang