⚠️ jangan lupa vote!!!⚠️
Jaemin berangkat kuliah di jemput oleh jeno memakai motor ninja kesayangannya.sampainya di kampus ada karina dan teman-temannya sedang nongkrong melihat kebersamaan jaemin dan jeno,"gue harus cari tau,gue gak rela putus sama jeno." Gumam Karina.
Saat jam istirahat karina menghampiri jaemin yang sedang duduk sendirian,"jaem,lagi ngapain?."
"Duduk."
Tak lama kemudian jeno tiba-tiba datang dan sedikit ngegas saat berbicara karna takut jaemin di apa-apain sama karina."Rin ngapain?mau apa ke jaemin."
"Jen ihh biasa aja kali karina juga gak bakal apa apa ini kok." Jawab jaemin.
Jeno mengalah pada jaemin, jeno pergi ke ruangan LAB untuk praktek.hari ini jeno tidak ada jam kosong untuk berkumpul bersama teman dan berduaan bersama jaemin,jeno fokus untuk praktek di minggu ini.
"Jaem."
"Kenapa rin?."
"Lo pacaran sama jeno?."
"Eum,i-iya." Jaemin sedikit gugup karna dia takut mengira bahwa jeno dan karina putus itu karenanya.
"Langgeng yaa."
Karina bangkit dari duduk nya dan pergi ke kelasnya,"gak ini gak mungkin,gue kira cuman hoax ternyata bener ihhhhhh gak,gak,gak." Ucapnya sambil mondar-mandir di depan kelas.
"Kenapa sih rin?."
"Ini loh wen si jaemin fakultas hukum tuh pacaran sama mantan gue."
"Si jeno?."
"Iya."
Wendy tak terima sahabat sejatinya stress begini,karina selalu membantu wendy dikala wendy susah dan wendy butuh jadi apapun yang membuat karina tidak nyaman wendy akan lakukan apapun itu.
"Jen." Panggil jaemin dari jauh dan melambaikan tangannya.
Jeno menghampiri jaemin sambil berlari karna memang saat ini tidak ada waktu kecuali malam.
"Sayang maaf nanti malem aja ya kita ngobrol nya,aku pergi dulu." Jeno mengecup kening jaemin dan pergi begitu saja.
Jaemin sedikit kecewa tapi dia harus mengalah dengan tugas-tugas jeno,tugas lebih penting itu demi masa depan jeno.
Jaemin pulang bersama haechan dan mark karna jaemin tidak membawa mobil pribadi,tadinya dia ingin pulang di antar jeno tapi sayangnya jeno sedang sibuk.
"Chan,We eat at a restaurant okay?
"Woy,gue gimana anjir?." Jawab jaemin.
"Ikut aja gapapa."
"Iya ngilu we."
Jaemin tidak keberatan untuk ikut mereka makan siang namun dia tau ending makan di sana akan seperti apa.
Mereka makan di sana melihat ada seorang nenek penjual stroberi dan jaemin tak tega melihatnya jadi dia membeli stroberi itu untuk tambahan buah di rumah nya walaupun jaemin tidak suka stroberi tapi dia tetap membelinya.
Dia tak tega melihat itu karna dulu bunda nya penjual buah seperti itu dan jarang sekali membawa uang dari hasil penjualan itu, jadi jaemin berpikir jika dia tidak membelinya bagaimana dengan keluarganya yang menunggu nenek itu membawa uang ke rumahnya.
"Dari mana jaem?." Tanya haechan.
"Beli ini." Jaemin menunjukan apa yang ia beli.
"Bukan nya lo gak suka itu." Haechan menunjuk buah stroberi.
Jaemin menjelaskan apa alasan jaemin membeli buah itu, sampai-sampai dia hampir mengeluarkan air mata."Jaemin is kind." Mark meminum americano yang ia pesan dan lanjut bermesraan dengan haechan.
Mark terheran-heran kepada jaemin karna dia memesan kopi americano yang sangat pahit sekali."Is it delicious?."
"Ya mark,?mau coba?."
"Gak nanti gue pusing karna kepaitan."
Setelah mereka makan disana jaemin pergi pulang naik taksi,dia tidak ingin bersama haechan dan mark takutnya keberadaan jaemin di sana malah mengganggu mereka berdua.
Sesampainya dia di rumah,dia menunggu notifikasi dari Jeno yang mengabarinya.
"Jeno kemana ya." Gumam jaemin.
Jaemin menunggu jeno hingga dia ngantuk,dia sudah melakukan kegiatan apa saja di malam hari yang membuatnya ia tak ngantuk.
Jaemin di rumah sendirian bunda dan papa nya pergi ke London untuk urusan yang sangat penting,jaemin di rumah terbiasa seorang diri.
Orangtuanya sudah beberapa kali meminta jaemin untuk menyewa pembantu tapi jaemin tidak mau dia masih bisa melakukannya sendiri.
Drttttttt.
Ponsel jaemin bergetar ternyata ada notifikasi dari Jeno.
Jaemin segera menghampiri jeno ke depan rumahnya,dia berlari dari tangga ternyata di anak tangga ke empat itu licin jadi jaemin terjatuh."AHHHHHHH,BUNDAAAA." Jaemin berteriak kesakitan jeno mendengar suara itu langsung masuk ke dalam rumah jaemin dan melihat jaemin terjatuh dari tangga,"JAEMIN."Jeno berlari dan membantu jaemin.
"Jeno kaki nana sakit." Jaemin meringis kesakitan sambil memegang kakinya yang memerah.
Jeno menggendong jaemin dan membawanya ke kamar untuk di obati dahulu.
Jeno mengambil obat P3K di lemari milik jaemin,"sebelah mana biar aku obatin."
"Ini." Jaemin menunjuk mata kakinya.
"AAAAAA JENO SAKIT TAU."
"PELAN PELAN DONG." Teriak jaemin sambil meremas rambut jeno.
"Ini pelan-pelan by." Jeno menahan sakit rambutnya yang di remas jaemin.
"Masih sakit gak?."
"Mendingan,makasih yaa."
"Hmm."
Jaemin sedikit aneh dengan sifat jeno yang tiba-tiba dingin.
"Kenapa?."
"Gak."
"Jen ihhhh kenapa??kaki aku lagi sakit malah cuek ih."
Jeno mencoba mengembalikan mood yang jelek menjadi ceria kembali, walaupun rambutnya sudah acak-acakan.
Jeno menunjuk rambutnya yang acak-acakan itu,jaemin hanya tertawa lepas tidak berkata sepatah katapun.
"Kok ketawa sih?sakit tau kamu jambak aku."
"Rambut kamu kaya landak."
Jeno menjadi tidak mood kembali karna jaemin bilang rambutnya kaya landak.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IS LOVE? || NOMIN (END)
Fanfictionmenceritakan percintaan anak CEO yang rumit antara jaemin dan jeno,akan kah mereka tetap bersama? "Gue suka sama lo jaem,semenjak kita di hukum di gudang." warning⚠️ #nomin #markhyuk -bijak dalam membaca -mengandung beberapa kata kasar