BAD NIGHT

156 22 3
                                    

⚠️ Jangan lupa vote!!!⚠️




"Maafin ya?."

"Iya iya."

Akhirnya Jeno dan jaemin kembali akur,mereka kembali bercanda seperti biasanya."na..aku tidur disini temenin kamu dulu ya?takutnya kalo kamu mau apa-apa susah jalannya,jadi aku yang ambil."

"Jangan repot-repot jen kamu capek pasti dari pagi sampe sore tadi praktek." Tolak jaemin,dia kasian pada Jeno yang terlihat kelelahan sekali.

"Kamu gak mau tidur sama aku ya?." Muka jeno berubah seperti seorang bayi yang akan menangis karna tidak di kasih susu oleh ibunya.

Jeno melangkah kan kaki nya untuk keluar dari kamar jaemin dan pulang."yaudah kamu tidur sama nana sini."

yesss.

Jeno kembali dan memeluk jaemin dengan erat."JENO KAKI NANA SAKIT IH,MALAH DI SENGGOL."

"M-maaf gak sengaja."

"Huum,iya."

Jeno membenarkan posisi duduk jaemin agar jaemin lebih nyaman duduk di kasur.

Jeno menyalakan TV dan AC dan beberapa cemilan yang tadi jeno bawa sepulangnya dari kampus.

"Jeno...."

"Nana pusing."

Jeno yang baru saja mandi belum di baju hanya di handuk saja segera menghampiri jaemin ke kasur.

"Mau aku bawa ke dokter?." Jawab jeno sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Jaemin hanya bengong melihat Jeno dia tidak mengeluarkan kata kata dan tidak berkedip sama sekali.

"Sayang." Jeno duduk di kasur mendekati jaemin.

"Diem,kamu jangan deket-deket aku dulu." Jaemin menahan badan Jeno agar tidak semakin dekat dengannya.

"Kenapa ih aneh,orang aku mau tolongin kamu na."

"Kamu gak pake baju jeno,lagian ngapain sih mandi malem-malem gini." Ucap jaemin sambil menutup mata dengan kedua tangannya.

Jeno pergi mengambil baju di lemari,sebagian baju jeno ada di lemari jaemin karna jaemin sering meminjam baju kepada Jeno.

"Udah nih udah." Jeno membukakan tangan jaemin yang sedang menutup mata.

"Nah gitu dong."

"Tadi pusing kan?mau ke dokter?."

"Nggak,kan udah liat sixpack Lee jeno."

"Ihhh,beneran nih mau ke dokter gak?."

"Gak jeno."

Jeno menarik selimut dan menyelimuti jaemin dan dirinya,mereka berdua akan tidur,sebelum tidur dengan lucunya jeno membacakan cerita dongeng pada jaemin agar jaemin tidur nyenyak.

Jaemin terbangun dia ingin mengambil minum tadinya dia ingin meminta tolong pada Jeno tapi melihat jeno tertidur nyenyak jaemin jadi dia mengambil minum sendiri.

Jaemin meneguk airnya dan melihat ponselnya yang menyala."siapa nih yang chat malam-malam."

Jaemin membuka ponselnya,ternyata....

Tangan jaemin bergetar dia juga mengeluarkan air mata,dia tak menyangka bahwa karina mengandung anak dari kekasihnya jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tangan jaemin bergetar dia juga mengeluarkan air mata,dia tak menyangka bahwa karina mengandung anak dari kekasihnya jeno.

"Gak,gak mungkin ini pasti bohong kan?."

"Jeno gak mungkin lakuin itu."

Jaemin takut membangunkan jeno karna sedikit bising,jadi dia kembali ke kasur dan memikirkan apakah itu benar atau tidak.

Matahari sudah terbit jeno bangun lebih dulu di banding jaemin,jeno segera mandi dan masak menyiapkan sarapan untuk jaemin.

"Na....bangun sarapan dulu aku udah masakin."

"Eum.."

"Bangun ih." Jeno menarik selimut yang masih jaemin pakai.

Sesudah mandi jaemin pergi untuk mandi dan sarapan.

"Kamu yang masak ini jen." Tanya jaemin sambil melahap makanan yang di masak jeno.

"Iyalah."

Jaemin meneruskan makan nya tidak meneruskan pembicaraan seperti biasanya.jeno agak curiga tapi ia berpikir mungkin karna kakinya lagi sakit makanya sifat jaemin seperti ini.

saat di dalam mobil juga jaemin tidak berbicara dengan jeno,sampai di kampus pun jaemin tidak mengatakan sesuatu kepada jeno,jeno terus menerus berpikir apakah bolak balik apakah dia berbuat salah atau mood nya lagi jelek.

"Jaem." Jeno menghentikan langkah jaemin dengan memegang tangan jaemin.

Jaemin hanya menengok menunggu jeno meneruskan pembicaraannya.

"Kamu kenapa?lagi bete ya? mau beli ice cream or americano? atau yang lain." Tanya jeno dengan suara lembut.

"Mau ke kelas aja." Jaemin melepaskan tangannya yang di pegang jeno dan pergi meninggalkan jeno seorang diri.

Biasanya pilihan yang Jeno berikan itu berhasil membuat jaemin menjadi mood kembali tapi ternyata tidak.

Saat jam istirahat jaemin sedang membaca buku di perpustakaan ada karina yang menghampiri jaemin."jaem." Jaemin menengok ke belakang ternyata itu karina yang memanggil nya.

"Lo harus putusin jeno,ini anak jeno."

"Gak,jeno gak mungkin bikin lo kaya gitu."

"Ini buktinya jaem ini." Karina memperlihatkan testpack di tangannya.

"Lo jangan pernah liatin itu ke gue lagi." Tegas jaemin,dia langsung meninggalkan karina.

Jaemin pergi ke kantin untuk menjauh dari karina namun disana ternyata ada karina juga.

Jaemin tidak mempedulikan keberadaan karina,tak lama jeno menghampiri jaemin yang sedang minum jus.

"Hai jaem,gimana kelasnya?."

"Baik."

Jaemin dan karina bertatapan dari jauh dan karina terus mengelus perutnya.

"Kamu liatin apa jaem?." Jeno menengok kebelakang melihat apa yang di lihat oleh jaemin,karina membalikan badannya sehingga jeno tidak melihat karina.

"Jen aku ke kelas dulu ya." Lagi-lagi jaemin meninggalkan jeno,dia berusaha menahan jaemin namun tetap saja jaemin pergi.

Jeno benar-benar bingung apa yang terjadi pada jaemin,jeno pernah berpikir jaemin marah padanya karna kakinya semalem kena senggol,tapi gak mungkin masa iya jaemin semarah itu.

"Gue harus gimana?." Gumam jaemin sambil berjalan menuju kelasnya dengan kebingungan yang sangat-sangat.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

WHAT IS LOVE? || NOMIN (END)     Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang