7. Kit Kat

450 65 2
                                    

Dari kejauhan Haerin sudah bisa melihat fitur tubuh Minji yang tengah fokus pada ponselnya sembari duduk santai diatas motor dengan balutan jaket hitam khas yang sering ia pakai. Diam-diam Haerin tersenyum senang, untuk pertama kalinya merasa begitu semangat bertemu.

“Pak stop disini aja,” titah Haerin pada sopir taksi yang mengangkut dirinnya.

Selesai bertransaksi, Haerin segara melangkahkan kaki menyebrangi jalan.

Minji sendiri masih diam ditempat tidak berkutik, rupanya dia masih belum sadar akan kehadiran Haerin.

“Minji!”

“Anjing!” Dia otomatis meraba jantung, takut kalau copot tiba-tiba, “Haerin!” bentaknya kesal.

Sedangkan si pelaku justru asik tertawa dahsyat tidak perduli dengan Minji yang kini sudah berubah memandangi nya takjub.

Pertama kali bagi Minji melihat Haerin yang seperti itu, dan fakta itu semakin membuat jantung nya berpacu berkali-kali lipat dari sebelumnya. Sisi lain dari Haerin ini mungkin bisa saja membunuh Minji secara perlahan.

“Lucu banget gitu sampe ngik-ngik?”

Di sisa tawanya Haerin mengusap ujung mata yang terasa berair, “Hahaha... Iya, lucu banget soalnya komuk lo.”

“Lain kali gak boleh kayak gitu lagi, kesian jantung gue mau copot.”

“Ya maaf,” Haerin menjawab acuk tak acuh, kemudian menyimpan tubuh di jok belakang. Bersandar pada punggung Minji, dia lalu menikmati aroma parfum milik Minji yang khas.

“Mau kemana neng?”

“Gak tau.”

“Emangnya lo gak dimarahin Rin pergi malam begini?” Minji bertanya dengan tangan nya yang sibuk mengatur kaca spion agar mengarah tepat ke wajah si lawan bicara.

“Gak, sekarang gue udah lebih bebas.”

Pernyataan itu segera merebut fokus Minji, cepat-cepat dia menoleh ke belakang berharap bisa melihat raut wajah Haerin agar dapat menebak kalau saja dia berbohong.

“Demi?”

“Demi raja neptunus.”

Jawaban Haerin membuat tawa kecil dari bibir Minji lolos begitu saja, di susul dengan usakan lembut pada rambutnya.

“Kok tumben lo begini, Rin?” tanya Minji setelah kembali pada posisi semula.

Senyap, Minji hanya merasakan kepala yang menggeleng pada balik punggung nya.

“Kangen ya?”

“Mungkin,” jawab Haerin lirih sekali, namun tetap sukses menerobos masuk pada pendengaran Minji.

Yang lebih tua menegang merasa gemas tiba-tiba, mencoba mengendalikan dirinya sendiri dengan membuat pergerakan kecil tidak nyaman yang tentu saja bisa dirasakan oleh Haerin.

“Jangan gerak!” Haerin mengeratkan pelukannya dari belakang ketika Minji hendak membalikkan tubuh.

Menurut dalam diam adalah jawaban yang tepat, lagipula Minji suka sekali dengan keadaan langka ini.

“Rin,” panggil Minji dengan suara rendahnya.

Hm?” tanpa merubah posisi nya Haerin justru semakin menelusupkan wajah pada leher Minji membuat manusia di depannya itu sulit mengatur nafas di tambah dengan jantung yang semakin berpacu tiap detiknya, Minji rasa ia terlalu lemah.

“Gue sayang sama lo.”

Tutur nyata Minji barusan di hadiahi dengan pukulan ringan di belakang kepalanya. Minji yang terkejut otomatis loncat turun dari motor, menatap Haerin tak percaya.

“Parah lo, ngerusak suasana aja.”

“Lo apa-apaan sih? Kan udah bener gue confess anjing,” kata Minji tersulut emosi.

“Ya timing nya kurang tepat, coba lagi deh.”

Minji makin terheran-heran dengan perubahan sikap Haerin yang benar-benar tidak bisa di prediksi dan sudah berada di luar nalar manusia normal, “Gila ya lo?”

“Emang, baru tau?” tantang Haerin sewot.

Minji berdecak, lalu bersiap naik ke motor untuk melajukan benda tersebut, “Pake nih helm, gue anter lo pulang.”

“Idih, ogah!” Haerin meloncat turun. Tanpa perduli apapun, dia langsung menuju salah satu stand makanan.

Minji diam. Diam-diam mengamati dengan masih di hinggapi rasa gembira, tak sadar senyum terus mengembang begitu saja secara otomatis. Rupanya hal kecil yang di lakukan Haerin memang ber-impact sangat besar bagi dia, terutama hatinya.

Tidak lama kemudian lamunan itu buyar seketika akibat teriakan dari Haerin.

“Minji, bayarin dulu dong duit gue abis!”

















.

❶ ColdplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang