09.00

587 61 1
                                    

HAPPY READING💗

" Bilal bin Rabah Al-Habasyi, adalah mantan budak Umayyah bin khalaf yang kemudian di merdekakan oleh Abu bakar as-shidiq setelah mengalami penyiksaan oleh mantan tuannya yang berasal dari Bani jumah.  Dia juga merupakan salah satu sahabat Rosullullah Saw, yang di jamin masuk surga. Sebelum masuk islam, Dia pernah di siksa dengan cara di jemur di bawah teriknya matahari oleh tuannya yang memaksa Ia menjadi Kafir.
Bilal Bin Rabbah merupakan sahabat Nabi yang paling  terpecaya dan setia.
Dia juga merupakan orang pertama yang bertugas mengumandangkan Adzan. Bilal menjadi muadzin setelah di tunjuk langsung oleh Nabi Muhammad Saw. " ucap Gus Zean bercerita

" Masyaallah, " batin Nabilla

" Masyallah, keren ya Bang. Tapi  Zahra pernah denger deh kalau gak salah Dia itu sahabatnya Nabi juga, katannya Dia itu sahabat Nabi yang masuk surga. Emang siapa sih, Zahra lupa hehe,"

" Maksud Kamua Nuaiman? " tanya Gus Zean

" Nah itu. Boleg gak sekalian ceritain salah satu kisahnya? "

" Boleh, " ucap Gus Zean sambil tersenyum

"Seorang Muslim tidak dilarang untuk tertawa atau memberikan lelucon yang tidak menyakiti kepada orang lain. Bahkan Rasulullah SAW dalam beberapa riwayat kerap tertawa apabila ada hal-hal yang lucu di sekelilingnya, termasuk ketika mendengar lelucon dari sahabat Nabi yang jenaka, Nuaiman bin Rufaah.

Prof Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al-Mishbah Jilid 9 menjelaskan, seorang sahabat Nabi bernama Nuaiman bin Rufaah merupakan seorang pejuang yang terlibat dalam sekian banyak peperangan bersama Rasulullah. Nuaiman dikenal pula sebagai seorang yang jenaka. Sehingga terdapat riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

يدخل الجنة وهو يضحك  “Dia (Nuaiman)
akan masuk surga dengan tertawa,”.

Sahabat ini sering ke pasar untuk mengambil makanan atau buah yang disenanginya, kemudian dia
membawanya kepada Nabi.

Lantas dia berkata kepada Nabi, “Ini hadiah dari saya untukmu.” Namun tidak berselang lama, datang sang penjual dan menagih harganya. Nuaiman meminta agar Nabi Muhammad SAW membayarnya.

Nabi pun bersabda kepada Nuaiman, “Bukankah engkau telah menghadiahkannya kepadaku?”. Nuaiman menjawab, “Benar. Tetapi saya tidak memiliki uang dan saya ingin agar engkau (dan saya) memakannya).” Mendengar itu, Nabi pun membayar hadiah tersebut sambil tertawa.

Sekian banyak juga riwayat yang menginformasikan bahwa Rasulullah SAW pun tertawa dan bergurau.

Menurut Sayyidah Aisyah, dia berkata :

ما رأيته مستجمعاً قط ضاحكاً حتى أرى منه لهواته  “Rasulullah SAW adalah seorang yang sering tersenyum dan tertawa, bahkan tertawa sampai terlihat gigi geraham beliau, walau tidak terbahak, dan tidak mengucapkan
kecuali yang haq.”

" Nuaiman bin Rufaah juga terkenal sebagai sahabat Nabi yang humoris." ucap Gus Zean mengakhiri ceritanya.

•••

Saat ini sudah pukul 20.30 itu artinya semua santri maupun santriwati sudah kembali kedalam Asrama. Tapi tidak untuk Nabilla, Dia masih terjebak di dalam ndalem.

Nabilla yang dari tadi berusaha menidurkan Gus Kahfi pun akhirnya mengehela napas ketika berhasil menidurkan Gus Kecilnya itu. Dia pun merasakan haus dan bergegas menuju kearah belakang bertujuan kearah dapur santri.

"Mau kemana? "tanya Gus Zean yang melihat Nabilla berjalan kearah belakang ndalem

" Eh anu Gus, ana mau ke dapur santri. Mau minum haus, " ucap Nabilla sambi terus menunduk

" Oh. Ambil di dapur ndalem saja, kalau kedapur belakang kelamaan. Ini juga sudah malam, "

" Emang gak apa-apa Gus? "

" Tidak, " jawab Gus Zean sebelum akhirnya Dia pergi kearah tangga

" Syukron Gus, " ucap Nabilla, walaupun tidak terdengar oleh Gus Zean setidaknya Dia sudah berterima kasih karena boleh di izinkan untuk mengambil minum di dapur ndalem.

Pov Gus Zean

" Siapa dia? "gumam Gus Zean melihat bayangan seserorang yang sedang menuju kearah dapur belakang.

Dengan memberanikan diri Dia pun bertanya dan orang yang di tanya adalah Nabilla, santri kesayangan Umminya.

Usai bertanya dan mengizinkan nya untuk mengambil minum di dapur ndalem, Gus Zean pun pergi kearah tangga yang dimana Dia sedang menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.

" Sepertinya saya harus segera, memintamu kepada orang tuamu. Saya takut rasa ini semakin menjadi-jadi jika terus di biarkan, " gumam Gus Zean sambil memegang sebuah poto berukuran palaroid, dimana itu adalah poto seorang anak kecil yang berjenis kelamin perempuan.

" Tunggu Saya datang kerumahmu, memintamu kepada walimu untuk ku jadikan Fatner menuju jannah kelak. Semoga Allah meridhoi niat baik Ku ini kepadamu."

To be continued.


Takdirku Bersamamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang