Takdirku Bersamamu [END]

10.00

Typo? Bantu tandai!

HAPPY READING💗

" Banggalah pada dirimu sendiri, meski ada yang tidak menyukai. Kadang mereka membenci karena mereka tak mampu menjadi seperti dirimu. "
Author_

" Mikirin masa depan sampai overthingking, eh enggak tahunya meninggal. "
Hyungnya Nabilla_

" Setinggi apapun ilmunya seorang perempuan, tetap saja Dia ingin di bimbing bukan membimbing.
Untuk laki-laki, selain kerja keras teruslah menuntut ilmu agama, karena tidak semua perempuan akan luluh dengan uang. "
Nabilla_

Malam ini adalah malam hari  Rabu, seperti biasa para santri maupun santriwati berkumpul di Mesjid utama Pesantren Al-Huda untuk medegarkan ceramah dari ustadz maupun ustadzah. Khusus malam ini yang ceramah adalah Gus Zean, di karenakan Dia mewakili sang Abi yang sedang sakit.

Gus Zean sedang berceramah dengaj bertemakan " Seorang Ibu", dimana disana juga ada para santriwati jadi ya gak apa-apa itung-itung memberi materi.

"Al Ummmu Madrasatul Ulla, Untukmu yang nanti insyaallah akan bergelar Ibu. Saat kamu malas belajar ilmu syar'i, ingatlah bahwa anak-anakmu butuh lahir dari rahim seorang ibu yang berilmu. Ingatlah bahwa mereka butuh bimbinganmu, karena kamu adalah Madrasatul Ulla untuk mereka. Kelak kamu akan di mintai pertanggung jawaban oleh Allah atas apa yang kamu pimpin. Maka bersemangatlah menuntut ilmu syar'i duhai calon ibu-ibu,"ucap Gus Zean

" 30 menit cukup bagi saya menyampaikan materi untuk malam ini, maaf bila ada perkataan yang menyakiti hati kalian. Wabiltaufik walhidayah Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh. " lanjut Gus Zean mengakhiri materinya.

Asrama Al-Baqarah.

"Semangat bener Neng, " goda Maura kepada Stella yang sedang pokus mengahafal salah satu surah yang ada di dalam Al-qur'an

" Jangan di ganggu Ra, " Tegur Nabilla memperingati

" Heem, kasian itu Stella. Dia harus ujian lisan susulan gara-gara sakit kan? "tanya Airin

" Tumben pinter Rin? "tanya  Maura tiba-tiba berhenti menghafal, sungguh tidak pokus jika sedang menghafal dan teman kalian berbicara dengan suara yang keras. Seketika hafalan pun buyarr.

" Afwan, " ucap Maura

" Is oke, lagian juga Gue udah ngehafalnya." ucap Stella

"Lah cepet banget, " ucap Airin tak percaya, secepat itukah sahabatnya bisa menghafal surah itu? Padahal menurutnya itu adalah surah tersulit yang Dia hafalkan kemarin

" Nanti subuh, " ucap stella

Mereka pun mengagukkan kepalanya pertanda bahwa mereka paham apa yang di maksud dengan nanti subuh.

Menghafal di waktu subuh itu memang sangat mudah, apalagi jiga yang menghafalnya dengan niat yang serius.

Semantara di ndalem pesantren.

" Bang, " ucap Gus Kahfi kepada Abangnya yang sedang membaca kitab

Gus Zean pun melirik kearah Gus Kahfi dan mengentikan kegiatannya.

" Apa Gus kecil? "

" Dol, dol Dol, " ucap Gus Kecil

" Masyallah, kamu nembak Apa Dek? "tanya Gus Zean yang melihat adiknya mengarahkan pistol mainan kearahnya sambil berkata Dor, dor.

"Bang nemblak Bang, "ucap Gus Kahfi dengan nada cadel tentunnya

" Hah? Kamu nembak Abang? "kaget Gus Zean

" Yayayya, "

" Sebelum kamu nembak Abang, kamu dulu yang Abang tembak, " ucap Gus Zean sebelum mengejar adiknya yang berlari kearah dapur.

Bandung.

" Gimana Bang? "tanya Bunda kepada anak sulungnya yang baru saja datang dari luar.

" Ini Bun, " ucap Bintang sambil memberikan sebuah amplop kepada bundannya.

Bunda pun membuka isi amplop tersebut dan membaca setiap tulisan yang ada di dalam kertas. Tak terasa Setelah dia membaca isi amplop tersebut air mata pun menetes tidak terasa.

" Bun,? "panggil Bintang

" Abang, kuat ya nak, " ucap Bunda bergegas memeluk putra sulungnya

" Abang gak apa-apa. Bunda jangan kayak gini, Abang takut Nabilla pulang karena khawatir sama Bunda.  Bunda taukan kalau adek Bintang itu perasaannya sangat sensitif, "

" Tapi, kamu harus ngasih tau hal ini sama Nabill Bang, "

" Belum waktunnya Nda. Kita tunggu waktu yang tepat ya Bund, Abang usahain bakal bertahan sampai janji Abang sama Ayah terpenuhi, "

" Masyaallah, kalau bunda bisa milih mending Bunda saja dari pada kamu yang pergi Nak, "

" Huss, Bunda ngomong apa si? Umur gak ada yang tau,"

" Tapi Bunda, "

" Udah ah kok jadi melow gini, Abang mau siap-siap dulu buat besok meeting ya. Pamit ke kamar duluan ya. Assalamualaikum, " pamit Bintang

" Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, " lirih Bunda setelah melihat anaknya yang berjalan ke arah kamarnya di lantai dua.

" Bunda sayang sama kamu Bang, " gumam Bunda

To be continued.

Ekpresi Author ketika sering up tapi ceritanya masih sepi wkwk.

" Jatuh cinta itu wajar, yang gak wajar itu kamu jatuh cinta sama karakter fiksi. Udah gepeng, gak nyata juga. Ingat, Dia itu cuma tulisan. "
Dari aku yang juga penggemar
karakter fiksi:(

Tasikmalaya,
21/09/23.