HAPPY READING💗
ليكن الله يشهد أني أحبك من أجل الله
"biarlah Allah yang menjadi saksi bahwa aku mencintaimu karena Allah"
Gus Zean_"This is life not heaven. You don't have to be perfect. "
Nabilla_Pagi-pagi sekali Nabilla sudah di suruh ke ndalem oleh Ummi, entah ada apa gerangan sehingga meamnggil dirinya sepagi ini.
Baru saja tiba di depan ndalem, Nabilla di kejutkan oleh suara tangis anak kecil, itu adalah suara Gus Kecil nya yaitu Gus Kahfi.
Setelah mengucapkan salam, Nabilla pun di suruh masuk ke dalam karena mereka sudah menanti kehadiran nya dari tadi.
" Nah itu kak Nabil nya datang, " ucap Ummi kepada anak bungsunya sambil menunjuk kearah Nabill yang sedang tersenyum.
" Permisi, ada apa Ummi kok tiba-tiba manggil Nabil sepagi ini? "tanya Nabilla
" Ini Nak, dari tadi subuh Kahfi rewel terus. Dia manggil-mannggil kaya gini, Mi kak billa ana? " ucap Ummi
" Hoalah, " batin Nabilla
" Kak Billa? " panggil Gus Kahfi sambil merentangkan tangannya pertanda bahwa Dia ingin di gendong
" Masyaaallah, Kamu mau di gendong kak Nabil nak? "tanya Abi, Dia tidak kaget melihat Gus Kahfi yang tiba-tiba minta di gendong sama santrinya, sebab sudah beberapa hari ini Dia selalu melihatnya dan itu tentu saja membuatnya bahagia.
Gus Zean yang sedari tadi memperhatikan mereka pun tersenyum, " Sudah cocok jadi Umma, " batinnya tanpa menatap kearah Nabilla
" Ada jadwal kuliah? " tanya Gus Zean tiba-tiba kepada Nabilla
" Tidak ada Gus, kebetulan hari ini saya free, " ucap Nabilla
" Nah, karena kebetulan kamu lagi gak ada matkul. Jadi, boleh dong kalau Kami nitip Gus Kahfi sebentar, " ucap Ummi
" Emang Ummi sama Abi mau kemana? " tanya Ning Zahra
" Ummi mau nemenin Abi kalian ceramah di kampung tetangga, biasalah lagi marak-maraknya banyak yang ngundang haha, " ucap Ummi
" Trus Zahra, Kahfi sama Bang Zean di tinggal gitu? " sewot Zahra, pasalnya Dia tidak suka kalau di tinggal lama oleh kedua orang tuannya. Bisa-bisa Dia mati kesepian kalau begini.
" Kalian kan sudah biasa ditinggal bertiga bukan? "tanya Abi
" Tapi Bi, kalau lama-lama keseringan di tinggal bertiga takutnya Zahra mendadak meninggal karena kalau kalian pergi Zahra selalu kesepian, " jujur Zahra
" Bukannya ada Abang sama Kahfi? Kok masih kesepian? " kepo Ummi
" Ummi kayak gak tahu bang Zean aja, Dia itu jarang ngomong, sekali ngomong nya gak banyak kalau kata dunia halu perwattpadan mah kaya kulkas berjalan. Kalau Gus Kahfi kan masih berusia 3 tahun jadi ya mana ngerti kalau Zahra ajak bicara, " ucap Zahra cemberut
" Kamu ini, ada-ada saja. Tenang, sekarang kalian gak akan tinggal bertiga kok tapi berempat, " ucap Abi
" Berempat? "tanya Gus Zean heran
" Iya. Untuk sementara Nabilla ummi suruh tinggal dulu di ndalem mau kan Nak? " tanya Ummi kepada Nabilla yang sedang anteng mengajak Gus Kahfi bermain
" Boleh Ummi. Tapi Nabilla tetep tidur di asrama gak papa kan? "
" Loh kok tidur di Asrama sih, kamu tidur nya di kamar Gus Kahfi saja. Lagian kan Dia masih kecil, di tambah kalau nanti Dia rewel kamu bisa langsung nenangin Dia," ucap Ummi
" Tapi Ummi, "
" Gak ada tapi-tapian, itung-itung menjadi seorang Ibu untuk di masa depan, " ucap Ummi memotong ucapan Nabilla
Kalau sudah begini Nabilla hanya bisa pasrah dan mengangukkan kepalannya saja. Mau protes juga toh tidak berani.
" Yasudah kalau begitu, Ummi sama Abi berangkat dulu ya. Kalian baik-baik. Kamu Zean, kamu yang paling dewas tolong jaga Mereka," ucap Ummi
" Na'am," Ucap Gus zean
" Kami berangkat, Assalamualaikum, " pamit Ummi dan Abi
" Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. " jawab mereka
Di ruang tengah ndalem, saat ini Gus Zean, Kahfi, Ning Zahra dan Nabilla sedang menonton televisi menemani Gus Kahfi yang sedang anteng menonton tayangan kartun Doraemon.
" Zahra Bosen bang, " ucap Zahra
Gus Zean pun melirik kearah Adiknya dan tersenyum, " Mau apa? " tanyannya
" Zahra mau skincarean tapi, skincarenya tinggal dikit. Mana Abi belum ngasih uang lagi, gimana dong? " curhat Zahra
" Skincarean terus, cantik kagak boros iya, " ledek Gus Zean
" Ih abang kok gitu? Zahra kan suka insecure sama mereka yang wajahnya pada glowup, "
" Haha habisnya Abang heran sama kaum perempuan, skincarean sering-sering, perawatan sana sini cantik kagak boros duit iya, "
" Abang mana ngerti soal begituan. Nih ya bang cewek itu harus terlihat cantik dimata orang lain yang melihatnya, kalau kucel kan bisa jadi bahan omongan. Nanti gimana kalau di katain gak bisa rawat diri? "
" Jangan mikirin omongan orang Ra, mending kamu jadi diri kamu apa adannya. Kalau bisa nih ya dari pada mempercantik diri terus kali-kali kek mempercantik akhlak dan atitude. Dari pada ngehamburin uang buat perawatan, mending kamu gunain waktu kamu buat belajar gih, itung-itung nambah Ilmu, "
" Nanti kulit Zahra hitam bagaimana? Kan jadi jelek Abang, "
" Warna Kulit gak jadi jaminan masuk surga Dek, "
" Masa? "
" Heemlah, contohnya sahabat Nabi, yaitu Billal bin Rabbah. Warna kulit Dia apa coba? Kamu tahu kan Billal bin Rabbah? " tanya Gus Zean
" Zahra kayak pernah denger deh ceritannya, tapi lupa hehe, "
" Tuh kan. Umur nya aja yang udah gede, ilmunnya kurang, "
" Abang kok jadi bawa-bawa umur sih, dewasa gak di lihat dari umur ya. Lagian Abang kok malah bilang gitu, harunya ya kalau Adeknya gak tahu tuh kasih tahu bukan malah di ledekin, "
" Hmm, yasudah. Kamu mau denger cerita Bilal Bin Rabbah? "
" Mau, "
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Bersamamu [END]
Teen FictionPLAGIAT HARAP MINGGIR⚠️. Niat masuk pesantren karena amanah dari almarhum sahabatnya, justru membuat Nabilla mendapatkan apa yang selama ini selalu Dia tunggu, yaitu seorang pendamping hidup. Untuk mendapatkan hadiah itu, Nabilla harus melewati be...