4. We(ird)t Dream

20.3K 1.3K 29
                                    

Sierra kelelahan setelah kembali dari desa, dua jam perjalanan bolak balik membuat Sierra merasa energinya seolah terkuras habis hanya demi mengirimkan email pada editornya. Memang Sierra juga menyempatkan dirinya membeli keperluannya di desa seperti buah, susu dan beberapa barang lagi.

Resiko tinggal jauh dari pedesaan dan justru dekat dengan hutan itu memang sangat merepotkan.

Sierra hanya bisa berharap kerja kerasnya tidak berakhir sia-sia, semoga novelnya kali ini tidak ditolak lagi karna Sierra butuh uang untuk melanjutkan hidupnya.

Awalnya Sierra adalah penulis yang cukup terkenal, beberapa buku ciptaan Sierra terjual laris di toko buku. Namun sejak kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya Sierra seolah kehilangan warna dalam setiap tulisannya. Tidak ada jiwa dalam tulisan yang Sierra buat setelah itu hingga buku-bukunya mulai tak lagi digandrungi seperti dahulu.

Sejak tahun lalu Sierra baru memulai peruntungan dengan menulis web novel, Sierra diberikan upah yang kecil namun setidaknya itu bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari Sierra. Namun dalam web novel terakhirnya Sierra mendapat banyak kritik dari pembaca yang merasa kalau kualitas tulisan Sierra semakin menurun.

Rating web novel terakhir yang Sierra publish sangat kecil sehingga Sierra kesulitan untuk mengajukan tulisannya yang lain.
Namun Sierra tetap tidak menyerah, ia yakin ia bisa meraih kesuksesannya lagi seperti dulu.

Sierra mengunci semua akses masuk ke dalam rumah, hari sudah gelap dan Sierra sudah sangat kelelahan. Sierra butuh istirahat setelah memotong rumput liar yang tumbuh di sekitar rumahnya, pergi ke desa untuk berbelanja serta mengirim e-mail.

Usai mengunci semua akses masuk, Sierra pergi ke kamar mandi untuk berendam. Sierra membuka pakaiannya selagi air mengalir mengisi bathtub.

Di temani dengan alunan musik dari kaset yang ia nyalakan, Sierra berendam air hangat. Aroma sabun dan hangatnya air yang menyentuh kulitnya membuat Sierra merasa jadi sedikit lebih rileks.

Tanpa sadar Sierra memejamkan matanya karna terlalu terbawa suasana, namun Sierra merasakan di bawah sana di dalam bathtub seolah ada yang bergerak. Sesuatu itu menyentuh paha telanjang Sierra kemudian naik hingga ke atas hingga bersentuhan dengan bagian sensitif Sierra.

Mata Sierra sontak terbuka, Sierra keluar dari bathtub dan mengecek apa yang ada di bathtub itu namun Sierra tak menemukan apapun.

Sierra yang merasa tak nyaman memilih untuk tidak masuk kembali ke bathtub, Sierra memutuskan untuk membersihkan dirinya di shower.

Usai mandi Sierra mengenakan nightgownnya dan naik ke ranjang, tidur sembari mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur yang lebih remang-remang.

Sierra yang memang sudah kelelahan dan hampir jatuh tertidur di bathtub tidak butuh waktu lama untuk jatuh ke dalam dunia mimpi.

Namun mimpi Sierra malam ini aneh, mimpinya sangat aneh hingga membuatnya gelisah sendiri dalam tidurnya.

Dalam mimpi itu Sierra melihat dirinya sendiri sedang tertidur di ranjang yang sama, dengan pakaian yang sama pula. Namun di dalam mimpi itu terlihat seorang laki-laki tinggi dengan rambut sedikit panjang berjalan menghampiri Sierra yang tengah tertidur di atas ranjang.

Laki-laki berkulit pucat itu menyentuh Sierra, mengusap pipi Sierra dengan lembut hingga Sierra dalam mimpi itu membuka matanya. Sierra bisa melihat jelas wajah laki-laki itu namun Sierra tak bisa bergerak, seolah hanya sudut pandangnya dalam mimpi ini yang berubah.

Laki-laki itu punya kulit yang pucat, mata berwarna hitam gelap seperti warna rambutnya yang cukup panjang.

Bibir Sierra tak bisa bergerak dalam mimpi itu, ia hanya bisa menyaksikan dan merasakan tanpa bisa bertindak sesuka hatinya.

Wildest Dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang