Sierra sesak nafas membaca isi buku yang ia pegang, ia merasa sedih karna sosok Azazel dalam cerita di buku itu harus membunuh wanita yang ia cintai dan juga calon anak mereka demi Azazel bisa bertemu dengan wanita yang ia cintai itu 300 tahun kemudian.
Sierra merasa sesak membaca cerita di buku ini namun Sierra tetap membalikkan lembar buku tersebut untuk membaca isi cerita selanjutnya.
Sierra terlahir kembali untuk yang ketiga kalinya, 317 tahun Azazel menunggu dan berkelana untuk mencari reinkarnasi Sierra.
Suatu hari Azazel datang ke sebuah kedai. Kedai hiburan di mana para laki-laki yang bekerja sebagai pemburu dan lainnya menghabiskan waktu mereka untuk minum-minum.
Saat itu Azazel duduk di sudut ruangan dengan tudung kepala yang menutupi hampir separuh wajahnya, di kedai tersebut terjadi keributan karna ada seorang laki-laki yang mabuk memukul budaknya karna ia kalah bertaruh dengan teman minumnya.
Azazel yang memang baik hati tidak bisa melihat hal buruk terjadi di depan matanya, terlebih lagi Azazel melihat laki-laki itu ingin kembali bertaruh menggunakan budak wanita itu sebagai barang taruhannya. Mereka bertaruh permainan koin emas di dalam gelas namun laki-laki itu tidak punya uang lagi karna kalah bertaruh berkali-kali.
“Aku taruhkan budakku ini, dia masih muda. Aku sudah memakainya beberapa kali dan dia hebat kalian pasti senang jika memilikinya.”
Ucapan laki-laki itu membuat Azazel jengkel hingga meremas gelasnya yang terbuat dari tanah liat itu hingga hancur. Azazel bangkit berdiri dan menghampiri laki-laki itu, ditariknya bahu laki-laki itu hingga jambakan laki-laki itu pada rambut si budak terlepas.
Azazel ingin memaki laki-laki tersebut namun makiannya tertelan ketika ia tidak sengaja melihat wajah budak wanita itu, wajah familiar yang selama 317 tahun ini Azazel cari hingga berkelana mengelilingi setiap pelosok dunia.
“Ada apa kau kenapa kau tiba-tiba menarik ku?! Kau mengajak berkelahi?!” laki-laki mabuk itu mencengkeram kerah pakaian Azazel hendak memukul Azazel namun Azazel melemparnya dengan 3 kantong bersisi emas.
“Aku beli dia.” tunjuk Azazel pada budak wanita itu.
Laki-laki itu tersenyum sumringah melihat ia mendapatkan emas 3 kantong penuh padahal dulu ia membeli budak wanita itu dari keluarganya yang sangat miskin hanya sebanyak 4 koin perunggu.
Laki-laki itu senang karna ia untung sangat banyak.
“Kau boleh ambil dia, kau memang pintar memilih. Dia itu pintar memberikan pelayanan kau pasti tidak akan kecewa membeli budak sepertinya.” laki-laki itu menepuk bahu Azazel namun Azazel segera menepisnya.
Azazel berbalik untuk pergi meninggalkan kedai itu, ia menarik tangan budak wanita itu untuk ikut dengannya.
Dalam perjalanan menuju tempat tinggalnya, Azazel bertanya siapa nama budak wanita itu. Dan wanita itu menjawab ia tidak punya nama karna ia seorang budak tak berharga yang lahir dari keluarga miskin.
Azazel menepuk kepala wanita itu dan memberinya nama ‘Sierra’.
Saat wanita itu bertanya kenapa Azazel memberinya nama Sierra, Azazel menjawab kalau Sierra memiliki arti gunung. Azazel ingin wanita itu kuat seperti gunung. Meski sebenarnya bukan itu alasan Azazel memberinya nama Sierra, Sierra adalah nama wanita itu di kehidupan sebelumnya.
Azazel selalu menjaga Sierra, memberikan Sierra tempat tinggal yang sangat layak, makanan dan pakaian yang indah namun Azazel tidak pernah menyentuh Sierra meski Sierra sudah dibeli oleh Azazel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Dream [END]
RomantikSejak pindah ke rumah tua milik mendiang kakek neneknya yang dekat dengan hutan, Sierra kerap mengalami kejanggalan terutama saat malam hari. Sierra selalu merasa dirinya seolah diawasi, bahkan saat malam Sierra sering bermimpi hal yang tidak masuk...