Cendana memejamkan mata. Kedua tangannya mencengkram tepi bangku kuat-kuat.
Melihat otot lengan Cendana menegang, Ranum lekas merangkulnya, lalu mengusap pelan kedua pundaknya.
"Please, cerita sama gue."
Bersamaan dengan lolosnya bulir bening yang gagal ditahan, Cendana merebahkan kepalanya di bahu Ranum.
"Harusnya Pak Jati, bukan Cakka." Parau suara Cendana diselingi isak.
"Maksudnya?" Ranum mengira dirinya salah dengar.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, di Wattpad bab 11 dan seterusnya hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan hubungan Jati dan Cendana, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Jati dan Cendana
General Fiction"Impianku sesederhana pucuk yang terus tumbuh di bawah rangkulan mentari pagi. Aku hanya ingin berada di samping orang yang kusayangi." --Cendana "Impianku sesederhana hati yang mendadak tentram saat musik mengalun. Aku hanya ingin bahagia maupun se...