Kerutan di kening Cendana semakin dalam selepas membaca sebaris kalimat buruk dari Ranum yang tidak bisa dipercayainya begitu saja.
Pak Jati dikeluarin dari sekolah?
Jempol Cendana seolah refleks scroll ke bawah, berharap menemukan penjelasan. Tapi yang ada hanya tumpukan kata tidak penting, tumpahan kekesalan si pengirim pesan karena tidak direspons.
Tidak! Cendana tidak akan mempercayai kabar itu begitu saja. Ranum pasti sedang mengerjainya. Tak ingin berlama-lama dengan rasa penasaran yang semakin tidak enak, Cendana lekas menelepon Ranum. Tapi setelah terhubung sekian detik, malah di-reject. Cendana memandangi layar ponselnya sambil bersungut kesal. Belum sempat ia mengulangi panggilannya, WA Ranum keburu masuk.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, di Wattpad bab 11 dan seterusnya hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan hubungan Jati dan Cendana, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Jati dan Cendana
General Fiction"Impianku sesederhana pucuk yang terus tumbuh di bawah rangkulan mentari pagi. Aku hanya ingin berada di samping orang yang kusayangi." --Cendana "Impianku sesederhana hati yang mendadak tentram saat musik mengalun. Aku hanya ingin bahagia maupun se...