Cendana lagi-lagi memandang kertas itu larut-larut begitu tiba di tangannya.
"Saya suka membawanya ke mana-mana, karena kertas ini selalu membuat saya merasa dekat dengan Cakka. Entah apa jadinya jika penjambret itu berhasil membawanya kabur waktu itu." Tatapan Cendana beralih dari permukaan kertas ke manik mata Jati. "Terima kasih, Pak, karena sudah menyelamatkan kertas ini."
Jati hanya tersenyum. Ia bisa merasakan kesungguhan di sorot mata Cendana yang agak berbeda dari biasanya.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, di Wattpad bab 11 dan seterusnya hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan hubungan Jati dan Cendana, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Jati dan Cendana
General Fiction"Impianku sesederhana pucuk yang terus tumbuh di bawah rangkulan mentari pagi. Aku hanya ingin berada di samping orang yang kusayangi." --Cendana "Impianku sesederhana hati yang mendadak tentram saat musik mengalun. Aku hanya ingin bahagia maupun se...